Jakarta, wapresri.go.id – Guna mendukung pembangunan berkelanjutan, pemerintah telah melakukan kebijakan reformasi birokrasi untuk mewujudkan pemerintahan kelas dunia (world class government) di tahun 2025. Oleh karena itu, reformasi birokrasi harus dapat dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir dengan menjadikan peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai tujuan akhirnya. Yakni pelayanan publlik yang sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu birokrasi yang lincah, cepat mengambil keputusan, dan lebih melayani sehingga inovasi pelayanan publik yang berkelanjutan perlu untuk dilakukan.

“Berbagai terobosan dalam rangka pelaksanaan reformasi birokrasi terus dilakukan. Melembagakan inovasi pelayanan publik yang berkelanjutan menjadi suatu kebutuhan. Hal tersebut harus muncul dari budaya organisasi yang mampu mengantisipasi setiap dinamika yang terjadi,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Penyerahan Penghargaan Top Inovasi Pelayanan Publik, Apresiasi Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19, dan Kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Tahun 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2020).

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, penghargaan inovasi pelayanan publik harus menjadi model untuk dikembangkan melalui transfer knowledge (transfer pengetahuan) dan berbagi pengalaman antar penyelenggara pelayanan publik. Cara dan metode baru harus terus dieksplorasi sesuai dengan kebutuhan sehingga standar dan kualitas inovasi akan terus meningkat.

“Saya minta kepada KementerianPANRB (Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) untuk terus melakukan pembinaan inovasi pelayanan publik yang dimulai dengan penciptaan inovasi pelayanan publik, pengembangan inovasi dalam hal berbagi pengetahuan inovasi, dan pelembagaan inovasi,” tegas Wapres.

Di era revolusi industri 4.0 ini, Wapres menekankan bahwa dengan adanya transformasi digital, masyarakat semakin menuntut pelayanan publik yang cepat, tepat dan berkualitas. Untuk itu, sebagai upaya dalam membangun kepercayaan masyarakat tersebut, maka penyelenggara pelayanan publik perlu untuk memperhatikan beberapa hal.

“Pertama, optimalisasi seluruh sumber daya, terutama SDM (sumber daya manusia), anggaran, tekonologi informasi, serta jejaring kerja, untuk mendukung inovasi pelayanan publik yang semakin baik,” ucap Wapres.

Kedua, lanjut Wapres, setiap unit pelayanan perlu didorong untuk melahirkan terobosan inovasi dalam rangka penyederhanaan proses bisnis terkait pelayanan publik. Ketiga, mendorong implementasi inovasi terbaik untuk dapat diadopsi dan diadaptasi dalam skala nasional.

Dan yang keempat, Wapres mengharapkan agar penyelenggara pelayanan publik dapat memanfaatkan kanal-kanal informasi yang ada untuk diseminasi informasi pelayanan publik, dan media partisipasi aktif masyarakat. Di samping itu, Wapres juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi secara aktif dalam memberikan masukan perbaikan pelayanan publik, serta turut mengawal setiap proses formulasi, implementasi, dan evaluasi kebijakan pemerintah.

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, Wapres menilai, memaksa para penyelenggara pelayanan publik untuk tidak menyerah kepada keadaan, tetapi berpikir lebih kreatif dan strategis dalam membuat inovasi baru pada pelayanan publik.

“Dalam sudut pandang yang lebih luas, pandemi Covid-19 justru menjadi pemicu bagi kita semua untuk terus mengupayakan inovasi pelayanan publik, mengelola pengaduan pelayanan publik yang optimal, serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat,” imbuh Wapres.

Wapres pun menyampaikan selamat kepada KemenPANRB atas terselenggaranya acara ini. Wapres juga memberikan apresiasinya kepada seluruh penyelenggara pelayanan publik yang telah berhasil mendapatkan penghargaan di setiap kategorinya.

“Saya juga mengucapkan selamat kepada penerima penghargaan dalam kategori Top 45 Inovasi Pelayanan Publik, Top 5 Inovasi Pelayanan Publik untuk kategori Outstanding Achievement, Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19, dan Top 12 Pengelola Pengaduan Pelayanan Publik Terbaik,” ucap Wapres.

Mengakhiri sambutannya, Wapres mengajak para penyelenggara pelayanan publik untuk terus bersinergi, produktif, taat protokol kesehatan, dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19 saat ini demi Indonesia yang sehat dan maju.

“Kepada seluruh penyelenggara pelayanan publik, saya harapkan agar melakukan akselerasi dan perbaikan pelayanan publik secara berkelanjutan dan berkesinambungan melalui inovasi terbaik,” tandas Wapres.

Sebelumnya, MenPANRB Tjahjo Kumolo melaporkan, acara ini merupakan acara rutin setiap tahun yang terselenggara atas kerja sama KemenPANRB, Kementerian Keuangan, dan Kantor Staf Presiden (KSP). Acara ini dilaksanakan sebagai implementasi grand design reformasi birokrasi yang dipimpin oleh Wapres.

“Salah satu faktor keberhasilan dari reformasi birokrasi adalah adalah pelayanan publik yang memenuhi harapan masyarakat. Kami bersama k/l (kementerian/lembaga) terus melakukan upaya dan stimulus untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mendorong aparatur untuk mempercepat proses perijinan, memberikan penghargaan untuk merangsang semua daerah untuk meningkatkan pelayanan publik,” terangnya.

Senada dengan hal tersebut, Menteri Dalam Negeri Tirto Karnavian mengungkapkan, acara ini menjadi momentum yang sangat penting karena sejalan dengan visi misi yang ditetapkan oleh Presiden bahawa pemerintah mengutamakan birokrasi yang baik, yakni adanya clean government (pemerintahan yang bersih) dan clear government (pemerintahan yang jelas).

“Karena ini menjadi pokok majunya suatu bangsa, birokrasi adalah tulang punggung di dalam sistem pemerintahan. ASN adalah tulang punggung bergeraknya reformasi birokrasi. Oleh karena itu layanan publik menjadi salah satu indikator penting yang menunjukan pemerintahan yang bersih dan sistem pemerintahan yang baik,” jelasnya.

Tito juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas keberhasilan k/l dan pemerintah daerah dalam menciptakan inovasi-inovasi baru untuk menciptakan kualitas pelayanan publik yang lebih baik.

Pada kesempatan tersebut, penyerahan penghargaan dilakukan secara simbolis dari berbagai kategori di antaranya kategori Outstanding Achievement yang diberikan kepada Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Kabupaten Sleman. Untuk penghargaan kategori Instansi Pemerintah Pengelola dengan Pendorong Perubahan Terbaik diberikan kepada Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.

Di samping itu, penghargaan juga diserahkan kepada pemenang Top 45 Inovasi Pelayanan Publik, Top 5 Inovasi Pelayanan Publik untuk kategori Outstanding Achievement, dan Top 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19.

Tampak hadir dalam acara tersebut Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly, Kepala LAN Adi Suryanto, Kepala BNPB Dony Monardo, Ketua Ombudsman RI Amzulian Rifai, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof, para gubernur, bupati dan wali kota. (NL/AF-KIP, Setwapres)