Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengundang duta dubes (dubes) dari beberapa negara sahabat untuk melakukan kunjungan pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok, Selasa (15/10/2019).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau progres pembangunan kampus UIII yang sudah berjalan dalam satu tahun terakhir. Area yang ditinjau adalah pembangunan asrama mahasiswa, infrastruktur dan utilitas kawasan serta gedung rektorat.

Wapres menjelaskan bahwa gedung UIII dibangun di area seluas sekitar 143 hektar dan memiliki konsep yang iconic, futuristik, green/ramah lingkungan, dan modern. Dalam area UIII juga akan dibangun Museum Rasulullah bekerjasama dengan Pemerintah Arab Saudi.

“Kami berharap seluruh pembangunan akan selesai dalam dua tahun, dan tahun depan kelas sudah mulai dibuka,” ujar Wapres.

Sementara Direktur Operasional PT. Wijaya Karya Destiawan Soewardjono menambahkan, sejauh ini pembangunan meliputi sebuah asrama mahasiswa yang terdiri dari 16 kamar untuk difabel dan progresnya sudah mencapai 70 persen.

Usai peninjauan, Wapres didampingi Rektor UIII Komaruddin Hidayat dan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Kementerian Agama, Kamaruddin Amin memberikan paparan tentang visi dan misi didirikannya UIII.

Di awal paparan, Wapres menerangkan bahwa pertemuan yang dihadiri para dubes tersebut bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dalam hal sistem pendidikan perguruan tinggi dari masing-masing negara sehingga UIII nantinya menjadi kiblat pemikiran Islam yang moderat dengan pengajar yang berpengalaman. Kepada para dubes, ia juga mengenalkan Komaruddin Hidayat sebagai Rektor UIII.

Komaruddin mengatakan bahwa tugasnya seperti CEO, sementara pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh tim. Ia menambahkan bahwa dirinya dan tim telah melakukan studi komparasi di berbagai universitas terkemuka di Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Timur Tengah.

“Kami melakukan shopping ide dari para ahli, membaca trend, kesempatan dan tantangan dunia pendidikan tinggi Islam,” ujar Komaruddin.

“Dalam kesempatan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada Wapres Jusuf Kalla atas dukungannya. Beliau selalu mengundang kami untuk berdiskusi membahas progres pembangunan UIII,” lanjutnya.

Sementara Kamaruddin Amin menjelaskan, pembangunaan UIII memiliki tiga misi utama; pertama, melahirkan cendekiawan muslim yang memiliki keahlian dalam studi Islam, ilmu sosial, serta ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai pendekatan. Misi kedua yaitu menjadi pusat studi, pelestarian dan pengembangan budaya dan peradaban Islam. Sementara misi yang ketiga, menjadi pusat strategis untuk penelitian Islam dan masyarakat di Dunia Muslim, serta menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas dan menginspirasi, sekaligus membentuk dan menyebarkan pemikiran dan pengetahuan tentang dunia Islam.

Kamaruddin menambahkan, di awal tahun dibukanya kelas, UIII menargetkan jumlah siswa yang akan belajar sekitar 7000 siswa, untuk program magister 5600 siswa, program doktorat 1400 siswa dengan jumlah pengajar sekitar 350 pengajar. Adapun bahasa yang akan digunakan adalah Inggris dan Arab.

Para dubes yang hadir pada pertemuan tersebut adalah Dubes Turki Mahmut Erol Kılıç, Dubes Inggris Owen Jenkins, Dubes Australia Gary Quinlan, Dubes Jepang Ishii Masfumi, Dubes Amerika Serikat Joseph R. Donovan Jr. dan Dubes Oman, sementara Arab Saudi dan Qatar diwakili oleh masing-masing Deputi Chief of Mission.

Usai paparan, masing-masing Dubes memberikan masukannya. Dubes Turki menekankan pentingnya pelajaran filsafat Islam dan tasawuf seperti Jalaluddin Rumi, Dubes Inggris menawarkan standar bahasa Inggris untuk religious purpose, Dubes Australia menyambut baik didirikannya UIII dan akan mendorong siswanya untuk belajar Islam di Indonesia dan membawa ilmu yang telah dipelajari ke Australia.

Sementara Dubes Oman menekankan pentingnya penggunaan Bahasa Arab, Dubes Jepang mengangkat pentingnya isu interfaith, dan Dubes AS menekankan pentingnya tetap waspada terhadap Islam yang radikal.

“Kami akan catat masukan-masukan semua,” tutup Komaruddin.

Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, dan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi bidang Pembangunan Manusia dan Pemeretaan Pembangunan Bambang Widianto, dan Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. (SK-KIP, Setwapres)