Jakarta, wapresri.go.id – Indonesia dan Vietnam memiliki hubungan yang sangat panjang sejak era Presiden Soekarno dan PM Ho Chi Minh. Oleh karena itu peningkatan hubungan di segala bidang termasuk politik, ekonomi dan people-to-people harus di tingkatkan lagi.

Hal ini di ungkapkan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menerima kunjungan Duta Besar Vietnam Pham Vinh Quang di Kantor Wapres Jl. Merdeka Utara Jakarta, Senin siang, 12/11.

“Yang terpenting dalam hubungan perdagangan adalah bagaimana agar negara besar mau membeli produk negara berkembang,” ujarnya.

Lebih jauh Wapres mengatakan bahwa negara besar selalu berupaya menekan biaya tenaga kerja melalui upah minimum di negara produsen. Sebagai contoh, sepatu nike yang diproduksi dengan biaya US$ 15 dan dijual dengan harga US$ 60. Dengan demikian maka pedagang perantaralah yang memperoleh keuntungan besar. Oleh karena itu, perlu ada kesepakatan bersama tentang upah minimum di kalangan ASEAN.

“Indonesia pernah mengusulkan agar ASEAN membahas kemungkinan penerapan upah minimum se-ASEAN,” ujarnya.

Hal lain yang diungkap Wapres dalam pertemuan tersebut adalah bagaimana memanfaatkan perang dagang AS-China. Mengingat China menerapkan pajak tinggi bagi produk-produk asal AS, sehingga terdapat peluang untuk meningkatkan ekspor bagi kedua negara secara bilateral.

Bukan hanya itu, isu laut China Selatan juga disinggung Wapres.

“Indonesia berkeyakinan China tidak akan mau terlibat dalam peperangan. Hal ini mengingat 80% jalur perdagangannya melalui wilayah tersebut,” ungkapnya.

Sementara Duta Besar Vietnam Pham Vinh Quang dalam pertemuan menyampaikan, prioritas dirinya selama masa tugasnya di Indonesia untuk meningkatkan Kemitraan Strategis kedua negara.

“Presiden Joko Widodo telah bertemu dengan PM Vietnam sebanyak tujuh kali,” katanya.

Secara khusus, Dubes Vietnam memuji langkah cepat Presiden RI dalam menyelesaikan isu-isu pending.

Ia juga menyebutkan bahwa Vietnam juga memiliki kebijakan politik luar negeri yang serupa dengan Indonesia, yakni independent dan pro-active.

“Tidak ada aliansi dengan negara tertentu,” ungkapnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dubes Vietman tak lupa menyampaikan duka cita mendalam atas musibah jatuhnya pesawat Lion Air serta gempa bumi di Lombok dan Palu.

Selain memuji upaya Pemerintah Indonesia yang begitu cepat melakukan proses pemulihan pasca bencana, Dubes Vietnam juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan menyelenggarakan Asian Games, Asian Para Games dan Pertemuan IMF di Bali.

Turut hadir mendampingi Dubes diantaranya Wakil Kepala Perwakilan Nguyen Thanh Ha, Atase Militer Kolonel Nguyen Tuan Duc, Sekretaris Pertama Nguyen Canh Toan.

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi oleh Kasetwapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Administrasi Guntur Iman Nefianto, dan Asdep Hubungan Luar Negeri Mohammad Siradj Parwito. (MSP/SK, KIP-Setwapres).