Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma’ruf Amin menerima Pengurus Pusat Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (PP MATAKIN) di Kantor Wapres, Jl. Merdeka Utara No. 15, Senin (25/11/2019).
Mengawali pertemuan, Ketua Umum MATAKIN XS Budi S Tanuwibowo menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wapres pada acara Dialog Islam dan Khonghucu, serta Kongres Agama Khonghucu Internasional yang diselenggarakan pada 6-7 Oktober 2019 lalu.
Budi kemudian melaporkan hasil Dialog dan Kongres tersebut yang menghasilkan enam poin utama terkait.lnbisnis dan ekonomi.
Adapun keenam poin tersebut adalah: pertama, harus membawa manfaat luas bagi seluruh stakeholders, masyarakat, bangsa dan negara; kedua, dijalankan dengan proses yang baik; ketiga, perlu didukung iklim usaha yang bersih dan berdaya saing terutama terkait peraturan, perpajakan dan insentif; keempat, dilandasi dengan kepedulian tanggungjawab sosial; kelima, didukung iklim usaha yang mampu menumbuhkembangkan sistem profesionalitas dan egalitarian, serta mengutamakan prestasi dan transparansi; dan keenam dilandasi etika moral dan semangat kebangsaan bagi terciptanya Indonesia yang lebih harmonis.
Selain itu, ia juga menekankan pada poin 4, bahwa sebagian keuntungan yang diperoleh sebaiknya dapat diberikan kepada masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial terutama untuk mendukung proses magang, karena diharapkan siswa yang lulus sekolah dapat bekerja atau berwiraswasta.
“Yang paling penting adalah dorongan proses magang itu menjadi proses pembelajaran percepatan dibidang ekonomi. Karena kami menyadari hanya dengan teori tidak mungkin tercapai,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Budi juga menyampaikan undangan kepada Wapres untuk hadir dalam Perayaan Tahun Baru Imlek 2571, yang mengangkat tema “Wibawa Kebajikan Menumbuhkan Takut dan Hormat, Gemilangnya Kebajikan Menumbuhkan Kecerahan” dan akan dilaksanakan pada 3 Februari 2020, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
“Kami mengharapkan Pak Wapres berkenan hadir pada perayaan Imlek Nasional, rencananya akan dihadiri lima ribu sampai enam ribu umat di Indonesia,” ucapnya.
Menanggapi laporan tersebut, Wapres menyampaikan selamat atas hasil Kongres Agama Khonghucu Internasional dan hasil Dialog Islam dan Khonghucu. Ia juga mengapresiasi hasil pembahasan yang telah dilakukan.
“Saya senang karena menyangkut masalah etika tentang pembangunan ekonomi,” ujarnya.
Wapres pun mendorong agar umat Khonghucu yang mayoritas berprofesi sebagai pengusaha dari perusahan besar dapat bermitra dengan pengusaha kecil atau UMKM, sehingga dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan mendukung peningkatan kerukunan umat beragama.
“Saya mengharapkan untuk [umat] Khonghucu mengambil bagian aktif dalam rangka menjaga kerukunan, antar umat beragama, karena memang kerukunan umat beragama itu unsur pertama dari kerukunan nasional. Saya berharap dari pengusaha besar kita mau bekerjasama, bermitra dengan ekonomi–ekonomi, pengusaha kecil. Etika ekonomi harus dibangun supaya tidak terjadi kesenjangan antar kelompok,” tandasnya.
Hadir bersama Ketua Umum MATAKIN, Ketua Harian WS Budi Suniarto, Koordinator Dewan XS Djaengnara Ongawijaya, Ketua Komite Pendidikan WS Chandra Setiawan, Komite Usaha dan Kesejahteraan WS Wawan Wiratama, Ketua Organisasi WS Sunarta Hidayat, dan Bendahara JS Kukuh Sambih.
Sementara, Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto dan Staf Khusus Wapres Maskyuri Abdillah. (IO/AF/SK-KIP, Setwapres).