Jakarta, wapresri.go.id – Pada era revolusi industri 4.0 saat ini, koperasi memiliki tantangan besar untuk memodernisasi koperasi di Indonesia, bukan hal kelembagaan namun sistemnya.
Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima Panitia Nasional Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tahun 2019, di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (3/7/2019).
“Banyak prinsip-prinsip koperasi dengan nama lain. Karena kalau itu di dalam sistem koperasi, ya sistemnya. Bukan kelembagaannya. Jadi revolusi industri 4.0 itu jalan lagi,” ujar Wapres.
Wapres mencermati bahwa prinsip koperasi modern saat ini sudah banyak ditetapkan pada aplikasi-aplikasi startup, meskipun startup tersebut tidak menggunakan nama koperasi, yaitu pengelola memberikan ruang untuk masyarakat melakukan social entrepreneurship dan hasil usaha dibagi bersama.
“Budaya kerja sama. Intinya social entrepreneurship. Orang kerja sosial tapi entrepreneur. Mau membina rakyat kecil. Tujuannya adalah kesejahteraan rakyat yang adil,” jelas Wapres.
Wapres menekankan, walaupun dalam implementasinya akan terdapat tantangan, namun jalankan prinsip koperasinya. Hal tersebut sudah terbukti berhasil menarik minat masyarakat untuk berperan serta sehingga dapat dijadikan referensi untuk langkah ke depan.
“Jangan ragukan sistem koperasi itu. Modernisasi koperasi tidak dilihat dari pestanya, namun budayanya harus diubah,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Nasional Peringatan Hari Koperasi ke-72 Tahun 2019 H.M.A. Pahlevi Pangerang, melaporkan bahwa rangkaian acara Peringatan Hari Koperasi ke-72 yang mengangkat tema “Revolusi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0”, antara lain Indonesia Cooperative Golf Tournament di Jakarta, ziarah ke makam Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta, dan Jambore Koperasi di Bumi Perkemahan Baturasen di Banyumas.
Pada kesempatan tersebut, Pahlevi juga memohon kesediaan Wapres untuk dapat membuka turnamen golf Indonesia Cooperative Golf Tournament.
Sementara, Ketua Harian Dewan Koperasi Indonesia Agung Sudjatmoko menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah dalam pengembangan dan penumbuhan koperasi dalam segala sektor.
“Jumlah koperasi sampi tahun 2018, dari 218.000 unit koperasi di Indonesia, yang aktif ada 153.000. Dari angka ini, hitungan pemerintah yang hubungannya dengan gerakan koperasi sudah bisa memberikan kontribusi atas pertumbuhan PDB koperasi sampai 4.16 persen,” ujarnya.
Hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi, Infrastruktur, dan Kemaritiman Guntur Iman Nefianto, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (NN/AF – KIP, Setwapres)