Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) K.H. Ma’ruf Amin menerima Courtesy Call (Kunjungan Kehormatan) Wakil Perdana Menteri (PM) Australia Richard Marles, di Istana Wapres, Jl. Merdeka Selatan No.6, Jakarta Pusat, Senin (05/06/2023).

Mengawali pertemuan, Wapres menyampaikan apresiasi atas konsistensi dukungan Australia terhadap kedaulatan dan integritas teritori Indonesia.

“Australia adalah sahabat baik Indonesia. Hubungan kedua negara terus mengalami kemajuan. Saya yakin, kunjungan Presiden Indonesia ke Australia dalam waktu dekat ini akan lebih memperkuat hubungan kedua negara,“ kata Wapres optimis.

“Saya juga senang melihat kemitraan kita dalam meningkatkan hubungan dengan negara-negara Pasifik Selatan. Selama Keketuaan Indonesia di ASEAN, hubungan ASEAN dengan Pacific Island Forum (PIF) juga akan ditingkatkan,“ tambahnya.

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa kerja sama Indo-Pasifik menjadi perhatian Pemerintah Indonesia. Sebagaimana yang disampaikan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Australia 2018 lalu, bahwa Indonesia dan Australia adalah jangkar dalam menjaga stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan kawasan Indo-Pasifik.

Untuk itu, Wapres menekankan, dukungan Australia sangat penting bagi keketuaan ASEAN Indonesia termasuk dalam mengimplementasikan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

“Saya juga mengapresiasi Australia sebagai mitra Indonesia, melalui kerja sama triangular untuk pembangunan negara-negara Pasifik,” ucap Wapres.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menekankan penguatan people-to-people contact. Ia pun mengapresiasi dukungan Pemerintah Australia dalam promosi pengajaran Bahasa Indonesia di Australia.

“Saya mencatat di beberapa negara bagian Australia seperti di Western Australia, setiap tahunnya terdapat kerja sama, di mana pemuda Indonesia diundang sebagai pengajar Bahasa Indonesia di sekolah-sekolah umum. Saya harap kita bisa menerapkan inisiatif ini di berbagai negara bagian lain,” saran Wapres.

Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya menggaungkan moderasi beragama kepada masyarakat Australia.

“Memang kami sedang membangun hubungan dengan beberapa negara untuk mendukung moderasi beragama. Bagaimana Islam di Indonesia [turut berkontribusi] membangun perdamaian dunia. Saya juga bertemu dengan tokoh-tokoh Islam Australia untuk menyebarkan perdamaian,” ungkap Wapres.

“Ke depan, mari kita juga tingkatkan dialog antaragama dan antarbudaya guna meningkatkan sikap saling pengertian dan mendekatkan masyarakat kita,” sambungnya.

Menanggapi hal tersebut, Deputi PM Australia Richard Marles yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia menyampaikan apresiasi atas inisiatif-inisitaif yang dibangun Indonesia dan Australia, termasuk kerja sama dengan negara-negara Pasifik.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan kerja sama yang kami lakukan dengan Indonesia, termasuk dalam pembangunan negara-negara Pasifik,” ujar Richard Marles.

“Sebelum bertemu Yang Mulia, saya juga bertemua dengan Bapak Prabow (Menteri Pertahanan). Saya juga membicarakan apa yang akan kami lakukan dengan negara-negara Pasifik. Bahkan saya akan langsung berkunjung ke Vanuatu,” tambahnya.

Terkait dengan peningkatan people-to-people contact, Deputi PM Marles mengungkapkan bahwa terdapat Universitas Australia yang dibuka di Indonesia yaitu Monash Universty. Griffith University bahkan juga telah bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Sejalan dengan Wapres, Marles juga sangat mendukung peran Islam dalam menciptakan perdamaian dunia. Ia mengungkapkan, saat ini juga sudah ada beberapa tokoh muslim yang turut ambil bagian dalam kancah politik Australia.

“Apa yang Anda katakan adalah benar. Islam adalah mercusuar bagi perdamaian. Kami memiliki komunitas Islam yang terus tumbuh. Bahkan anggota parlemen dari muslim, baik di tangkat federal, maupun negara bagian,” ungkapnya.

Hadir mendampingi Deputi PM Australia, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, Sekretaris Pertahanan Greg Moriarty, Kepala Staf Wakil PM Jo Tarnawsky, dan Kepala Staf Pertahanan Australia Mathew Campbell.

Sementara, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas. (SK-BPMI, Setwapres)