Bengkulu, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pagi ini meninjau Posyandu Rukun, yang letaknya di Jl. Citanduy, Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Sekitar pukul 09.45 , Wapres Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin dan didampingi oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah beserta Ibu Derta Wahyulin Rohidin tiba di Posyandu Rukun disambut oleh Walikota
dan Wakil Walikota Bengkulu serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.

Di tempat ini, Wapres mendapat laporan dari Gubernur Bengkulu bahwa Prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu mengalami penurunan sebesar 2,3 poin dari tahun 2021 ke 2022.

Lebih lanjut Gubernur Bengkulu menambahkan bahwa dari 10 Kabupaten/Kota, terdapat 5 Kabupaten prevalensi stunting yang mengalami kenaikan, yaitu Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Mukomuko, Kaur; sedangkan 5 Kabupaten/Kota lainnya mengalami penurunan, yaitu Kabupaten Seluma, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong, Lebong, dan Kota Bengkulu.

“Terdapat 2 kabupaten/kota yang sudah mempunyai prevalensi stunting di bawah 14%, yaitu Kota Bengkulu 12,9% dan Kabupaten Kaur 12,4%,l”, terangnya.

Kemudian Wapres menerima penjelasan yang disampaikan oleh Wakil Walikota Bengkulu DR. Dedy Wahyudi, MM sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bengkulu.

“Prevalensi stunting di Kota Bengkulu ini turun dari 22,2% di tahun 2021 menjadi 12,9% tahun 2022 atau mengalami penurunan 9,3%,” ujar Dedy.

Ia menambahkan, dari beberapa intervensi yang dilakukan Kota Bengkulu dalam penanganan stunting, diantaranya melalui program Bapak Asuh Stunting (BAAS).

“Tujuan program BAAS ini meningkatkan gizi anak yang mempunyai masalah dalam tumbuh kembang”, ujar Dedy.

Dedy menambahkan, hal lain yang dilakukan dalam penanganan stunting di Kota Bengkulu ini, yaitu melalui penanganan lintas sektor, diantaranya penanganan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan peningkatan gizi serta pemberian makanan tambahan yang bekerjasama dengan Baznas.

Sementara itu Kepala Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu, Tita Rovika, SKM, menyampaikan penjelasannya terkait dengan penanganan stunting di Posyandu Rukun.

“Posyandu disini melakukan pelayanan pemeriksaan ibu hamil, bayi yg baru lahir sampe balita, dan pemberian ASI Eksklusif, serta pemberian makanan tambahan (PMT), baik yang bersifat nasional maupun lokal”, ujar Tita.

Terhadap penjelasan tersebut, Wapres memberikan apresiasi atas penurunan stunting di Kota Bengkulu dan meminta agar terus meningkatkan perhatiannya secara khusus dalam penanganan stunting, seperti: Imunisasi, KB Modern, PAUD, ASI Ekslusif, MP-ASI, akses air minum aman melalui pendampingan intensif oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada keluarga berisiko stunting.

“Agar terus meningkatkan koordinasi antar kader/pendamping lapangan (TPK, KPM, Kader Posyandu, Pendamping PKH, dan lainnnya),” pintanya.

Selain itu, Wapres juga berharap agar memperhatikan konsumsi protein hewani bagi ibu hamil dan balita serta terus memperbaiki kualitas data.

“Perbaikan kualitas data dan pemanfaatan SPBE sebagai alat monitoring dan evaluasi,” pungkasnya. (RN, BPMI -Setwapres)