Nusa Dua, wapresri.go.id – Terganggunya layanan Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa waktu lalu menimbulkan kekhawatiran bagi nasabahnya, maupun pengguna jasa perbankan pada umumnya. Gangguan ini diduga merupakan serangan siber ransomware yang dapat mengambil data rahasia nasabah.

Oleh karena itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta seluruh bank, baik syariah maupun konvensional, untuk terus memperbaiki sistem keamanan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Penyelesaiannya tentu memperbaiki sistem dari bank syariah itu sendiri,” tegas Wapres dalam keterangan persnya usai membuka Asia Media Summit (AMS) ke-18 Tahun 2023 di Grand Hyatt Bali, Kawasan Wisata Nusa Dua BTDC, Jl. Nusa Dua, Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (23/05/2023).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, perbaikan sistem keamanan merupakan hal yang vital. Sebab, serangan serupa juga pernah terjadi dilayanan perbankan konvensional.

“Sebelumnya juga pernah, di bank konvensional juga pernah mengalami [serangan siber],” imbuh Wapres.

Sementara, saat ditanya oleh awak media terkait masyarakat Aceh yang ingin mengembalikan sistem bank konvensional dalam transaksi sehari-hari akibat terjadinya serangan siber pada BSI, Wapres pun mengungkapkan bahwa masih terdapat alternatif-alternatif lain terkait layanan perbankan.

“Kan juga bank syariah bukan hanya BSI,” jelasnya.

Dengan demikian, Wapres menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada warga Aceh dan pemerintah setempat.

“Jadi mungkin saya kira tidak akan ada kesulitan untuk menghadapi hal yang kemungkinan terjadi dari salah satu bank ini, karena banyak alternatif,” tutur Wapres.

“Saya kira Pemerintah Aceh akan sangat tahu bagaimana cara mengatasinya,” pungkasnya.

Hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Gubernur Bali I Wayan Koster, Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Iman Brotoseno, dan CEO Asia-Pacific Institute for Broadcsating Development (AIBD) Philomena Gnanapragasam. (NN/SK-BPMI, Setwapres)