New York, wapresri.go.id – Komitmen Indonesia terhadap SDGs tetap kokoh. Indonesia telah memasukkan SDGs ke dalam perencanaan pembangunan nasionalnya.

Pernyataan tersebut di sampaikan Wapres saat menjadi CO moderator Bersama Menteri Luar Negeri dan Promosi Hubungan Dagang Malta Carmelo Abela pada Leaders Dialogue 6 yang bertajuk “The 2020-2030 Vision” di Markas Besar PBB, New York, Rabu (25/9/2019).

Lebih jauh Wapres memaparkan bahwa Indonesia telah mencapai prestasi penting, termasuk Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan konsisten.

“Semua pencapaian dan potensi kemajuan di masa depan akan menjadi dasar dari visi jangka panjang kami, disebut Visi Indonesia 2045,” terangnya.

Karena Itu Indonesia berusaha untuk mencapai status negara maju yang didukung dengan adanya pengembangan manusia yang berkualitas, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan pemerataan pembangunan serta pemerintahan yang baik.

Berdasarkan pengalaman Indonesia sendiri, Wapres melihat tiga langkah yang harus dilakukan masyarakat internasional dalam dekade terakhir implementasi SDGs.

Pertama, papar Wapres, kita harus mengaktifkan perubahan Transformational untuk mempercepat laju kemajuan saat ini.

“Mengubah pola pikir kita bahwa ada keterkaitan yang penting antara tujuan dan karenanya implementasi SDG harus holistic,” sarannya.

Yang kedua, jelas Wapres, membangun kemitraan global yang lebih kuat untuk memanfaatkan semua sumber daya yang diperlukan.

Dan yang Ketiga, lanjutnya, mempromosikan pendekatan yang lebih inklusif di antara semua pemangku kepentingan yang relevan.

“Sebagai kesimpulan, sepuluh tahun ke depan harus diarahkan untuk mempercepat pencapaian SDGs, dan itu harus dimulai hari ini,” tegasnya.

“Visi 2020-2030, kami harus dibangun di atas sinergi dan urgensi agar berhasil,” pungkas Wapres sebelum Co-Moderator Carmelo Abela, Menteri Luar Negeri dan Promosi Perdagangan Malta menyampaikan pidato pembuka usai dirinya, dihadapan para pemimpin dunia, (RN KIP-Setwapres)