Yogyakarta, wapresri.go.id – Sebagai negara demokrasi, Indonesia memberikan kebebasan bagi rakyatnya untuk mengambil keputusan, terutama  yang berhubungan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Namun agar suatu keputusan dapat dilaksanakan dengan baik, harus dihormati oleh semua pihak,  diperlukan dialog untuk mencapai kesepakatan.

“Esensi demokrasi adalah dialog dan kesepakatan. Esensi dialog adalah saling memahami untuk menuju kesepakatan, untuk hidup bersama dengan saling menerima, saling menghormati perbedaan,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin ketika memberikan keynote speech pada acara Centris Democracy International (CDI) yang bertema Eurasia : The Emerging Fulcrum of  21st Century Geopolitics and Economics (Eurasia: Titik Tumpu yang Muncul Dalam Geopolitik dan Ekonomi pada Abad 21),di Hotel Hyatt Regency Yogyakarta, Jl. Palagan Tentra Pelajar, Sariharjo, Yogyakarta, Jumat (24/01/2020).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa dalam peradaban manusia ditemukan berbagai kesepakatan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Namun terkadang, hasil kesepakatan dilanggar oleh salah satu pihak, serta tidak adanya dialog, sehingga menyebabkan terjadinya intoleran, radikalisme, terorisme dan konflik senjata.

“Dapat kita simpulkan bahwa terjadinya itu semua disebabkan oleh dilanggarnya suatu kesepakatan dan absennya dialog. Kita juga menyaksikan bahwa solusi militer terbukti tidak sepenuhnya efektif dalam mengatasi konflik,” jelasnya.

Wapres pun menghimbau agar kembali mengaktifkan dialog, membangun dan menjaga kesepakatan. Jadi, meskipun Indonesia negara yang heterogen tetapi dapat tetap utuh bersatu karena  terjaganya kesepakatan.

“Oleh karena itu, merupakan tugas bagi kita semua yang cinta damai, cinta demokrasi dan cinta kemajuan bersama untuk memajukan kembali dialog serta membangun dan menjaga kesepakatan. Kesepakatan itulah yang menjadikan keberagaman sebagai kekuatan dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia,” ungkapnya.

Mengingat keberagaman agama di Indonesia, Wapres mengatakan dalam menjaga kehormatan beragama, Pemerintah bekerja sama dengan semua majelis agama, di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota meliputi Majelis Ulama Indonesia (MUI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), dan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin). Selanjutnya, perwakilan dari majelis agama membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang menjembatani perbedaan pandangan yang muncul guna menjaga harmoni dalam kehidupan masyarakat dan Pemerintah, juga aktif menjalin kerjasama dan memberikan dukungan bagi sejumlah organisasi keagamaan antara lain: Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al-Washliyah, Hidayatullah, Al-Irsyad Al-Islamiyah, dan lain-lain.

Wapres juga mengingatkan agar kepada umat beragama untuk mengembalikan agama pada tujuan awalnya.

“Melalui forum yang mulia ini saya mengajak kita semua untuk ke depan secara bersama-sama mengembalikan agama ke tujuan awalnya, yaitu sebagai pembawa nilai-nilai harmoni, kesetaraan dan perdamaian,” himbaunya.

Di akhir sambutannya, Wapres berharap CDI dapat menjadi mitra untuk membangun jembatan saling pengertian, moderasi dan inklusivitas yang mendukung perdamaian dunia.

Sebelumnya, Gubernur DI Yogyakarta  Hamengku Buwono X mengatakan bahwa acara ini membuka peluang untuk menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh politik dunia dalam rangka  pengambilan keputusan  tentang kebijakan publik di banyak negara, termasuk masalah penting di Indonesia, serta program ekonominya.

Acara yang digagas oleh PKB dan NU ini diselenggarakan pada tanggal  22 s.d. 25 Januari  2020, dihadiri 100 orang anggota CDI termasuk Eropa, Amerika Latin, Asia, dn Afrika. Sedangkan dalam forum Eurasia, hadir 190 pemimpin senior NU dan PKB dari seluruh Indonesia.

Tampak hadir pula dalam acara tersebut Wakil Ketua MPR RI, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ida Fauziah, Sekretaris Jenderal CDI Antonio Lopez Isturiz, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Sekretrais Jenderal Partai BJP India Rammadav, Panelis dari Nanyang Technical University James M Dorsey, Presiden dan Sekretaris Jenderal, serta anggota Executive CDI.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar,  Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Robikin Emhas, Koordinator Tim Ahli Wapres Saleh Husin, dan Tim Ahli Wapres Bambang Widianto. (IO/AF-KIP Setwapres)