Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pagi ini menerima Asosiasi Jepang-Indonesia yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Jepang, H.E. Yasuo Fukuda di Kantor Wapres, Jl. Medan Merdeka Utara Np.15, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Mengawali pertemuan, Fukuda menyampaikan terima kasih atas kehadiran Wapres pada momen pelantikan Kaisar Jepang beberapa waktu lalu. Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa dalam kunjungan ini pihaknya membawa wakil-wakil perusahaan terkemuka di Jepang untuk bertemu Wapres dan berdiskusi dalam rangka meningkatkan hubungan Indonesia-Jepang melalui investasi.
“Selama ini peningkatan industri dan infrastruktur berjalan baik. Salah satu hal yang lebih penting lagi itu pembangunan sumber daya manusia. Sumber daya manusia itu menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Bagaimana caranya untuk membuat atau membangun sumber daya manusia yang unggul itu salah satu kunci untuk pertumbuhan lain dan Jepang bersedia untuk bekerja sama dalam pembangunan sumber daya manusia,” ungkap Fukuda.
Sebagai contoh bentuk keseriusan pemerintah Jepang, Fukuda menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu di Hiroshima telah dilakukan dialog antara rektor-rektor dari universitas terpandang di Indonesia dengan rektor-rektor dari universitas di Jepang.
“Dalam dialog tersebut, mereka memutuskan untuk lebih meningkatkan lagi kerja samanya. Dan asosiasi kamipun membentuk sebuah tim untuk mendukung Universitas Persada di Indonesia,” urainya.
Pada kesempatan yang sama, Fukuda memperkenalkan penasihat khusus Perdana Menteri Jepang, Izumi Hiroto, sebagai wakil pemerintah Jepang untuk hadir pada pertemuan hari ini. Izumi menyampaikan bahwa pada awal November yang lalu, Ia bertemu dengan Presiden Joko Widodo di perhelatan KTT Asean di Bangkok. Pada momen tersebut, Presiden juga menyampaikan harapannya agar Jepang dapat berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia di Indonesia.
“Seperti tadi Bapak Wakil Presiden katakan, pembangunan sumber daya manusia penting dan ada berbagai cara dalam melakukannya. Untuk itu, saya ingin mengusulkan kerangka dalam pembangunan sumber daya manusia tersebut dan kerja sama antara dua negara. Kami nanti melalui Duta Besar disini akan berkoordinasi dan dialog untuk membuat kerangka pembangunan tersebut. Mohon Presiden dan Wakil Presiden memberikan dukungan,” ujarnya.
Terkait pembangunan infrastruktur dan kerja sama lainnya, Izumi menyampaikan bahwa perwakilan investor dari Jepang akan melakukan koordinasi dengan Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum untuk dapat menyelesaikan segala bentuk kerja sama dengan baik dan cepat serta memeratakan penyebaran pembangunan, baik di Pulau Jawa maupun di luar Pulau Jawa.
“Saya ingin singgung tentang perpindahan ibu kota ke Kalimantan. Memang kami belum pernah pindah ibu kota tapi kami pernah membangun kota baru berdasarkan rencana pemerintah, seperti Kota Tsukuba, kota yang dibangun atas rancangan pemerintah. Melalui pengalaman tersebut, kami pernah belajar banyak hal dan ingin berbagi dengan Indonesia,” terang Izumi.
Menanggapi hal tersebut, Wapres menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas semangat dan minat yang besar dari pemerintah Jepang untuk melakukan investasi di Indonesia. Jepang merupakan mitra kerja Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun bersinergi bersama. Oleh karena itu, Wapres berharap kerja sama ini dapat terus diperkuat.
Terkait pembangunan sumber daya manusia, Wapres mengatakan bahwa hal tersebut merupakan program pemerintah Indonesia ke depan.
“Visi Indonesia ke depan adalah ingin membuat Indonesia maju. Karena itu, kami menjadikan pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas utama. Untuk itu, kami ingin melakukan kerja sama di bidang pendidikan, pelatihan atau sekolah-sekolah kejuruan. Menyiapkan sumber daya manusia yang handal untuk menuju Indonesia maju,” ungkap Wapres.
Selain itu, Wapres juga menyambut baik inisiasi Jepang untuk melanjutkan proyek kerja sama di bidang infrastruktur. Ia berpendapat, karena dengan pembangunan infrastruktur baik di darat, laut maupun udara, hal tersebut dapat membantu perkembangan ekonomi menjadi lebih baik lagi.
Kerja sama lain yang menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan hari ini, di antaranya di bidang jasa, industri manufaktur, dan energi baru terbarukan.
“Untuk lebih mempermudah, Indonesia sedang berusaha untuk mempermudah iklim usaha terhadap investasi. Kami sedang memperbaiki sistem dan undang-undang agar iklim investasi dapat meningkat,” urai Wapres.
Terkait hal teknis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, yang hadir mendampingi Wapres pada pertemuan menyampaikan bahwa ia dan jajarannya siap berkomitmen untuk menindaklanjuti arahan Presiden dan Wapres. Hal penting yang menjadi catatan untuk diterapkan adalah pesan Presiden untuk transfer teknologi dan memperbesar komponen dalam negeri pada setiap pekerjaan.
“Insya Allah ini berjalan dengan baik dan produk Indonesia selalu ada di dalamnya. Kami secara rutin melaksanakan rapat-rapat, evaluasi, kunjungan lokasi, dan mencari solusi. Kami terbuka untuk mencari solusi tentang apa yang harus diselesaikan. Walaupun tidak mudah, tapi dengan keseriusan dan semangat untuk maju maka seluruhnya dapat terselesaikan dengan baik,” jelas Budi.
Menutup pertemuan, Wapres sekali lagi menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang selama ini telah terjalin dengan Jepang dan untuk kerja sama yang akan dilakukan di masa datang.
“Sekali lagi saya ingin sampaikan terima kasih kepada Mr. Fukuda sebagai ketua persahabatan Jepang-Indonesia. Semoga terus dapat menjadi jembatan persahabatan antara Indonesia dan Jepang. Terkait hal teknis, selanjutnya dapat dibahas dengan Menteri Perekonomian, Menko Maritim dan Investasi, serta Menteri ESDM,” tutup Wapres.
Hadir mendampingi Wapres, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, dan Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar. (NN/AF-KIP, Setwapres).