Jakarta-wapresri.go.id Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Asisten Menteri Luar Negeri untuk Urusan Bilateral dan Diplomasi Ekonomi Bosnia dan Herzegovina, Amer Kapetanovic, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu, (12/4/2017).

Kapetanovic melaporkan, keberadaannya di Indonesia untuk mempersiapkan rencana kunjungan Wapres ke Sarajevo, ibu kota BiH dalam waktu dekat. Selain itu, ia juga menjadi ketua delegasi untuk konsultasi bilateral antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah BiH. Konsultasi Bilateral ini adalah yang pertama kali dilakukan antara kedua pemerintahan untuk membahas bidang-bidang yang dapat dikerjasamakan. Potensi kerja sama antara Indonesia dan BiH antara lain dalam bidang pertanian dan pengolahan makanan. Disamping itu, BiH juga sedang dalam tahap pembangunan bidang yang bernilai tinggi seperti teknologi informasi dan keteknikan serta infrastruktur.

Dalam pertemuan tersebut, Kapetanovic menawarkan Indonesia untuk menjadikan BiH pintu masuk ke kawasan Balkan dan Eropa. BiH telah memiliki perjanjian bebas tarif dengan negara-negara European Free Trade Association (EFTA) yaitu Iceland, Liechtenstein, Norway dan Switzerland. Disamping itu, BiH juga sedang dalam proses untuk masuk Uni Eropa. Hal-hal ini antara lain menjadi daya tarik yang ditawarkan BiH kepada Indonesia. Pemerintah BiH berkomitmen untuk mendukung menciptakan lingkungan yang tepat bagi kalangan bisnis BiH untuk dapat melakukan kerja sama dengan kalangan bisnis di Indonesia.

Wapres menyatakan bahwa Bosnia dan Herzegovina (BiH) adalah teman lama Indonesia. Presiden Soeharto dan Presiden Megawati pernah berkunjung ke sana. Wapres Jusuf Kalla berharap adanya peningkatan kerja sama antara Indonesia dan BiH.

“Kerja sama ekonomi bisa ditingkatkan,” ujar Wapres.

Sebagaimana diketahui, Bosnia dan Herzegovina (BiH) dilanda konflik yang memporak-porandakan negara tersebut di tahun 1990an. Dampaknya bahkan masih dirasakan hingga saat ini. Untuk itu, Kapetanovic mengatakan, Pemerintah BiH saat ini fokus untuk membuat kebijakan yang koheren untuk mewujudkan perdamaian. Ia mengharapkan Wapres dapat pula memberikan sharing pengalaman terkait kerukunan umat beragama dan keragaman budaya pada forum antar umat beragama di Sarajevo.

“Kami dapat belajar banyak dari Indonesia,” tuturnya.

Menanggapi hal ini, Wapres menyampaikan bahwa radikalisme juga masih ada di Indonesia. Namun, pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya bersama-sama mencegah terjadinya konflik.

Kapetanovic juga memberikan penjelasan mengenai rencana penyelenggaraan Sarajevo Business Forum (SBF) tanggal 22-23 Mei 2017, di mana Wapres RI Jusuf Kalla diminta untuk memberikan Keynote Speech.

“Sarajevo Business Forum adalah ajang yang tepat untuk meningkatan kerja sama ekonomi di antara kedua negara,” ujarnya.

Kemudian Kapetanovic memaparkan, forum ini bertujuan untuk mempertemukan lembaga dan investor dari seluruh dunia dengan pemilik project dari di Bosnia Herzegovina, Albania, Kroasia, Macedonia, Montenegro, Serbia dan Slovenia. Forum ini menjadi platform untuk networking dan menjajaki peluang investasi di Eropa Tenggara. SBF merupakan acara tahunan yang diselenggarakan sejak 2010, dimana lebih dari 1000 orang mengikuti forum ini setiap tahunnya. Diperkirakan pada tahun ini setidaknya 1600 orang akan hadir, termasuk dari Uni Eropa.

Pada tahun 2017 ini, SBF akan menampilkan berbagai proyek pada sektor energi, pendidikan, perbankan, infrastruktur, konstruksi, jasa, pariwisata dan lain sebagainya. Selama 7 tahun penyelenggaraannya, SBF telah menghadirkan sejumlah tokoh berpengaruh dalam politik dan ekonomi dari seluruh dunia, diantaranya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Islamic Development Group, Ahmed Mohamad Ali, mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Mohamad, serta banyak lagi.

Wapres berharap agar kunjungannya ke BiH bermanfaat untuk mendorong peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan BiH. Oleh karena itu Wapres menyatakan akan mengajak pula rombongan bisnis dari Indonesia. Diharapkan para pelaku bisnis tersebut dapat menjajaki potensi kerja sama ke depan.

“Semoga bisa bermanfaat untuk melihat potensi kerja sama” ujar Wapres menutup pertemuan.

Hadir bersama Amer Kapetanovic, Duta Besar Bosnia Herzegovina untuk Indonesia Muhamed Cengic. Sementara, Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Mohammad Oemar dan Tim Ahli Wapres, Sofjan Wanandi dan M. Iksan, Asdep Hubungan Luar Negeri Setwapres M. Siradj Parwito, dan Direktur Afrika Kemlu Daniel Tumpal Simanjuntak. (KIP, Setwapres)