Brussel, wapresri.go.id – Hubungan Bilateral antara Indonesia dan Belgia harus dimasukkan ke dalam konteks dalam hubungan yang lebih besar antara Uni Eropa dan Indonesia. Demikian Pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat memberikan pidato kuncinya pada Belgium High Level Roundtable Discussion di Federation of Enterprises in Belgium (FEB), Rue Ravenstein 4, Brussel, Selasa, 10/10.

“Saat ini kita berada melakukan negosiasi untuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif ASEAN-UE Perjanjian (CEPA) serta CEPA Indonesia-UE. CEPA antara Indonesia-EU dan ASEAN-EU adalah platform untuk memperkuat kerja sama lebih lanjut antara kit,” ujarnya.

Dihadapan Pengusaha Belgia dan Luxemburg, Wapres memaparkan tentang kebijakan ekonomi Indonesia terkini dan propek serta peluang Investasi di Indonesia yang semakin membaik.

“Dalam hal ini, penting bagi perusahaan Belgia yang telah menginvestasikan atau melakukan bisnis di Indonesia untuk berbagi pengalaman di Indonesia dengan Komunitas bisnis Belgia, serta kepada seluruh pemangku kebijakan di di Belgia dan di UE,” terangnya.

Wapres menambahkan Belgia merupakan negara penting bagi Indonesia, diharapkan dapat menarik minat Komunitas bisnis Belgia, serta kepada seluruh pemangku kebijakan di di Belgia dan di UE.

“Dalam hal ini, penting bagi perusahaan Belgia yang telah menginvestasikan atau melakukan bisnis di Indonesia untuk berbagi pengalaman di Indonesia dengan Komunitas bisnis Belgia, serta kepada seluruh pemangku kebijakan di di Belgia dan di U,” imbuhnya.

Meskipun Indonesia masih memiliki masalah pada minyak kelapa sawit dan banyak produk lainnya di Eropa, lanjut Wapres, namun banyak ikatan-ikatan bisnis lainnya yag sedang berlangsung diantaranya kenaikan yang signifikan Investasi Belgia di Indonesia hanya sebesar US $ 23,9 juta pada tahun 2012 USD $ 169,7 juta pada 2016.

“Kami mengharapkan lebih banyak pada 2017 sejak Belgia perusahaan sudah menginvestasikan US $ 105,8 juta di berbagai sektor. Selama lima tahun terakhir (2012-2017), Belgia berinvestasi pada tanaman pangan dan perkebunan, makanan Industri Industri Karet dan Plastik, Industri Mineral Non Logam dan lain – lain di Indonesia Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, “tuturnya.

Menutup pidatonya, Wapres memotivasi para pebisnis Uni Eropa untuk datang ke Indonesia untuk investasi di Negara yang paling aman, stabil dan reformis.

“Ke depan, saya menyambut anda untuk menjelajahi Indonesia, beberapa peluang melimpah dalam perdagangan dan investasi di salah satu yang teraman, paling stabil dan paling reformis negara di dunia,” pungkasnya.

Sebelumnya Wakil Presiden Belgia yang merangkap Menteri Luar Negeri Belgia Didier Reynders mengatakan bahwa pada kenyataannya, potensi penuh dari impor tetap terlalu sering tidak dimanfaatkan karena peraturan yang rumit.

“Tidak hanya dengan tarif khusus yang tinggi, namun juga hambatan non-tarif menantang keinginan Belgia untuk memperdalam dan mendiversifikasi perdagangan bilateral kami,” katanya.

Reynders menambahkan kebutuhan akan kemajuan yang berarti dalam perundingan perdagangan bebas kita menjadi semakin penting mengingat beberapa kecenderungan adanya proteksionisme yang terjadi di seluruh dunia.

“Belgia, dengan kata lain, sangat mendukung kesepakatan komprehensif antara Uni Eropa (UE) dengan Indonesia, dan negara kita sangat senang bahwa presiden Widodo mengambil keputusan untuk melanjutkan usaha yang telah dilakukan sebelumnya,” ucapnya (KIP – Setwapres)