Bangkalan, wapresri.go.id – Di sela-sela kunjungan kerja di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin melakukan pertemuan dengan keluarga besar keturunan Syaichona Moh. Cholil di Pendopo Bupati Bangkalan, Jl. Letnan Abdullah 1 No. 1, Bangkalan, Kamis (13/01/2022).
Dalam pertemuan, Wapres mengungkapkan dukungannya terhadap para cicit Syaichona Cholil yang tengah berupaya mengumpulkan kitab-kitab dan manuskrip karya ulama masyhur asal Bangkalan tersebut.
“Jadi sudah ditemukan 20 karya Syaichona Cholil dari berbagai bidang. Nah, harapan Wapres adalah bahwa hal yang seperti ini sangat penting mesti dilakukan, tidak hanya (karya) Syaichona Cholil, tetapi juga ulama-ulama besar Nusantara lainnya,” ujar Masduki Baidlowi Juru Bicara Wapres dalam keterangan persnya usai mendampingi Wapres dalam pertemuan.
Selanjutnya, kata Masduki, Wapres meminta agar karya-karya tersebut dijadikan sebagai kearifan lokal (local wisdom) untuk mengembangkan Islam moderat (wasathiyah).
“Jadi, Wapres berharap marilah kita menggali karya-karya dari ulama-ulama kita sendiri, yang rata-rata memang waktu itu tersebar di Timur Tengah, sebagai karya berbahasa Arab,” ujarnya.
Tidak hanya itu, menurut Masduki kitab-kitab karya Syaichona Cholil dan ulama-ulama Nusantara lainnya ke depan dapat menjadi referensi kajian di Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
“Jadi budaya Islam Nusantara dari para ulama dengan karya-karya intelektualnya itu, akan dijadikan khazanah kekayaan intelektual mengenai Islam moderat di Indonesia untuk dikaji generasi muda,” tuturnya.
Adapun hal lain yang dibahas dalam pertemuan ini, sebut Masduki adalah terkait upaya mengusulkan Syaichona Cholil menjadi Pahlawan Nasional.
“Dan yang kedua, para cicit dari Syaichona Cholil itu memohon kepada Wapres supaya Syaichona Cholil itu diperjuangkan untuk disahkan sebagai pahlawan nasional,” ungkapnya.
Sebab, sambung Masduki, beberapa murid Syaichona Cholil telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional, seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Asad Syamsul Arifin, dan K.H. Wahab Hasbullah.
“Sudah ada timnya, sudah diajukan ke Pemerintah Pusat, tinggal bagaimana bapak Wapres (diharapkan) mendorong dan Pak Wapres setuju,” pungkasnya. (EP/RJP-BPMI Setwapres)