Surakarta-wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengapresiasi pengembangan model pendidikan yang tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga memadukan antara pendidikan yang bersifat terapan dengan produksi.
Hal tersebut ia sampaikan saat silaturahmi dengan para Pengurus serta Mahasiswa Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta, Selasa 7/11.

“Saya ingin memberikan apresiasi kepada ATMi yang telah mengembangkan pendidikan pelatihan yang bergabung dengan produksi, sehingga Mahasiswa betul-betul mengerti dan menjalankan produksi sehingga produksinya betul-betul akurat dan (hasil porduksi) memperlihatkan hasil dari pendidikan yang baik”

Lebih lanjut Wapres menyampaikan bahwa industri menjadi salah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh suatu negara. “Suatu negara apapun, membutuhkan industri, karena hanya industri yang dapat memberikan lapangan kerja yang besar, memberikan nilai tambah yang besar kepada bangsanya, negaranya, atau penduduknya”, jelasnya.

Wapres menambahkan bahwa teknologi dewasa ini telah berkembang dengan sangat cepat, dan kecepatan perkembangan teknologi harus ditunjang dengan kecepatan pendidikan. “Perkembangan teknologi dewasa ini berkembang dengan luar biasa. Pendidikan selalu mestinya harus lebih dahulu dari industri. Karena apa yang diajarkan disini baru akan berguna lima tahun lagi atau tiga tahun lagi. Sedangkan dalam waktu tiga tahun (sampai dengan) lima tahun, industri bisa berubah lagi sistem produksinya” imbuhnya.

“Konsep (pendidikan) ini tentu memang suatu pengalaman lima puluh tahun. Harga dari pengalaman itu adalah guru yang terbaik. Bagaimana mendiddik instruktur ratusan orang dan bagaimana inovasi-inovasi yang baik”, ungkap Wapres ketika memuji konsep keterpaduan pendidikan dan produksi yang telah diterapkan ATMI sehingga menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas.

Di kesempatan tersebut, Wapres tak lupa berpesan kepada seluruh Mahasiswa untuk terus menjaga aset yang dimiliki ATMI sebagai sebuah lembaga pendidikan. “Kepada para Mahasiswa harap dijaga baik-baik aset (ATMI) ini. Aset ini bukan saja mesinnya, tetapi otak, pikiran dan kedisiplinan yang kuat merupakan aset daripada ATMI ini yang dapat dimanfaatkan untuk industri.” pesan Wapres

DI akhir sambutannya, Wapres memberikan selamat dan apresiasi kepada seluruh Pengurus dan Civitas Akademika ATMI seraya menyampaikan harapan agar ATMI dapat menjadi teladan bagi lembaga pendidikan yang lain. “ATMI ini harus menjadi contoh yang baik daripada lembaga pendidikan yang lain bahwa apabila ingin mendidik, (seyogyanya) tidak hanya menggabungkan teori dengan praktek, tetapi juga menggabungkan antara pendidikan dengan produksi itu sendiri”, pungkas Wapres

Sebelumnya, dalam laporannya Ketua Yayasan Karya Bakti Solo, Romo Markus Wanandi mengungkapkan semangat dan tekadnya bersama seluruh civitas akademika ATMI untuk terus meningkatkan pendidikan di ATMI hingga dapat menghasilkan generasi muda yang berkualitas’ “Suatu tekad bahwa kami akan senantiasa meningkatkan diri dan berusaha menjalankan panggilan kami untuk membina anak muda secara lebih kompeten untuk masa depan.”

Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Romo Markus, Diektur Politeknik ATMI Surakarta T. Agus Sriyono menguraikan cita-cita pengembangan masa depan ATMI Surakarta. “Cita-cita pengembangan kami adalah menjadi pusat pendidikan vokasi; menambah kapasitas menjadi lima ratus mahasiswa; menambah calon instruktur untuk memenuhi kebutuhan pendidik SMK, Diploma, dan Politeknik; membuka/memperkuat program studi sesuai dengan pengembangan industri; dan mendidik teknisi spesialis sesuai kebutuhan dan perkembangan teknologi”, terang Agus.

Tampak hadir pada acara tersebut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.
Hadir mendampingi Wapres dalam acara, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Dukungan Kebijakan Bidang Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, dan Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi (N,KIP-Setwapres).