Kantor Wakil Presiden. Untuk berinvestasi di Indonesia, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan ada 3 hal yang tidak dapat dinegosiasikan oleh investor, yaitu harus dapat menambah penerimaan, memberikan nilai tambah dan menambah lapangan pekerjaan. Pernyataan ini disampaikan Wapres ketika menerima CEO Newmont Mining Gary Goldberg,Rabu 11 Maret 2015 di Kantor Wakil Presiden. Mengawali pertemuan, Wapres mengucapkan terima kasih karena Newmont telah lama beroperasi di Indonesia dan menguntungkan kedua belah pihak. “Indonesia sangat gembira menerima investasi dari luar namun tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ujar Wapres.
Wapres berharap proyek industri hilir diupayakan untuk menghasilkan pendapatan lebih banyak, menyerap tenaga kerja yang luas, dan menghasilkan nilai tambah bagi negara. “Saya ucapkan selamat dengan telah ditandatanganinya perjanjian baru dan berharap semoga bisnis Newmont sukses,” ucap Wapres.
Goldberg memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia karena telah memberikan dukungan yang sangat baik selama beberapa dekade dan kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak, pekerja, masyarakat sekitar proyek, terutama para pemegang saham. “Hal itu adalah kombinasi yang sangat baik,” kata Goldberg.
Goldberg juga berterima kasih untuk dukungan proses industri hilir yang telah dilakukan mulai tahun lalu. Newmont sebagai pemegang kontrak karya diminta melakukan beberapa penyesuaian dan mereka sudah mengubahnya. “Perjanjian yang telah dimulai September tahun lalu, kami amandemen beberapa hal pokok agar lebih efektif dan sedang kami bicarakan detailnya dengan kementerian terkait,” jelas Goldberg.
Adapun hal-hal pokok dimaksud, kata Goldberg, diantaranya adalah terkait tarif royalti, metode pembayaran dan pembangunan lanjutan. Selain itu dikaji pula masalah kelengkapan eksplorasi yang juga sangat penting, dan keterbukaan, serta transparansi. “Kami ingin bekerja untuk solusi yang membangun dan jugauntuk para produsen” ucap Goldberg.
Wapres mengingatkan Newmont untuk memperhatikan unsur dampak lingkungan dari pekerjaan eksplorasi dimana Indonesia amat ketat untuk masalah lingkungan hidup. “Ada 2 hal yang penting, yaitu infrastruktur dan pengawasan,” ucap Wapres.
Newmont telah melakukan banyak upaya untuk memastikan pekerjaan eksplorasinya tidak merusak lingkungan dan juga memperhatikan dampak masa depan. “Begitu juga untuk masyarakat lokal, kami telah membantu petani lokal untuk meningkatkan produktivitas mereka. Kami berperan untuk membagi nilai-nilai menguntungkan untuk jangka panjang” ujar Goldberg.
Selain itu Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto menambahkan komitmen Newmont terhadap lingkungan sangat kuat, antara lain dengan mengubah beberapa lokasi bekas pertambangan yang telah selesai beroperasi menjadi Botanical Garden (Kebun Raya). “Hal ini juga dibuktikan dengan dianugerahkannya Newmont sebagai Green PROPER selama 6 tahun terakhir ini oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” jelas Martiono.
Martiono juga melaporkan bahwa Newmont saat ini bekerja sama dengan Freeport dan berencana membangun smelter yang masih dalam tahap pembicaraan.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut adalah Vice President Strategic Relations Susan Keefe, Regional Senior Vice President Newmont Asia Pasific Tom Palmer, General Manager on Social Responsibility and Government Relations Newmont Nusa Tenggara Rahmat Makassau dan Blake Rhodes serta Todung Mulya Lubis. (Meilani Saeciria)
****