Jakarta, wapresri.go.id – Kemajuan suatu negara yang disertai keadilan dan kemakmuran rakyatnya akan tercapai apabila ada peningkatan dan pengembangan investasi untuk orang bekerja, berproduksi, serta melakukan kegiatan ekspor. Untuk pengembangan investasi tersebut, khususnya di bidang industri, sangat dibutuhkan suatu kawasan industri yang bersinergi dan saling melengkapi.

“Suatu industri perlu sinergi dan perlu kawasan yang saling melengkapi, seperti kalau ada industri besar ada penopangnya dan ada pelabuhannya. Tanpa kawasan yang baik, maka akan memakan ongkos yang mahal bagi industri tersebut. Sebab itu, maka upaya ini menjadi sangat penting. Itulah kenapa semua negara maju selalu mempunyai banyak kawasan industri agar dapat bekerja dengan lebih efisien,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat melakukan peninjauan pengembangan bisnis PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN) (Persero) di daerah Cakung Jakarta, Selasa siang (23/4/2019).

Lebih jauh Wapres berharap kawasan ini hendaknya dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik.

“Tentunya dapat ditingkatkan kemajuannya dengan menjaga industri yang ada untuk berkembang sebaik-baiknya, menjaga infrastrukturnya dan seluruh sistem yang ada di kawasan ini, serta karyawan yang selalu memberikan dukungan dan layanan yang terbaik bagi perusahaan industri yang memanfaatkan kawasan ini,” harapnya.

Selanjutnya, Wapres menekankan kepada pejabat daerah, baik gubernur maupun walikota, juga masyarakat umum, dan para direksi PT. KBN (Persero) harus bekerja sama menjaga kelangsungan kawasan industri ini, sekaligus dapat memberikan layanan terbaik kepada perusahaan industri yang berada di dalamnya.

Pada kunjungan ini Wapres juga meresmikan Kantor Pusat PT. KBN (Persero) yang baru melalui penandatanganan prasasti.

Selain itu, Wapres juga meresmikan Masjid Darussalam yang berada di area kantor KBN.

PT. KBN (Persero) merupakan badan usaha milik negara (BUMN) yang  mengelola kawasan industri seluas lebih dari 650 hektar (ha) yang berlokasi di daerah Cakung, Marunda, dan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Pengelolaan logistik menjadi bisnis utamanya, dimulai dari pengelolaan dokumen, handling facility, baik di pabrik maupun di gudang, termasuk transportasinya. PT. KBN (Persero) juga telah membangun Depo Kontainer Blok F di Kawasan Cakung seluas 8 ha. Saat ini, PT. KBN (Persero) tengah menjajaki rencana pengembangan kawasan di Kabupaten Batu Bara Sumatera Utara, Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, Kabupaten Rembang Jawa Tengah, dan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan dengan total luas lahan 7.588 ha.

Sebelumnya, Direktur Utama PT. KBN (Persero) M. Sattar Taba melaporkan bahwa saat ini ada pekerjaan besar yang sedang dilaksanakan, yaitu: pertama, proyek pembangunan dermaga untuk menunjang logistik nasional dan kegiatan bongkar muat di pelabuhan yang panjangnya 1.300 meter yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan; kedua, melakukan transformasi bisnis dari sistem sewa 70% dan kelola 30% menjadi pengelolaan 70% dan sewa 30%; dan ketiga pengembangan KBN melalui kerjasama dengan Pelindo II, China, dan LIPI.

Acara yang juga dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini, Sattar berharap dapat menjadi penyemangat dan motivasi tinggi bagi seluruh karyawan agar bekerja dan berpikir lebih keras untuk pengembangan dan kemajuan perusahaan.

Turut hadir mendampingi Wapres, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, Staf Khusus Wapres Bidang Infrastruktur dan Investasi Muhammad Abduh, serta Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (ASK/AF – KIP, Setwapres)