Bintan, wapresri.go.id – Pemerintah berkomitmen menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia pada 2024 mendatang. Salah satu kebijakan yang dilakukan adalah pembentukan Kawasan Industri Halal (KIH) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021.

Dalam hal ini, pemerintah telah menetapkan 3 KIH, yaitu Halal Modern Valley di Serang, Banten; Hal Industrial Park di Sidoarjo, Jawa Timur; dan Bintan Inti Halal Hub (BIHH) di Kepulauan Riau (Kepri).

Menindaklanjuti komitmen pemerintah tersebut, pada kunjungan kerja ke Kepri kali ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin beserta Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin pun melakukan peninjauan BIHH yang berada di kawasan industri Bintan Industrial Estate, Teluk Lobam, Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Kepri, Kamis (08/06/2023).

Salah satu tenan dari BIHH yang ditinjau Wapres adalah perusahaan yang bergerak dalam industri berbagai macam produk dari olahan kelapa yaitu PT Bionesia Organic Foods (BOF).

Kepada Wapres, General Manajer BOF Setiawan Heru menjelaskan proses pembuatan bahan baku kelapa menjadi produk turunan yang akan di ekspor, mulai dari hulu hingga ke hilir.

“Dengan kita memproduksi 250 butir [produk kelapa] perhari, untuk eskpor kita rata-rata perbulan bisa 30 kontainer,” jelasnya.

Sementara, sambung Setiawan, sumber daya manusia yang bekerja di perusahaannya mayoritas berasal dari Kepri.

“Tenaga kerja 78% asli dari Kepri, Alhamdulillah lokal, 22% baru kita ambil dari luar. Termasuk 4 dari luar negeri untuk kita ambil [sebagai] alih teknologi,” terangnya.

Sebelum kembali ke Jakarta, kepada awak Media Wapres menjelaskan bahwa agenda Wapres ke Kepri adalah memacu gerakan ekonomi dan keuangan syariah di Kepri. Selain menyaksikan Pengukuhan KDEKS Provinsi Kepri, ia juga berkesempatan meninjau salah satu KIH yang ada di wilayah ini.

“Tadi saya melihat yaitu halal hub yang ada di Bintan Industrial Estate, yang salah satunya di situ ada Kawasan Industri Halal (KIH) yang menghasilkan produk dari kelapa, bumbu kelapa, minuman coconut, ada juga minyak kelapa, yang seluruhnya diekspor, [dari] hulu ke hilir,” terang Wapres ketika memberikan keterangan kepada awak media di Masjid Raya Riau, Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepri.

Dalam BIHH ini, telah dikembangkan pemrosesan makanan dan bahan baku halal. Mulai dari bahan baku pertanian seperti kelapa, perkebunan, dan peternakan seperti kepiting. Selain itu juga tersedia pendukung jasa pengemasan, rantai pasok, dan logistik.

Dalam kawasan ini juga terdapat pabrik dan lahan yang siap dibangun, infrastuktur 24 jam, layanan sertifikat air halal grade A, pusat layanan sertifikasi halal dan labolatorium Majelis Ulama Indonesia, fasilitas-fasilitas pendukung seperti perumahan pegawai, layanan kesehatan, tempat ibadah, dan pergudangan, serta layanan satu atap seperti ijin usaha, ijin kerja, eksport import, dan helpdesk halal.

Selain Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Robikin Emhas, dan Arif Rahmansyah Marbun, Tim Ahli Wapres Sukriansyah dan Iggi Haruman Achsien, Kepala Badan Amil Zakat Nasional Noor Achmad, dan Plt. Direktur Eksekutif KNEKS Taufik Hidayat. (SK/RJP-BPMI, Setwapres)