Kyoto, wapresri.go.id – Pembiayaan menjadi salah satu masalah bagi para pelaku usaha, termasuk pelaku industri halal di Jepang. Bank Syariah Indonesia, menjadi lembaga perbankan yang diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan tersebut.

“Saya nanti komunikasikan kepada BSI, apakah BSI yang saat ini sudah ada di Dubai, bisa mendukungnya di negara lain di luar negeri atau harus membuat cabang sendiri di Jepang,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika melakukan pertemuan secara hybrid dengan Diaspora Indonesia Pelaku Usaha Produk Halal di Jepang, di Ruang Shikinoma, Hotel The Mitsui, Kyoto, Jepang, Selasa sore (07/03/2023).

Lebih jauh Wapres menjelaskan, ekosistem pembiayaan syariah di Indonesia sebenarnya sudah berkembang pesat dari berbagai lembaga keuangan, mulai dari perbankan besar seperti BSI, Kredit Usaha Rakyat Syariah, koperasi syariah (baitul maal wat tamwil), lembaga pembiayaan mikro syariah, hingga bank wakaf mikro syariah di pesantren.

Namun, lanjutnya, untuk pembiayaan syariah bagi pelaku usaha di luar negeri, termasuk di Jepang, tidak sebanyak di Indonesia.

Pernyataan Wapres tersebut menyikapi pertanyaan salah satu peserta Ivan, yang memiliki usaha vending machine produk halal.

Ivan mengungkapkan, pengembangan ekspor produk halal sudah banyak di Jepang dan berkolaborasi dengan diaspora Indonesia. Namun, usaha tersebut belum didukung dengan pembiayaan syariah, karena belum adanya bank Indonesia yang memberikan fasilitas tersebut. (SK-BPMI, Setwapres)