Jakarta-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Kamis (27/4/2017) menghadiri peringatan Dies Natalis ke-50 Universitas YARSI di Kampus Universitas YARSI, Jalan Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Wapres memberikan apresiasi kepada Universitas YARSI sebagai salah satu pelopor perguruan tinggi Islam di Indonesia.

“Kita hadir hari ini untuk bersyukur memperingati 50 tahun YARSI. Maknanya adalah kita mau memperingati kepeloporan, karena saya yakin pada lima puluh tahun yang lalu tidak banyak orang berpikir tentang perlunya perguruan tinggi Islam,” ungkap Wapres.

Wapres lebih lanjut mengatakan bahwa pendidikan harus selalu berorientasi masa depan untuk mencetak generasi baru yang lebih baik, selain harus didukung juga dengan pengembangan riset dan teknologi.

“Selalu saya katakan bahwa universitas harus selalu berbicara (tentang) masa depan, bukan masa lalu. Saya sangat menghargai adanya YARSI Research Award, karena memang hanyalah dengan penelitian universitas itu dapat berkembang dengan baik,” ujarnya.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa pada dasarnya ilmu ada dua, yaitu ilmu yang berupa keterampilan (skill) dan inovasi. Pendidikan yang maju, lanjutnya, harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan kedua ilmu tersebut.

“Ilmu selalu saya katakan hanya dua, (yaitu) ilmu untuk mendapat skill atau (untuk meningkatkan) kemampuannya mengasah inovasi. Tentu yang terbaik adalah kedua-duanya, tapi jarang orang mempunyai kedua-duanya. Karena itulah maka inovasi sangat penting, skill juga sangat penting. (Penting untuk dipikirkan) bagaimana kita di universitas ini mempunyai suatu konsep (gabungan dari) kedua hal tersebut,” ujar Wapres.

Mengakhiri sambutannya, Wapres berpesan kepada mahasiswa Universitas YARSI untuk menjadi generasi muda yang berpikiran jauh ke depan dan bekerja keras untuk masa depan.

“Karena itu saya katakan kepada mahasiswa, Anda hari ini di sini melihat masa depan Anda. Masa depan Anda tergantung pada (seperti) apa kerja keras Anda pada hari ini. Selalu saya katakan pendidikan (itu) adalah awal, bukan akhir,” ujarnya.

Sebelumnya, Rektor Universitas YARSI Prof. Susi Endrini, S.Si, M.Sc, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Wapres yang telah menginspirasi Universitas Yarsi untuk terus maju menjadi universitas yang terbaik, baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini, menurutnya, sejalan dengan tema peringatan dies natalis universitas ini, yaitu “Toward the World Class University”.

Susi kemudian melaporkan bahwa Universitas YARSI saat ini menempati peringkat ke-122 dari 4.000 perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Indonesia. Pada tahun 2014 lalu, tambahnya, universitas ini masih berada pada peringkat ke-177.

“Dalam waktu dua tahun, kami berhasil melompat 55 anak tangga. Kami optimis suatu hari nanti kami menjadi 1 dari 100 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dan 1 dari 500 perguruan tinggi terbaik di dunia,” ujar Susi.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan YARSI Prof. Dr. H. Jurnalis Uddin, P.A.K. menjelaskan bahwa saat ini Yayasan YARSI mempunyai dua tugas besar untuk mengembangkan universitas ini menjadi world class university.

“Ke depan, Yayasan YARSI mempunyai dua tugas besar. Pertama, menjadi 1 dari 500 universitas terbaik dunia; kedua, mendirikan rumah sakit pendidikan YARSI yang pembangunannya telah dimulai pada tahun 2015 yang lalu. (Rumah sakit tersebut) akan berkapasitas 460 tempat tidur, dan akan di-launching pada bulan Agustus 2017,” ujar Jurnalis.

Pada kesempatan itu, Wapres berkenan menyerahkan YARSI Research AwArd kepada tiga orang pemenang, yaitu Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Ph.D (pemenang kategori the Best Indonesian Researcher in Life Science) dr. Rika Yuliwulandari, Ph.D (pemenang kategori the Best Indonesian Young Researcher in Life Science), dan Dr. Endra Gunawan, S.T., M.Sc. (pemenang kategori the Best Young Researcher in Information Technology).

Turut hadir mendampingi Wapres pada acara tersebut Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Bambang Widianto, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Husein Abdulah. (KIP, Setwapres)