Jakarta. Infrastruktur merupakan suatu projek yang berkelanjutan dan tidak akan pernah berhenti sampai kapanpun, apalagi terkait energi. Karena tidak ada sumber kehidupan tanpa energi. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menerima Dewan Pengurus Pusat Institut Lembang sembilan (DPP IL-9) masa bakti 2015-2020 yang dipimpin oleh Alwi Hamu, di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Kamis, (3/3/2016).

Wapres mencermati, ketika seseorang pulang ke rumah, secara otomatis yang dilakukan adalah memeriksa kebutuhannya akan energi tersebut.

“Ketika kita pulang ke rumah yang kita lihat colokan listrik, colokan HP, colokan AC, semua dicek segala colokan. Ada sekitar 300 juta HP yang dicas bersamaan tiap malam. Itu sudah menjadi gaya hidup,” ungkap Wapres.

Untuk itu, kata Wapres, Pemerintah saat ini sedang menggenjot pembangunan listrik 35.000 MW yang pelaksanaannya dikerjakan oleh Pemerintah dan swasta.

Terkait sumber energi, Wapres menjelaskan, harus dicari alternatif lain, sebagaimana perhitungan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa jika hanya mengandalkan energi fosil, 30 tahun lagi akan habis. Energi fosil khususnnya batu bara hanya boleh 50%, gas, termasuk clean energy dan tidak removable, sebesar 25%, dan 25% energi geothermal, yang merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi, termasuk  green energy.  

Sebelumnya, Alwi Hamu menyampaikan bahwa kedatangan DPP IL-9 untuk melaporkan hasil rembuk nasional kebangsaan, tentang energi dan kekayaan laut Indonesia khususnya minyak dan gas.

Dalam kesempatan itu, Wapres juga menyinggung isu lain yang dibahas dalam rembuk nasional, yakni tentang parawista. Wapres mengimbau agar dalam mempromosikan wisata, harus mengetahui bagaimana menjual pariwisata yang disukai masyarakat. Tana Toraja contohnya, hendaknya tidak hanya mempromosikan bagaiamana mayat berjalan atau dikubur di atas batu, tetapi juga mempromosikan makanan, dan ciri khas lain dari daerah tersebut.

“Misalnya ke Bali, ada orang yang ingin ke pantai, ada yang ingin makan, ada juga yang ingin melihat budaya,” tutur Wapres.

Menurut Wapres, banyak yang ditawarkan dari Pulau Dewata tersebut, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung, bahkan jika dibandingkan dengan Yogyakarta, walaupun di kota itu ada Candi Borobudur.

“Candi Borobudur hanya jadi ikon pariwisata, kecuali datang ke Yogya sambil belanja,” pungkas Wapres.

Hadir bersama Alwi Hamu Sekretaris Jenderal DPP IL9 Eva K. Sundari, Wakil Ketua dan Ketua Steering Committee Sukriansyah S. Latif, Wakil Ketua Inan Riau Hasibuan  dan Iskandar, Ketua Organizing Committee Muh. Husen, Bendahara Umum Basri Cako, Sekretaris Organizing Committee Rian Andi Sumarno, dan Bendahara Panitia Bobby Patompo. Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Kasetwapres Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan  Manusia dan Pemeraataan Pembangunan Bambang Widianto,  dan Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan  Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (Romansen)