Laussane, wapresri.go.id— Indonesia dengan populasi 260 juta, etnis dan budaya yang beragam, dan wilayah yang luas dengan infrastrukturnya, serta memiliki pengalaman menggelar Asian Games 2018, siap untuk menjadi kandidat tuan rumah Olimpiade 2032 mendatang.

Hal itu disampaikan Wapres saat bertemu dengan President of The International Olympic Committee (IOC) Thomas Bach di sela Sidelines of Global Platform on Disaster Risk Reduction, Jenewa (16/05/2019).

“Saya percaya diri bahwa Indonesia akan menjadi salah satu kandidat kuat untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” tuturnya.

Pernyataan tersebut, kata Wapres, merujuk pada surat Presiden Republik Indonesia kepada President of The International Olympic Committee (IOC), tertanggal 20 September 2018, mengenai pengajuan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

“Indonesia ingin melakukan dialog dengan IOC melalui Komite Olimpiade Nasional Indonesia untuk membahas langkah-langkah serta pengaturan lebih lanjut yang dapat dilakukan guna memastikan persiapan yang lancar dan sukses untuk penawaran kami,” tegasnya.

Lebih jauh, Wapres memaparkan partisipasi aktif Indonesia dalam forum olahraga internasional yang dilakukan dengan mendukung prinsip-prinsip sportif yang berlaku secara global, netral dan tidak diskriminatif, serta menegakkan tata pemerintahan yang baik, dan juga mendukung kesetaraan gender.

“Indonesia juga percaya bahwa olahraga dan acara olahraga dapat berfungsi sebagai sarana yang efektif untuk mencapai target dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan bahkan berkontribusi terhadap perdamaian dunia,” terangnya.

Karena itu, lanjut Wapres, merupakan keharusan bagi Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai acara internasional dan dialog yang berkaitan dengan pengembangan pemuda dan olahraga.

“Seperti yang mungkin Anda ketahui, Indonesia adalah anggota aktif dari the Group of Friends on Sport for Development and Peace,” ucapnya.

Selain itu, Wapres juga melihat pentingnya komunitas global memanfaatkan olahraga untuk menciptakan platform perdamaian yang mempromosikan persatuan.

“Prinsip-prinsip non-diskriminatif dan netral bisa menjadi elemen kuat untuk membangun modalitas konstruktif untuk menciptakan lebih banyak perdamaian, mengembangkan daya saing positif, dan tentunya mempromosikan kehidupan manusia yang lebih sehat, tanpa memandang jenis kelamin atau ras,” tuturnya.

Diakhir pertemuan Wapres tak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga atas dialog yang membangun ini.

“Kami berharap dapat bertemu dengan Anda dalam waktu dekat untuk membahas pencalonan kami menjadi tuan rumah Olimpiade XXXV pada 2032,” harapnya.

Dalam pertemuan ini Wapres didampingi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir, Duta Besar RI Bern Muliaman D. Hadad, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Erick Thohir, dan Muhammad Luthfi. (GCW/RN KIP-Setwapres).