Jakarta, wapresri.go.id – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa Tokushukai Medical Group bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS) Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita akan membangun sebuah Pusat Kardiovaskular di Indonesia. Hal ini disampaikan Menkes usai mendampingi Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima audiensi jajaran Pimpinan Tokushukai Medical Group dan PT OS Selnajaya Indonesia di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Senin (24/06/2024).

“Jadi Tokushukai Group sudah bekerjasama dengan RS Harapan Kita [selama] 20 tahun. Mereka sekarang akan memberikan hibah sekitar 10 miliar Yen atau 1 triliun Rupiah untuk [membangun] gedung 22 tingkat termasuk alat kesehatannya, untuk dibangun di kompleks RS Harapan Kita,” tutur Budi dalam keterangan persnya kepada awak media.

Pembangunan Pusat Kardiovaskular ini, lanjut Budi, diharapkan tidak hanya akan meningkatkan pelayanan terhadap pasien penyakit jantung di Indonesia, tetapi juga menjadi Pusat Kardiovaskular terbaik di Asia.

“Karena Tokushukai memiliki skill-nya, pengetahuannya, disiplinnya, [sedangkan] di RS Harapan Kita itu banyak sekali pasiennya. Jadi benar-benar kombinasi itu bisa sangat baik,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Chairman Tokushukai Medical Group Higashiue Shinichi mengungkapkan bahwa Tokushukai telah berpengalaman dalam bidang kesehatan selama 50 tahun.

“Pegawainya sekitar 40 ribu orang, termasuk dokter sebanyak 3 ribu orang, dan perawat sekitar 18 ribu orang,” urainya.

Menurut Shinichi, Tokushukai merupakan salah satu korporasi dalam bidang kesehatan terbesar di Jepang. Korporasi ini didirikan oleh Torao Tokuda dengan tujuan untuk memberikan pelayanan medis ke seluruh penjuru dunia.

“Jadi sekarang kami rencanakan bekerjasama dengan RS Harapan Kita untuk membangun Pusat Kardiovaskular RS Harapan Kita – Tokushukai, khususnya guna melayani pasien penyakit jantung,” tuturnya.

Pembangunan ini sangat penting, sambung Shinichi, karena dirinya memperoleh informasi bahwa banyak pasien penyakit jantung Indonesia yang harus berobat ke luar negeri, seperti ke Singapura dan Malaysia.

“Dari kontribusi ini, nanti RS Harapan Kita akan mendapatkan teknologi mutakhir dari Jepang, sehingga orang Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” tegasnya.

Adapun pembangunan Pusat Kardiovaskular tersebut, menurut penuturan Direktur Utama RS Harapan Kita Iwan Dakota akan dimulai pada 2024 ini.

“Ini proyek [pembangunannya] sekitar 2 tahun. Karena kita telah bekerjasama 20 tahun, transfer knowledgenya telah dilakukan selama 20 tahun. Harapannya ke depan kalau sudah jadi dalam 2 tahun, bisa menjadi salah satu center kardiovaskular terbaik di Asia,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam pertemuannya dengan jajaran Pimpinan Tokushukai Medical Group dan PT OS Selnajaya Indonesia, Wapres menyampaikan bahwa dirinya mendukung penuh pembangunan Pusat Kardiovaskular RS Harapan Kita – Tokushukai. Ia mengharapkan proyek ini segera direalisasikan sesuai waktu yang direncanakan, sehingga dapat segera dimanfaatkan untuk melayani pasien penyakit jantung.

“Pemerintah Indonesia memang punya tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, tetapi kami memiliki kemampuan yang terbatas. Oleh karena itu, dengan adanya kerja sama ini kita bisa memberikan pelayanan yang lebih besar lagi kepada masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, sambung Wapres, Pusat Kardiovaskular tersebut juga diharapkan menjadi tempat belajar para dokter jantung bukan hanya yang di Jakarta, tetapi juga dari seluruh daerah di tanah air.

“Kita harap segera terwujud. Mudah-mudahan tidak ada hambatan karena sangat bermanfaat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” harapnya. (DPS/EP/DMA/AS, BPMI Setwapres)