Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla semalam menghadiri peringatan Hari Lahir Ke- 21 Partai Kebangkitan Bangsa (Harlah Ke-21PKB) yang di gelar di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh Raya, Selasa (23/7/2019).
Wapres tiba di lokasi acara sekitar pukul 20.00 WIB dengan mengenakan batik coklat dan peci hitam.
Dalam sambutannya, Wapres mengungkapkan bahwa partai di Indonesia lahir sesuai zamannya dan mempunyai juga perjuangan sesuai zamannya.
“Itu kenapa kita pakai berbeda karena cita-cita tujuannya juga mempunyai makna yang tentunya sesuai pada waktunya,” ujarnya.
Lebih lanjut Wapres bercerita tentang perjuangan partai-partai di zamannya masing-masing.
“Itulah perbedaan-perbedaan zaman yang tentunya kita ingin perjuangkan. Begitu juga dengan perjuangan partai PKB dalam meningkatkan pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan juga tentang dakwah dan budaya,” paparnya.
Wapres menekankan bahwa saat ini tidak lagi berbicara tentang kemerdekaan, bagaimana melawan satu sama lain, apalagi menjatuhkan satu sama lain, tetapi memperjuangkan apa yang diinginkan dan apa yang di haruskan oleh partai untuk kemajuan rakyatnya.
“Karena itulah, kita harapkan bahwa PKB dalam alam seperti ini, mencapai cita-cita kita semua untuk kemakmuran kita semua, mencapai cita-cita kebangsaan bagaimana bangsa ini maju dan berkembang secara adil,” pesannya.
Wapres kembali mengingatkan bahwa memperjuangkan apa yang diinginkan dan apa yang dicita-citakan, salah satu tujuannya adalah keadilan. Karena menurutnya, hampir semua konflik di negeri ini berdasarkan ketidakadilan.
“Oleh karena itu keadilan harus diperjuangkan oleh partai,” pesannya lagi.
Tak lupa Wapres mengapresiasi acara tasyakuran Harlah Ke-21PKB ini dan mengucapkan selamat atas tren perolehan suara pada Pemilu yang terus mengalami peningkatan.
“Kita lihat tren suaranya PKB setiap 5 tahun naik itu sangat penting, tapi belum sampai ke Golkar, ya masih di bawah Golkar,” kelakarnya disambut tawa hadirin.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PKB HA. Muhaimin Iskandar melaporkan bahwa sejarah kelahiran hingga hari ini PKB selalu istiqomah, berjuang untuk nilai-nilai Islam. Ideologi PKB yang berbasis kebangsaan, keadilan dan kemanusiaan serta demokrasi, menjadi bagian yang terus menyemangati langkah kita untuk terus mengawal ideologi perjuangan di berbagai level baik di tingkat pemerintahan, legislatif, masyarakat dan di seluruh komponen kekuatan bangsa.
“Insya Allah kita akan mengawal ideologi ini,” kata pria yang biasa disapa Cak Imin.
Ia juga mengungkapkan bahwa tema yang diambil dalam Harlah tahun ini sama dengan muktamar yang akan digelar pada 20 Agustus 2019 mendatang di Bali.
“Tema Harlah ini sama dengan Muktamar 20 Agustus di Bali, ‘Melayani Ibu Pertiwi, PKB Untuk Semua’,” ucap Cak Imin.
Sementara di tempat yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyampaikan bahwa faktor perbedaan agama, suku dan budaya bukanlah merupakan faktor konflik di Indonesia, karena nasionalisme bagian dari Iman. Indonesia menghormati adanya perbedaan agama, suku, dan bangsa.
“PKB juga punya prinsip yaitu harus berbasis ilmu pengetahuan, tanpa ilmu pengetahuan yang cukup, kebenaran dari Allah tidak mungkin akan kita capai kecuali orang-orang yang berilmu. Prinsip yang kedua toleran, tidak akan terwujud tanpa akhlakul karimah. Sebuah bangsa dilihat dari budaya dan akhlaknya. Jika akhlaknya maju, maka bangsanya akan maju. Oleh karena itu, kita harus tetap menghormati dan menghargai budaya selama tidak bertentangan dalam Islam. Kita bangun budaya sebagai infrastruktur agama,” terangnya.
Said Aqil juga meminta kesiapan NU untuk mengkader pemuda-pemuda NU agar memiliki daya saing dalam memasuki revolusi industri 4.0.
Selepas Wapres memberikan sambutan, acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai tanda peringatan Harlah Ke-21 PKB, dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh K.H. Abdul Ghofur.
Gelaran tasyakuran Harlah Ke-21 PKB tersebut dihadiri oleh Wasekjen PDIP Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (YZ/AF/RN-KIP, Setwapres).