Jakarta-wapresri.go.id. Majunya orang Minang (Minangkabau) karena otaknya. Hal ini terbukti dari banyaknya tokoh-tokoh Minang yang terkenal karena kepintarannya, seperti Mohammad Hatta dan Buya Hamka. Bahkan para pahlawan dari Minang pun dalam menghadapi lawan, lebih dikenal menggunakan otaknya, dibanding fisiknya.

“Tapi kita jangan terlena dengan kejayaan masa lampau. Itu bagian sejarah, itu kejayaan mereka, orang-orang yang hidup pada masa itu. Sekarang bagaimana kita membuat sejarah baru dengan kesuksesan kita,” tegas Wapres ketika menerima Rektor Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Tafdil Husni di Kantor Wakil Presiden, Merdeka Utara, Rabu (20/4/2016).

Lebih jauh Wapres mengungkapkan bahwa hal ini tidak hanya terjadi pada orang Minang, tetapi juga masyarakat Indonesia lainnya. Orang Makassar misalnya, sampai saat ini masih membanggakan kehebatan kapal Pinisi, kapal buatan orang Bugis terbuat dari kayu namun sangat kuat untuk digunakan sebagai pengangkut barang. Padahal saat ini untuk mengangkut banyak kontainer, sudah menggunakan kapal dengan teknologi yang lebih canggih.

Wapres memandang, hal ini menunjukkan masyarakat sering terjebak dengan masa lalu, bukannya melihat jauh kedepan. Untuk itu, dengan pendidikan, diharapkan dapat merubah cara pandang masyarakat berpikir ke depan.

“Dalam berbagai kesempatan saya selalu sampaikan, termasuk kemarin ketika menerima pengurus STAIN Watampone. Apa perbedaan antara universitas dan museum? Museum itu melihat kebelakang, sedangkan universitas itu melihat kedepan,“ ujar Wapres.

Menurut Wapres, universitas memiliki 3 pilar, yakni kepemimpinan, keilmuan, dan kewirausahaan. Oleh karena itu Wapres mengimbau agar universitas mendorong para mahasiswanya untuk berorientasi pada entrepreneurship. Sehingga jika lulus, tidak perlu bingung mencari pekerjaan, karena sudah bisa berwirausaha.

Selain itu, lanjut Wapres, baik dosen maupun mahasiswa juga didorong untuk mengambil pendidikan di luar negeri.

“Pendidikan di Indonesia juga bagus. Namun dengan belajar di luar negeri membuat cara pandang kita lebih terbuka. Apalagi saat ini sudah ada beasiswa pemerintah LPDP [Lembaga Pengelola Dana Pendididikan],” jelas Wapres.

Sebelumnya Rektor Unand Tafdil Husni mengungkapkan, pemeringkatan perguruan tinggi yang dilakukan Dikti tahun 2015 menempatkan Unan di peringkat 12, setelah Universitas Hasanuddin Makassar yang berada di peringkat 11.

Tafdil juga menyampaikan undangan kepada Wapres untuk meresmikan Rumah Sakit Pendidikan Unand (Teaching Hospital) pada HUT Unand yang ke-60, September yang akan datang.

“Adanya Rumah Sakit ini, berkat dukungan Bapak dahulu ketika menjadi Wapres pertama kali,” ucap Tafdil.

Hadir mendampingi Rektor Unand Tafdil Husni, Ketua Senat Akademik Ardinis Arbain, Wakil Rektor II Asdi Agustar, Wakil Rektor III Hermansah, Wakil Rektor IV Endry Martius, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Uyung Gatot S. Dinata (KIP, Setwapres)