Surabaya, Jawa Timur-wapresri.go.id Syarat suatu negara dapat dihargai oleh negara lain adalah harus menjadi negara maju, maju ekonominya, maju teknologinya, dan maju masyarakatnya. Salah satu cara membuat masyarakat maju adalah menumbuhkan jiwa entrepreneurship kepada generasi muda.
“Generasi muda agar dapat bangkit dengan semangat wirausaha dan tidak terlena dengan kebesaran Islam di masa lalu,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla kepada memberi kuliah umum kepada mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), di kampus Jemursari, Surabaya, Selasa (28/2/2017).
Sebagaimana yang sering disampaikan Wapres dalam berbagai kesempatan bahwa generasi muda harus dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship disamping penggunaan ilmu dan teknologi.
Wapres pun meminta para mahasiswa untuk membantu pemerintah memperbaiki kondisi ekonomi bangsa. Menurutnya, negara ini sangat membutuhkan banyak penggiat usaha baru utamanya anak-anak muda, untuk menuju negara yang mandiri, berjaya, diakui negara lain, dan dapat menjadi pemain utama di era perdagangan bebas.
“Kemampuan penguasaan ilmu dan kemampuan entrepreneurship tidak dapat dipisah. Tanpa itu, Indonesia akan mempunya ketimpangan yang besar. Ketimpangan itulah yang harus kita perbaiki baik dari sisi pendidikan dan semangat kita semua,” tuturnya.
Menjadi pengusaha, Wapres menambahkan, dapat mengantisipasi dampak dari ketidakpastian yang terjadi di dunia saat ini.
“Saat ini, kita melihat dunia yang tidak mempunyai kepastian. Dunia saat ini terbalik-balik. Kalau Amerika Serikat kita lihat sebagai negara kapitalis, tapi pada praktiknya menjadi proteksionis. Tidak ingin terbuka, tapi tertutup. Dilain pihak, Negara Cina yang dikenal sebagai negara Komunis, justru sekarang ingin terbuka,” jelas Wapres.
Wapres pun mengimbau sebagai negara dengan Islam terbesar di dunia sekaligus negara yang tidak berpihak ke kiri dan ke kanan, harus memiliki hubungan baik dengan negara-negara tersebut.
Disamping itu, lanjutnya, umat muslim Indonesia harus membawa peradaban yang baik kepada dunia. Masyarakat Indonesia hendaknya memberi contoh dan mempunyai kesempatan untuk mewujudkan kemajuan yang positif melalui Islam Indonesia.
Wapres berharap semangat ini dapat merubah Indonesia menjadi lebih baik dari saat ini. Jika kesenjangan antara si miskin dan yang kaya terus berjarak, maka akan menimbulkan konflik dan perpecahan bangsa itu sendiri.
Sebelum memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UNUSA, Wapres berkesempatan melakukan peninjauan pelayanan BPJS di Rumah Sakit Islam (RSI) Surabaya, Wonokromo, sekaligus penandatanganan Prasasti Gedung Baru RSI tresebut. Rumah Sakit ini berada dalam pengelolaan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis).
YARSIS sendiri membawahi tiga unit bidang usaha, yaitu RSI di Wonokromo, RSI serta Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keperawatan UNUSA, yang berlokasi di Jemursari. Disamping itu, di Gersik nantinya akan segera ditingkatkan status RSIA menjadi RSI, yang saat ini masih dalam tahapan pengembangan.
Ketua Yarsis M. Nuh mengungkapkan, berhasilnya Yarsis membawahi tiga unit usaha tersebut tak lepas dari peran Wapres Jusuf Kalla.
“Kami terus terang menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya pada Pak Jusuf Kalla atas perhatiannya yang sangat luar biasa, terutama pada saat-saat kritis. Disaat kami memiliki permasalahan hutang dengan Islamic Development Bank (IDB), beliau memberikan jalan keluar dan memberikan dukungannya,” ungkapnya.
Sebagai RS swasta pertama di Surabaya yang melayani BPJS sejak 2014 lalu, di depan Ketua Umum BPJS Fahmi Idris, M. Nuh menyampaikan bahwa RSI dalam keadaan manajemen dan pelayanan publik yang baik.
“Pokoknya orang sakit harus dilayani. Syukur-syukur BPJS nambahi claim-nya lebih besar, akan lebih untung lagi. Misi kami memberikan pelayanan kepada kelompok menengah kebawah”, ujar M. Nuh.
Mantan Menteri di era Presiden SBY ini menekankan, dalam rangka persiapan momentum 100 tahun berdirinya NU di 2026 nanti, agar NU lebih fokus lagi mengabdi pada masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan.
Wapres menyampaikan selamat dan penghargaan atas kemajuan yang dicapai oleh RSI yang sudah berkembang dan jauh lebih baik pelayanan sosialnya.
“Sekarang ini Rumah Sakit sudah menjadi industri sama dengan pendidikan, maka kembali pada bagaimana meningkatkan pelayanan entrepreneurship-nya,” tegas Wapres.
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wakil Gubernur Saifullah Yusuf.
Agenda Wapres di RSIS dan UNUSA merupakan kegiatan terkahir dalam rangkaian kunjungan kerja Wapres yang berlangsung dari 26 s.d. 28 Februari 2017. Sebelumnya, Wapres telah melakukan lawatan ke Ambon, Makassar, dan Mojokerto.
Selain Ibu Mufidah Jusuf Kalla, turut hadir mendampingi Wapres dalam kunjungan kerja, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto. (KIP, Setwapres)