Banten, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin siang ini, Jumat (17/02/2023), menerima Keluarga Besar Pengurus Yayasan dan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Jauharen Jambi. Silaturahmi berdurasi sekitar 60 menit ini berlangsung di GOR Pesantren An-Nawawi Tanara (Penata), Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Rombongan dari Tanjung Johor sejumlah 30-an orang tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan Al-Jauharen Abdul Bari Azed dan Direktur (Mudir) Ponpes Al-Jauharen Alwi Mahfuz. Kunjungan studi ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Ponpes Al-Jauharen. Selain Penata, visitasi studi juga dilaksanakan di Ponpes Nahdlatul Ulum Kresek, Ponpes Darunnajah Serang, Ponpes Daar el-Qolam, dan Ponpes Al-Mizan Rangkas.

Mengawali pertemuan, Abdul Bari Azed mengungkapkan kegembiraannya dapat bertatap muka dengan Wapres di Penata yang masih ada hubungan darah dengan Ponpes Al-Jauharen dari garis nasab Syekh Nawawi al-Bantani.

“Adapun maksud dan tujuan menjalin silaturahmi kepada Pimpinan Pesantren An-Nawawi Tanara sehingga kerja sama dapat terjalin lebih akrab lagi,” ucap Abdul Bari Azed.

Hal senada, Wapres pun menyambut gembira kepulangan kaum kerabatnya dari Jambi ke Tanara.

“Selamat datang atas kunjungan saudara kami, kerabat kami dari Jambi yang memang punya darah asal dari Tanara. Jadi, ini pulang kampung, terutama kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Jauharen Alwi Mahfuz beserta Ibu,” ungkap Wapres.

Lebih jauh, Wapres menyatakan kebanggaannya bahwa Tanara dalam sejarahnya telah melahirkan banyak ulama besar yang reputasinya diakui di tingkat nasional dan internasional, seperti Syekh Nawawi al-Bantani, Syekh Abdul Karim al-Bantani, dan Syekh Marzuki al-Bantani.

“Tanara ini dikenal di Kanada, Mesir, Belanda. Ada seorang Belanda bernama Martin van Bruissen yang jauh lebih mengenal Syekh Nawawi al-Bantani daripada orang Indonesia, orang Tanara sendiri,” jelasnya.

Menurut Wapres, keberhasilan Syekh Nawawi al-Bantani menyemai ulama-ulama intelektual di nusantara dan internasional tersebut perlu dihidupkan kembali. Dengan cita-cita besar itu pula, sambung Wapres, Penata dibangun.

“Kita ingin pusat-pusat kajian ilmu itu kembali. Seperti saya bilang tadi, jalur Tanara ada beberapa pusat ilmu. Kemudian, ada pusat keilmuan dari Cholil al-Bangkalani yang berpengaruh di Madura dan di Jawa Timur Hasyim Asy’ari yang juga ada pusat ilmu di Tebuireng. Saya ingin pusat-pusat keilmuan ini dihidupkan kembali,” tegas Wapres.

Hadir dalam pertemuan tersebut, antara lain, Ketua Pembina Yayasan Al-Jauharen Arpan Mahfudz dan Wakil Direktur Ponpes Al-Jauharen Syihabuddin.

Sementara, Wapres didampingi oleh Ibu Wury Ma’ruf Amin beserta jajaran Pimpinan Penata. (RR/AS, BPMI-Setwapres)