Jakarta, wapresri.go.id – Penguasaan ekonomi akan terjadi apabila pengusaha Islam maju dengan baik, jika pengusaha Islam kurang, maka ekonomi syariah tidak bisa berjalan untuk itu Majelis Ulama Indonesia (MUI) diharapkan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi umat agar tumbuh menjadi wira usaha lebih banyak lagi dan ini merupakan salah satu tantangan yang di hadapi umat Islam.

“Karena apa pun yang kita ingin jalankan kalau pengusaha kurang, ekonomi syariah tidak bisa jalan,” ujar Wakil Presiden (Wapres) dalam sambutanya saat menghadiri Milad MUI ke 44, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Sabtu (27/07/2019).

Lebih lanjut Wapres menjelaskan dua tantangan berikutnya umat Islam dimasa mendatang antara lain kerjasama ulama-umara dan pandangan muamalah sederhana. Ulama bertujuan mencari keridhaan Allah SWT sedangkan Umara bertujuan mensejahterakan umat.

“Tantangan ke depan yang masih perlu dilakukan, kita bekerja bersama-sama, antara ulama dan umara, karena tanpa kerja sama tentu kita tidak mendapat pencerahan yang baik,” tutur Wapres.

Dengan adanya kerjasama, terang Wapres, maka akan timbul kedamaian, hal tersebut penting karena kita baru saja selesai melakukan pemilu, walaupun ada beberapa pandangan berbeda, namun dapat diselesaikan dengan demokratis.

“Kita bersyukur seperti pemilu yang baru lalu, banyak pandangan-pandangan yang berbeda tapi pada akhirnya dapat diselesaikan secara demokratis, sehingga membawa berkah yang baik untuk bangsa ini,” ucap Wapres.

Wapres menambahkan bahwa bangsa Indonesia tidak ingin memiliki sejarah kelam sebagaimana banyak terjadi di negara-negara Islam lainnya, sehingga terjadi konflik internal atau antar negara yang membahayakan keberlanjutan negara itu, seperti di Timur Tengah, Afrika, dan negara Islam lainnya.

“Sejarah Islam yang kita pahami semuanya, bukan dengan perang, invasi, tapi dengan damai. tidak banyak pengembangan Islam di banyak bagian di dunia ini, seperti Asia Tenggara, (Islam) berkembang dengan damai, kita banyak mengetahui bagaimana dakwah Walisongo yang menyentuh masyarakat,” tandas Wapres.

Tantangan kedua menurut Wapres ialah pandangan muamalah sederhana, intinya selama tidak haram, halal, selama halal, maka syar’i, sehingga tidak perlu mempersulit, karena apabila kita banyak perdebatan, maka kita tidak menjalankan tetapi hanya banyak berdebat.

“Tantangannya, disamping kita ingin menggerakkan atau menjalankan ekonomi syariah, sebenarnya selalu berpendapat sederhana, sebenarnya Pak Kiai. pandangan Muamalah sederhana “Selama tidak haram, dia halal, dia Syar’i, kan begitu Pak (Makruf), ya?, karena kalau kita pertentangkan, nanti kita habis berdebat,” ucap Wapres.

Diawal sambutannya, Wapres tak lupa mengucapkan selamat kepada Majelis Ulama Indonesia dan seluruh jajarannya di pusat dan daerah juga kepada seluruh masyarakat Indonesia atas Milad MUI ke 44 dan mengucapkan terima kasih atas bimbingan MUI kepada umat serta nasihat-nasihat kepada Pemerintah.

Sebelumnya Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. DR. KH.Ma’ruf Amin menyampaikan sambutannya tentang tugas-tugas yang dilaksanakan Majelis Ulama. Sementara Ketua Panitia Milad MUI ke 44, Lukman menyampaikan ucapan terima kasih dan menyampaikan Tema Milad MUI Tahun ini tentang Meningkatkan Pengkhidmatan dan Kemitraan MUI Dalam rangka Penguatan Ukhuwah Islamiyah dan Persatuan Bangsa.

Hadir dalam acara tersebut, Jimly Asshiddiqie, pejabat dari kementerian/lembaga, Pejabat Duta Besar manca negara. para Pejabat MUI Pusat dan Daerah, serta tamu undangan.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud . (IO/ RN, KIP-Setwapres).