Mataram, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin usai memberikan kuliah umum di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, langsung meninjau lokasi Rekonstruksi Bangunan Pascagempa di Desa Gontoran Barat, RT. 01, Kota Mataram, Rabu (19/2/2020).
Sebagaimana diketahui, dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebutkan bahwa gempa bumi tektonik yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 29 Juli 2018 dan 5 Agustus 2019 lalu menimbulkan korban sebanyak 562 orang meninggal dunia, 1.886 orang luka-luka, dan 344.150 orang mengungsi.
Para korban tersebut tersebar di 7 Kabupaten/Kota meliputi Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa, dan Sumbawa Barat. Sebagai contoh, jumlah korban di Kota Mataram 9 orang meninggal dunia, 64 orang luka-luka, dan 18.894 orang mengungsi.
Pada kesempatan tersebut, Wapres beserta Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin selain menerima paparan dari Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Bhakti Ahmad Rizal Ramdani, juga menyapa dan berdialog dengan para korban yang rumahnya telah diperbaiki.
Usai peninjauan, Wapres menilai bahwa rehabilitasi pembangunan rumah-rumah masyarakat sudah berjalan baik.
“Saya melihat bahwa hampir seluruhnya, sebagian besar sudah terbangun,” terangnya.
Wapres berharap masyarakat puas dengan upaya Pemerintah dalam merehabilitasi dan merekonstruksi bangunan pasca gempa Lombok.
“Mudah-mudahan masyarakat puas dengan hasil pembangunan ini. Pemerintah tentu ingin berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat, supaya punya rumah lagi (dan) bisa menempati lagi,” ucapnya.
Wapres mengimbau meski terkena musibah, masyarakat harus tetap semangat dalam berjuang untuk membangun kehidupan yang lebih baik lagi.
“Pemerintah senantiasa terus ingin memberikan bantuan dari pusat dan daerah. Karena itu, dengan segala daya upaya Pemerintah berusaha, khususnya dalam pembangunan rumah-rumah yang hancur,” tegasnya.
Di sela peninjauan, salah satu kepala lingkungan di Desa Gontoran tersebut mewakili masyarakat menyampaikan ucapan terima kasih seraya mendo’akan semoga Wapres dipanjangkan umurnya dan sehat selalu.
“Mewakili masyarakat, kami berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, TNI-Polri yang telah membantu kami membangun rumah tahan gempa yang sampai sekarang sudah 100 persen. Demikian,” ujarnya sambil tersenyum.
Di tempat yang sama, Kepala BNPB Doni Monardo menuturkan bahwa bukan pekerjaan mudah untuk menangani rumah dengan katagori rusak berat, sedang, dan ringan yang jumlahnya melebihi 226.000 unit.
“Jadi ini bukan pekerjaan mudah, namun berkat kerjasama Pemerintah Pusat dan Daerah, dibantu TNI dan Polri, serta para relawan, Alhamdulillah sampai hari ini sudah hampir 200 ribu unit rumah yang selesai dibangun,” paparnya.
Sisanya, jelas Doni, akan dipercepat, meski ada hambatan yang disebabkan oleh pergantian personil di lapangan.
“Memang dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, ada sedikit kevakuman karena terjadi pergantian dari unsur TNI,” urainya.
Namun, Doni berjanji minggu depan akan ada penambahan 1000 personil yang memiliki kemampuan konstruksi.
“Mudah-mudahan minggu depan akan ada penambahan jumlah, sama seperti yang dikirimkan Panglima TNI sebelumnya,” tandasnya.
Progres Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa
Dalam paparannya, Komandan Resor Militer (Danrem) 162/Wira Ahmad Rizal Ramdani, menjelaskan bahwa rumah yang sudah selesai sebanyak 155.829 unit dengan rincian rumah kategori rusak berat 48.902 unit, rusak sedang 24.124 unit, dan rusak ringan 82.803 unit.
Sedangkan rumah yang masih dalam pengerjaan, lanjutnya, berjumlah 43.179 unit dengn rincian 22.365 unit rumah rusak berat, 4.216 unit rusak sedang, dan 16.598 unit rumah rusak ringan.
Dalam catatan BNPB, dana bantuan yang diberikan sebanyak Rp 5.707.582.000.000,- terdiri dari BRI Rp 5.396.656.000.000,- BNI Rp 14.215.000.000,- dan Bank Mandiri Rp 296.711.000.000,-.
Kemudian dana yang telah disalurkan kepada masyarakat berjumlah Rp 5.610.367.000.000,- dengan rincian dari BRI Rp 5.300.992.000.000,- BNI Rp 14.215.000.000,- dan Bank Mandiri Rp 295.160.000.000,-.
Sehingga dana yang masih di rekening masyarakat berjumlah Rp 262.431.000.000,- dengan rincian di BRI Rp 126.691.000.000 dan Bank Mandiri Rp 135.740.000.000,- serta di BNI kosong.
Turut mendampingi Wapres pada peninjauan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, serta Kapolda NTB Irjen Pol Tomsi Tohir. (RN, KIP-Setwapres).