Jakarta, wapresri.go.id – Sebagai pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia, Al Qur’an dan Hadis merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim, bukan hanya dipelajari dan di pahami tetapi juga untuk di terapkan dalam kehidupannya.

“Syiar Islam dan pemahaman Al Qur’an yang selalu kita inginkan dan harapan bukan hanya sekedar membacanya, tetapi juga mempraktikannya dengan baik,” kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla ketika menutup secara resmi Musabaqoh Hafalan Al Qur’an dan Hadis (MHQH) Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Su’ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-11 Tahun 2019 di Istana Wakil Presiden Merdeka Selatan Jakarta, Kamis sore (14/3/2019).

Acara yang bertujuan untuk memperkuat persatuan umat Islam utamanya di kawasan ASEAN dan Pasifik, serta memotivasi masyarakat untuk cinta menghafal dan meningkatkan kualitas pemahaman, maupun pengamalan nilai-nilai Al Quran dan Hadis ini, digelar mulai tanggal 11 hingga 14 Maret 2019 di Jakarta, dihadiri oleh 87 peserta dan 17 official dari 18 negara sahabat di kawasan ASEAN dan Pasifik.

Dalam sambutannya Wapres menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan penyelenggaraan dari musabaqoh serta berharap agar dapat menjadikan Al Qur’an dan Hadis menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

“Semoga kehidupan umat Islam di dunia disertai dengan kedamaian dan kemajuan bersama,” harap Wapres.

Wapres menambahkan, bahwa Pemerintah Indonesia akan selalu berkomitmen untuk mendorong dan mendukung penyelenggaraan acara musabaqoh ini.

Sebelumnya, di tempat yang sama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melaporkan bahwa musabaqoh ini terselenggara berkat kerja sama antara Kementerian Agama RI dengan Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta, serta Yayasan Sultan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud yang didirikan pada tahun 1995 oleh Almarhum Sultan Abdul Aziz.

Lukman menambahkan, terdapat 2 cabang utama yang diperlombakan dalam musabaqoh ini yaitu hafalan Al Qur’an (30, 20,15 dan 10 juz) dan Hadis Nabi dari kitab Umdatul Ahkam.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan resonansi dan warna terhadap peran multilateral Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,” tuturnya.

Lukman menjelaskan bahwa sebelumnya juga telah dilaksanakan lomba Tingkat Nasional Putera dan Putri Tahun 2019, yang dilaksanakan antara tanggal 28 s.d 31 Januari 2019 dengan dihadiri oleh 151 peserta putera dan 96 peserta puteri.

“Terdapat sekitar 25 event Internasional yang mengundang Indonesia untuk hadir mengirimkan utusan qori dan qoriah, hafidz dan hafidzah di berbagai negara penyelenggara, yang menggembirakan adalah Indonesia selalu meraih prestasi terbaik dan menjadi suara,” imbuhnya.

Sementara di tempat yang sama, Ketua Umum Yayasan Sosial Emir Sultan Bin Abdul Aziz, Al Sheikh Soleh Ibrahim Al Kheleifi menyampaikan salam ucapan terima kasih serta penghargaan kepada pemerintah Indonesia atas perhatian dan bimbingannya sehingga terselenggaranya acara musabaqoh tersebut.

“Musabaqah ini adalah program utama Yayasan di bidang agama dan ilmiah sejalan dengan usaha kerajaan Saudi Arabia dalam berkhidmah kepada kitab Al Qur’an dan Hadis,” ujar Emir Khalid Bin Sultan Bin Abdu Aziz Alu Su’ud yang di sampaikan Sheikh Soleh Ibrahim Al Kheleifi.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh salah satu peserta musabaqoh asal Indonesia dan diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Imam Masjidil Haram Makkah, Dr. Abdullah Bin Awwad Al Johani.

Turut mendampingi Wapres pada acara tersebut antara lain; Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres bidang penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud. (KH/RN, KIP-Setwapres).