Jakarta, wapresri.go.id – Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Papua yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua. Beragam konflik yang masih terjadi di Papua menyebabkan situasi keamanan yang tidak stabil. Untuk itu, diperlukan adanya kesepakatan dalam membangun kesejahteraan Papua yang berkelanjutan agar implementasi percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dapat lebih optimal.

“Kita bersepakat, mencari solusi bahwa kita tidak boleh lagi mewariskan konflik yang berkelanjutan. Yang kita wariskan adalah pembangunan kesejahteraan yang berkelanjutan”, ucap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangan persnya usai menerima Badan Pengurus Persekutuan Gereja-Gereja di Papua (PGGP) di Kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara No. 15 Jakarta Pusat, Rabu (20/04/2022).

Menurut Wapres, gereja-gereja di Papua memiliki peranan penting dalam pembangunan keberlanjutan, khususnya membangun kedamaian dan kesejahteraan yang tidak mungkin hanya melibatkan jajaran pemerintahan saja.

“Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Peran gereja di Papua sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan di Papua, membangun kedamaian, dan kesejahteraan”, ujar Wapres.

Maka, Wapres menuturkan bahwa beragam konflik yang masih terjadi di Papua akan dikenang sebagai warisan masa lalu yang akan diupayakan bersama oleh pemerintah, komunitas gereja di Papua, serta jajaran terkait untuk dapat segera ditemui jalan tengahnya.

“Pemerintah bersama gereja-gereja ini akan mengusahakan bagaimana konflik yang sekarang masih tersisa ini, sebagai warisan masa lalu”, terang Wapres.

Menutup keterangannya, Wapres menekankan pemerintah bekerja sama dengan para pihak terkait, khususnya komunitas gereja di Papua akan merumuskan solusi untuk mengakhiri beragam konflik yang terjadi di Papua.

“Kita akan carikan (solusi), kita akhiri (konflik) dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian juga pendidikan dengan berbagai masalah yang dihadapi, terutama afirmasi terhadap Orang Asli Papua”, pungkasnya.

Sementara itu, Ketua PGGP Papua Hiskia Rollo menyebutkan para jajaran pengurus PGGP telah melakukan konferensi untuk menghimpun masalah-masalah yang terjadi di Tanah Papua dalam rangka merayakan 167 tahun Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua, dan mengumpulkannya menjadi rekomendasi yang disampaikan kepada Wapres pada pertemuan kali ini.

“Bapak Kiai Ma’ruf Amin mengapresiasi hasil-hasil yang kami bawa dalam rekomendasi untuk dapat ditindaklanjuti, dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan di seluruh Indonesia, dan secara khusus bagi kami di Tanah Papua”, tutur Hiskia.

Selanjutnya, Ketua PGGP Papua Barat Sherly Parinussa menyampaikan PGGP akan terus mendukung pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan di Papua Barat dan Papua dan mengedepankan pendekatan humanis melalui kerja sama dengan komunitas-komunitas gereja yang ada di Papua Barat dan Papua.

“Eksistensi gereja-gereja yang ada di Papua Barat sebagai lembaga rohani, akan tetap mengedepankan pendekatan-pendekatan yang humanis dan mendorong pemerintah Republik Indonesia untuk bersama-sama bergandengan tangan dengan komunitas gereja-gereja yang ada di Papua Barat untuk melakukan percepatan-percepatan pembangunan di Papua Barat”, ungkap Sherly.

Lebih lanjut, Sherly menyadari beragam tantangan yang dihadapi dalam mempercepat pembangunan kesejahteraan Papua, namun PGGP menekankan siap bersinergi dengan lembaga keagamaan yang lain untuk mengakhiri beragam konflik yang terjadi di Papua.

“Kita tahu bersama ada banyak tantangan dan kendala yang harus dihadapi untuk membawa Papua pada kemajuannya. Kami hadir di sini bersama-sama dengan Bapak Wakil Presiden, bekerja sama dengan FKUB dan lembaga-lembaga keumatan yang lain untuk bersinergi mengakhiri berbagai hal yang menjadi konflik untuk percepatan pembangunan di Papua”, tambahnya.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP)/Ketua Panitia Hari Pekabaran Injil (HPI) Jhony Banua Rouw, Keuskupan Jayapura Pastor Konstantinos Bahang, Ketua III PGGP-B Simson Aronggear, Sekretaris PGGP Kornelius Sutriyono, Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injil Indonesia (PGLII) Pusat Max Fredrik Leatemia, Bendahara PGGP Jalahan Sianturi, Ketua Persekutuan Gereja-Gereja Se-Kota (PGGS) Jayapura James Wambrauw.

Sementara Wapres didampingi oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, Muhammad Imam Aziz, serta Arif Rahman. (DAS – BPMI Setwapres)