Jakarta, wapresri.go.id – Hanya melalui produktivitas yang baik, maka akan menghasilkan produk yang berkualitas baik pula. Oleh karena itu, program pembinaan warga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) agar dapat terus dilanjutkan, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, serta memiliki nilai kemanfaatan.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Peresmian Pembukaan Pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) Tahun 2019, di Aula Ruang Garuda Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta Selatan, Selasa (26/03/2019).

“Dulu kita hanya mengenal keset kaki dari sabut kelapa sebagai produk warga binaan Lapas, saat ini berbagai khas dan variasi produk telah dihasilkan oleh warga binaan Lapas dan telah menjadi barang komersial,” ujar Wapres.

Atas pelaksanaan program ini, Wapres menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Perindustrian, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Koperasi dan UKM, serta semua pihak yang telah membantu dan membina warga binaan Lapas, sehingga mereka tetap dapat menapak masa depan yang baik apabila telah bebas nantinya.

“Saat ini terdapat sekitar 256 ribu warga binaan Lapas, merupakan jumlah yang cukup besar, namun sebagai warga negara mereka tetap perlu dibina dan dibekali agar memiliki kemampuan dan dapat bermanfaat bagi orang lain,” jelas Wapres.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara ini diharapkan dapat memberikan citra positif dari program pembinaan narapidana di Lapas. Masyarakat dapat melihat secara langsung bahwa Lapas tidak hanya lembaga sebagai tempat pembinaan, namun juga menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas para narapidana, serta pembinaan karakter sebagai bekal bagi narapidana agar pada saat graduasi nanti dapat menjadi wirausahawan baru.

Ke depan, lanjut Airlangga, Kementerian Perindustrian akan mendorong agar ada konektivitas antara produk Lapas dengan market place seperti Bukalapak, Tokopedia dan lainnya.

“Di era industri 4.0 Industri Kecil Menengah (IKM) Indonesia sebagai IKM yang tangguh diharapkan dapat menciptakan sektor-sektor yang dapat membangun inovasi ekosistem,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly melaporkan bahwa pameran yang ia gelar, bertujuan untuk mensosialisasikan dan mempromosikan hasil program dan kegiatan pembinaan warga binaan di Lapas. Selain itu juga untuk meningkatkan kerja sama dan partisipasi masyarakat serta membuka peluang baru terjadinya mitra kerja sehingga membuka kesempatan kerja baru bagi warga binaan.

Lebih lanjut Yasonna pun menyampaikan, pameran tersebut menjadi ajang pembuktian bagi warga binaan Lapas, bahwa walaupun memiliki tempat yang terbatas tapi kreativitas tidak terbatas. Karena itu, perlunya menunjukan kepada Indonesia dan dunia Internasional bahwa warga binaan dapat menghasilkan produk berkualitas yang berkelas.

Pameran PUN Tahun 2019 yang digelar selama 4 hari mulai dari tanggal 26 hingga 29 Maret 2019, dengan mengusung tema “Produktivitas yang Berkualitas untuk Indonesia yang Berkelas”, merupakan penyelenggaran yang ke-7, hasil kerja sama Direktur Jenderal Lembaga Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan HAM, dengan Kementerian Perindustrian. Penyelenggaraan pameran ini menjadi bukti nyata pemerintah dalam menyiapkan masyarakat yang tangguh berketrampilan dan siap berkompetisi dalam persaingan global.

Tampak hadir dalam acara tersebut Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Wakil Kepala Kepolisian RI Komjen Polisi Ari Dono Sukmanto.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, sertaTim Ahli Wapres Sofjan Wanandi. (SA/AF – KIP, Setwapres).