Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Duta Besar (Dubes) Kerajaan Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen John Jenkins, di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan Nomor 6, Jakarta (9/10/2019).

Lawatan ini merupakan kunjungan kehormatan kepada Wapres sebagai Dubes baru Kerajaan Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste. Jenkins mengemban tugas ini sejak bulan Juli 2019 dan menyerahkan surat-surat kredensial pada bulan Agustus 2019.

Dalam pertemuan tersebut, Wapres menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas kepada Dubes Owen Jenkins. Is juga menekankan agar hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris dapat terus berjalan dengan baik.

“Hubungan Indonesia dengan Inggris sangat baik. Walaupun apabila nanti Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa, namun kita harus tetap dapat menjaga dan meningkatkan hubungan bilateral antar kedua negara dengan baik,” tegasnya.

Lebih lanjut, kedua pemimpin ini membicarakan topik seputar pendidikan dan peran Indonesia dalam Sidang Umum PBB khususnya terkait perdamaian dan climate change. Jenkins menyampaikan bahwa pihaknya merasa senang melihat antusiasme dan minat pelajar Indonesia untuk bersekolah di Inggris, terutama pada jenjang perkuliahan.

“Kami sangat senang melihat antusiasme pelajar dari Indonesia. Untuk itu kami terus menawarkan beasiswa Chevening bagi calon siswa yang berminat. Di dalam program tersebut terdapat lebih dari 63 program jenjang master yang dapat diikuti,” jelas Jenkins.

Menanggapi hal tersebut, Wapres pun mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia sedang membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok yang nantinya diharapkan dapat menjadi salah satu tujuan mahasiswa internasional dalam belajar tentang Islam secara Moderat.

“Biasanya orang-orang dari negara Islam pergi ke Saudi, Oman, atau negara Islam lainnya untuk belajar tentang Islam, seperti ke Universitas Al Azhar. Di sana mereka bisa belajar Islam, politik dan lainnya namun tidak secara moderat. Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dapat menawarkan pembelajaran Islam secara moderat melalui UIII ini,” terang Wapres.

Lebih jauh Wapres menyampaikan rencana untuk mengundang beberapa pihak seperti dari Kedutaan Besar Amerika, Jepang, serta Inggris untuk melihat scema pembangunan dan kurikulum dari UIII sebagai sarana membangun kerja sama ke depannya. Sebab, UIII akan memiliki program beasiswa bagi mahasiswa asing yang ingin belajar di sana.

Sejalan dengan Wapres, Jenkins juga mengungkapkan apresiasinya kepada Indonesia yang telah menciptakan toleransi dan harmoni hidup beragama yang baik.

“Ini merupakan isu yang sangat penting. Indonesia telah menciptakan harmoni dalam kehidupan beragama. Kami pernah membawa delegasi ke Universitas Al Azhar yang merupakan universitas kelas dunia. Kami belajar banyak dari kunjungan tersebut,” cerita Jenkins.

Menyinggung climate change, Wapres mengatakan bahwa isu tersebut dapat perlahan-lahan diatasi apabila semua negara bersatu dalam Perjanjian Iklim Global atau yang lebih dikenal dengan Kesepakatan Iklim Paris.

“Dulu kita berharap carbon trading dapat berjalan baik sehingga dapat membantu negara-negara seperti Indonesia melalui insentifnya dalam mengatasi climate change. Karena untuk mengatasi climate change, itu memerlukan biaya besar. Untuk itu kita harus bersatu,” imbau Wapres.

Terkait isu ini, Jenkis menyampaikan bahwa pihaknya siap untuk mendukung berkurangnya climate change melalui cara-cara yang lebih ‘tradisional’.

“Perusahaan seperti BP [British Petroleum], Chevron, memiliki green plan sebagai bentuk dalam mengurangi climate change. Kami akan bekerja sama antar perusahaan untuk mewujudkan ini,” ujar Jenkins.

Di akhir pertemuan, Jenkins mengatakan bahwa ia akan melakukan kunjungan ke Makassar. Ia mengharapkan kesediaan Wapres untuk hadir dalam program kegiatan yang akan dilaksanakan di kota tersebut.

Hadir bersama Dubes Jenkins, Wakil Dubes Kerajaan Inggris untuk Indonesia Rob Fenn, Political Counsellor Haden Spicer, dan Lead Advisor for Sustainable Commodities and Trade Paul Eastwood.

Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (NN/AF/SK- KIP, Setwapres)