
Tausiah Tarhib Ramadan Setwapres: Perkuat Mindset dan Keimanan Jelang Puasa
Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Dewan Kemakmuran Masjid Baiturrahman, Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), menggelar acara Tarhib Ramadan sebagai bentuk persiapan spiritual bagi para pegawai dan jemaah. Acara yang dilangsungkan di Masjid Baiturrahman pada Selasa (25/02/2025) ini mengangkat tema “Ramadhan Recharge Your Spirit – Jadikan Lelah Menjadi Berkah,” dengan menghadirkan Ustadz Ibnu Jarir sebagai pembicara.
Mengawali ceramahnya, Ibnu Jarir menyampaikan bahwa Ramadan merupakan jendela keberkahan bagi umat Islam. Ia pun mengimbau jemaah untuk menjadikan bulan suci ini sebagai ajang meraih keberkahan sebanyak-banyaknya melalui aktivitas sehari-hari. Keberkahan tersebut, menurutnya, dapat diperoleh dengan menerapkan lima langkah utama dalam menjalankan ibadah puasa.
“Yang pertama, berkaitan dengan apa yang ada di kepala, yaitu memperbaiki mindset kita,” sebutnya.
Ibnu menekankan bahwa Ramadan tidak hanya sekadar bulan puasa, tetapi juga momentum untuk meningkatkan semangat dalam meraih keberkahan dunia dan akhirat, serta mengumpulkan pahala. Oleh karena itu, ia mengajak jemaah untuk memaknai Ramadan secara lebih luas, sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.
“Rasulullah SAW. mengajarkan kepada kita bahwa seluruh perbuatan, aktivitas, dan kerja kita sangat ditentukan oleh visi yang kita miliki,” ujarnya.
Lebih jauh Ibnu menegaskan pentingnya memiliki visi yang besar dalam menyambut Ramadan. Sebab, kesuksesan tidak hanya diukur dari aspek duniawi, tetapi juga dengan pencapaian spiritual. Meskipun menjalani puasa merupakan tantangan, lanjutnya, Allah SWT. senantiasa memberikan motivasi kepada umat-Nya sebagai bentuk kasih sayang dan kehangatan bagi kaum Muslimin.
“Yang kedua, setelah memperbaiki mindset, maka bersihkan hati,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa hati yang bersih mampu melihat kebaikan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, sementara hati yang kotor justru menjadi penghalang dalam kehidupan. Dengan begitu, Ramadan menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak istighfar dan taubat agar semakin dekat dengan Allah SWT.
Selanjutnya, Ibnu menyebutkan pentingnya melakukan evaluasi diri. Ia juga mengingatkan agar setiap orang memperbaiki amal dan ibadahnya, baik dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan spiritual.
“Yang ketiga, lakukan audit diri dengan menampung kebaikan sebanyak-banyaknya,” sebut Ibnu.
“Keempat, perbaiki kerja dan ibadah. Segala amal yang kita lakukan, baik dalam pekerjaan maupun ibadah, harus terus diperbaiki dan disempurnakan,” imbuhnya.
Ibnu menuturkan, menurut salah satu ulama, memperbaiki kinerja dengan beribadah dan beramal akan dinilai oleh Allah SWT. Dalam konteks lingkungan kerja, hal ini dapat diwujudkan dengan bekerja secara maksimal, sementara dalam ibadah, lelah yang dirasakan akan berbuah pahala.
Langkah terakhir adalah dengan memahami esensi kehadiran bulan Ramadan. Ibnu menuturkan, Ramadan adalah momentum bagi umat Muslim untuk senantiasa berada di jalan yang diridai Allah SWT. Dengan ketakwaan yang terus dipupuk, seseorang akan memperoleh rida-Nya dan meraih surga.
“Fahim Al-Hadad, yakni memahami dengan benar tujuan hadirnya bulan Ramadhan,” pungkasnya.
Sebagai penutup, Ibnu mengajak jemaah untuk bermuhasabah dan mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan dengan sebaik-baiknya.
Selain diisi dengan ceramah dan muhasabah, kegiatan Tarhib Ramadan Setwapres tahun ini juga dirangkai dengan kegiatan pemberian santunan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) kepada 50 anak yatim. Pada acara tersebut juga diserahkan bantuan sarana pendidikan berupa laptop dari Wakil Presiden kepada perwakilan putra/putri pengurus dan pengelola masjid.
Jakarta, 25 Februari 2025
Biro Pers, Media, dan Informasi
Sekretariat Wakil Presiden
Artikel Terkait:









