Kupang, wapresri.go.id – Usai memimpin Rapat Percepatan (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meninjau pameran produk pemberdayaan masyarakat Industri Mikro Kecil dan Menengah (IMKM) yang di gelar di Halaman Rumah Jabatan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (17/10/2021).
Wapres di dampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat mengunjungi stan 5 kabupaten prioritas percepatan penanganan ekstrem di NTT.
Kabupaten Sumba Timur, menampilkan komoditi utamanya adalah kain tenun. Wapres sempat berdialog dengan Bupati Sumba Timur Khristofel Praing mengenai pasar kain tenun Sumba Timur yang sudah merambah ke mancanegara seperti New York, Milan,Paris, London.
Kemudian Wapres beranjak pada pameran wilayah kabupaten Timor Tengah Selatan yang komoditi utamanya adalah kain tenun, dan madu yang dihasilkan lebah secara alami bukan dari peternakan.
Setelah itu, stan berikutnya yang di tinjau Wapres adalah Sumba Tengah, wilayah ini merupakan food estate (lumbung pangan) 10.000 hektar, berupa hasil pertanian seperti padi dan jagung, Bupati Sumba Tengah Paulus SK Limu mengungkapkan kesulitan irigasi air untuk ke ladang pertanian, untuk itu Ia berharap dibuatkan bendungan, Kemudian Wapres menanggapi hal tersebut dengan mencoba mengupayakan agar ada air yang akan mengalir ke ladang pertanian tersebut.
“Coba nanti kita upayakan, bagaimana bisa ada air,” ucapnya.
Lalu Wapres bergeser ke stan Manggarai Timur yang letaknya di sebelahnya. Dalam kesempatan ini Bupati Manggarai Timur Agas Andreas mengklaim kabupatennya merupakan penghasil kopi terbaik di dunia, dan sudah diekspor hingga Belanda. Mendengar penjelasan Bupati Agas, Wapres meminta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki untuk mengembangkan pasar ekspor kopi tersebut.
“Pak Teten nanti kita minta untuk mengembangkan pasarnya,” pintanya.
Kemudian Wapres beranjak ke stan berikutnya, Kabupaten Rote Ndao. Pada pameran kali ini mengangkat produk Biskuit yang terbuat dari bahan baku tepung kelor. Dalam penjelasan Bupati Rote Ndao, biskuit tersebut dapat dijadikan subsitusi untuk menangani masalah stunting, karena pengiriman biskuit dari pusat memerlukan waktu lama, sehingga Biskuit yang terbuat dari kelor ini dapat menjadi alternatif penambah gizi.
Usai meninjau pameran, Wapres menuju Bandar Udara Internasional El Tari, Kupang, NTT untuk kembali ke Jakarta menggunakan Pesawat Khusus Kepresidenan Boeing 737-400 TNI AU (NAR-BPMI Setwapres).