Munas Hidayatullah

Kantor Wakil Presiden. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menerima Ketua Dewan Syura Hidayatullah Hamim Thohari, di Kantor Wakil Presiden, Rabu, 29 Juli 2015. Kedatangan Thohari untuk mengundang Wapres pada Musyawarah Nasional Hidayatullah yang ke-4 tanggal 7-10 November 2015 di Balikpapan.

Thohari menyampaikan Munas nanti akan fokus untuk membahas kegiatan-kegiatan dan program-program organisasi ini, bukan pemilihan ketua umum. Program utama Hidayatullah adalah, pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan umat. Dalam bidang pendidikan, Hidayatullah telah membangun beberapa perguruan tinggi, dan kedepan berencana mencetak guru-guru yang tidak hanya fokus pada pendidikan Islam, tetapi juga pendidikan umum.

Sementara di bidang dakwah, menurut Thohari, Hidayatullah paling banyak mengirimkan dai-dai ke plosok-plosok daerah tertinggal. Dan untuk bidang pemberdayaan umat, Hidayatullah fokus pada pembangunan ekonomi. “Untuk itu kami berharap, Bapak berkenan memberikan nasehat terkait pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan,” ucap Thohari.

Menanggapi hal tersebut, Wapres menyampaikan bahwa umat Islam banyak bahkan yang berkecimpung di dunia pendidikan, pemerintahan, dan lain sebagainya, namun hanya sedikit yang menjadi pengusaha. Wapres mengibaratkan, jika ada 100 orang miskin, 90%-nya umat Islam, dan jika ada 100 orang, umat Islam hanya 10%. Wapres mencontohkan jika ada pembagian zakat, banyak yang mengantri bahkan sering terjadi insiden yang menyebabkan kematian. “Itu karena muzakkinya kurang, mustahiqnya lebih banyak,” ungkap Wapres.

Oleh karena itu Wapres berharap dai-dai yang memberikan dakwah tidak hanya membicarakan masalah ibadah, tetapi juga muamalah. Hal ini sesuai dengan Doa Sapu Jagat yang sering dibaca setelah sholat. Robbanaa AAtinaa Fid Dunya Hasanah, Wa Fil AAkhiroti Hasannah, Wa Qinaa ‘Azaban Naar. Doa ini berarti bagaimana kebaikan di dunia dan akhirat sama-sama seimbang. “Tidak ada kebaikan dunia tanpa kebaikan akhirat,” tegas Wapres.

Di akhir pertemuan, Wapres berjanji akan menghadiri Munas Hidayatullah jika tidak ada halangan. Hadir mendampingi Thohari, Sekretaris Jenderal Hidayatullah Abu A’la dan Bendahara Umum Hasan Ibrahim. (Siti Khodijah)

****