Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin sore ini menerima Kepengurusan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Periode 1442-1445 H/2021-2023 di Kediaman Resmi Wakil Presiden, di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Dalam pertemuannya, Menteri BUMN Erick Thohir selaku Ketua Umum Badan Pengurus Harian MES memaparkan mengenai rencana program kerja prioritas selama 100 hari Masyarakat Ekonomi Syariah periode 1442-1445 H/2021-2023.
Menanggapi paparan dari pengurus pusat MES yang dipimpin oleh Erick Thohir, Wapres memberikan beberapa arahan salah satunya untuk melakukan reformasi perpajakan untuk Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sehingga dapat berkompetisi.
“Reformasi perpajakannya ini, tapi yang sifatnya untuk bank syariah atau Lembaga Keuangan Syariah, sehingga karena sistem konvensional tentu tidak sama,” tegas Wapres.
Kemudian, Wapres juga menekankan pentingnya pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, usaha tersebut harus dilindungi dari persaingan usaha yang tidak seimbang, yang dapat melemahkan dan diberi kekuatan supaya bangkit.
“Perlindungan dan penguatan, bagaimana dia dilindungi bagaimana dia dikuatkan,” tuturnya.
Lebih jauh Wapres menguraikan mengenai arus baru ekonomi Indonesia yang harus dirubah sistemnya, salah satunya dengan kerja sama antara pengusaha besar dan pengusaha kecil.
“Pemberdayaan ekonomi umat bukan membenturkan antara yg kuat dan lemah tetapi membangun kemitraan,” tegas Wapres.
Di sisi lain, Wapres juga membahas mengenai industri halal yang sangat berpotensi berkembang di Indonesia, mengingat mayoritas penduduknya beragama muslim, dengan kekayaan alam yang beragam di masing-masing daerah.
“Ekosistem yang harus dibangun untuk industri halal,” ujarnya.
Ia menambahkan, program kerja prioritas yang direncanakan oleh MES merupakan langkah awal yang dapat memicu perkembangan ekonomi syariah.
“Prioritas-prioritas ini menurut saya sasaran memang tepat kalau ini jalan, yang lain akan berkembang, “ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama Wapres juga mengingatkan kalau program wakaf itu juga penting, menurutnya wakaf dapat dijadikan modal usaha sehingga dana tersebut akan terus berkembang, hasilnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi umat Islam.
“Wakaf itu penting, zakat masuk dibagi habis, kalau wakaf ini tidak boleh, itu terus dikembangkan seperti bola salju, yang boleh dibagi hasilnya, modalnya tidak boleh,” jelas Wapres.
Menutup rapat, Wapres menyampaikan bahwa Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) merupakan babak baru pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, Wapres pun berharap program MES dapat mewujudkannya.
“Mudah-mudahan program-program yg tadi keluar dari MES itu implementasi dari babak baru KNEKS,“ harapnya.
Sebagai informasi, arah kebijakan program Masyarakat Ekonomi Syariah terdiri dari 4 program, antara lain, pengembangan pasar industri halal di dalam dan luar negeri, pengembangan industri keuangan syariah nasional, investasi bersahabat yang melibatkan pengusaha di daerah, dan pengembangan ekonomi Syariah dari pedesaan secara berkelanjutan. Pengurus Pusat MES juga telah mengusulkan 81 Program Kerja Masyarakat Ekonomi Syariah.
Tampak hadir dalam rapat diantaranya Erick Thohir Menteri BUMN sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Harian MES, Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM sebagai Wakil Ketua Umum I, Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan sebagai Wakil Ketua Umum II, Bahlil Lahadalia Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagai Wakil Ketua Umum III, Arif Rahman Hakim Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM, Iggi Haruman Achsien Sekretaris Jenderal MES, Hery Gunardi Direktur Utama Bank Syariah Indonesia sebagai Bendahara Umum MES. Sementara Wapres didampingi oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, dan Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi. (NAR, BPMI-Setwapres)