Jakarta, wapresri.go.id – Salah satu strategi dasar dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia adalah dengan peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta pengembangan pendidikan dan riset di bidang ekonomi syariah. Guna mendukung pelaksanaan strategi tersebut, saat ini beberapa pemangku kepentingan di bidang ekonomi dan keuangan syariah telah menyelesaikan pembuatan acuan kurikulum program studi S1 Ekonomi Syariah, panduan pelaksanaan praktik kerja serta Panduan Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Ekonomi Syariah. Oleh karena itu, jajaran perguruan tinggi diminta untuk mengadopsi acuan yang telah disusun untuk keselarasan penerapan program kepada peserta didik.

“Melalui forum ini saya minta pemangku kepentingan agar berbagai acuan, panduan, dan program terkait pengembangan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah yang telah disusun tersebut diadopsi dalam sistem pembelajaran di Perguruan Tinggi,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika memberikan pidato pengarahan pada acara The 1st Islamic Economics Education Summit melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres di Jakarta, Kamis (28/10/21).

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), dan Bank Indonesia tersebut, lebih lanjut Wapres menyampaikan bahwa dalam rangka pengembangan riset, saat ini tengah didorong penelitian bahan baku substitusi untuk menghasilkan produk halal dan laboratorium pemeriksaan produk halal. Ia juga menguraikan beberapa kegiatan terkait KKNT Ekonomi Syariah.

“Kegiatan yang dapat dilakukan terkait Kuliah Kerja Nyata Tematik diantaranya adalah program pendampingan UMKM produk halal, program pendampingan BUMDES/Koperasi Syariah/BMT, penguatan literasi ekonomi dan keuangan Syariah, pendampingan pengelolaan kegiatan dan keuangan masjid, pendampingan Lembaga Amil Zakat serta pendampingan pengelola wakaf (Nadzir),” urainya.

Wapres menilai, seluruh acuan dan program yang telah dibuat akan berhasil dengan adanya kerja sama yang baik dari seluruh pihak mulai dari regulator, aplikator, hingga peserta didik. Sehingga ke depan, akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air dapat terwujud.

“Saya juga mengajak seluruh pihak baik Kementerian/Lembaga, akademisi, dunia usaha dan asosiasi untuk terus meningkatkan sinergi dan koordinasi penguatan SDM, pendidikan dan riset bidang ekonomi syariah,” imbau Wapres.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menjelaskan tentang Peta Jalan Pengembangan SDM Unggul dan Manajemen Talenta di Sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah Tahun 2022-2024 yang sedang disusun oleh KNEKS. Ia meminta agar peta pengembangan ini terus disempurnakan agar dapar selaras dengan program-program lain yang telah dibuat.

“Saya minta agar penyusunan Peta Jalan ini disempurnakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait selaras dengan arah kebijakan dan program pengembangan SDM pada sektor keuangan syariah, keuangan sosial syariah, industri produk halal serta bisnis dan kewirausahaan syariah, maupun kebutuhan industri dan pasar,” tutur Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres berharap diskusi pada hari ini dapat menghasilkan pemikiran kreatif untuk diimplementasikan secara efektif. Ia juga berharap agar IAEI dapat menjadi penggerak pemikiran tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

“Saya mengharap IAEI yang merupakan lembaga tempat berkumpulnya para ahli ekonomi dan keuangan syariah dapat menjadi lokomotif arus baru pemikiran tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta penguatan SDMnya,” pungkas Wapres.

Sebagai informasi, acara The 1st Islamic Economics Education Summit dilakukan dalam dua sesi diskusi. Pertama, diskusi mengambil tema “Penguatan Kualitas Pendidikan Ekonomi Islam di Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global”, dan kedua bertema “Benchmarking Kurikulum Pendidikan Ekonomi Syariah di Indonesia Perspektif Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dalam Menghadapi Persaingan Global”. Acara kemudian akan dilanjutkan dengan agenda berikutnya yaitu The 7th International Symposium on Islamic Economics and Finance Education.

Hadir pula dalam acara tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Junaidi Auly, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia selaku Wakil Ketua Umum VII DPP IAEI Dody Budi Waluyo, Direktur Eksekutif KNEKS Ventje Rahardjo Soedigno.

Sementara Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi dan Staf Khusus Wapres Bambang Widianto. (NAR/NN, BPMI Setwapres)