Abdul Aziz Alusu’ud

Istana Wakil Presiden. Quran dan Hadist sebagai pedoman dan keyakinan umat Islam, diharapkan mampu mendorong terciptanya tatanan kehidupan di dunia yang lebih baik, moderat dan demokratis. Islam sebagai rahmatan lil alamin. Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat menghadiri Musabaqah Hafalan Quran dan Hadist Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alusu’ud Tingkat Nasional ke-7 dan ASEAN dan Pasifik ke-6 di Istana Wakil Presiden, Kamis 26 Maret 2015.

Wapres mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan dari Kerajaan Arab Saudi yang telah menjadikan Indonesia tuan rumah perhelatan Musabaqah tingkat internasioal ASEAN dan Pasifik pada tahun ini.

Quran dan hadits, lanjut Wapres, diharapkan juga dapat menjaga Islam dari hal-hal yang bersifat radikal, ekstrim dan brutal, seperti yang terjadi di banyak negara yang mayoritas Islam saat ini, seperti Afganistan, Pakistan, Irak, Suriah, Libya, Mesir dan sebagainya. “Menghancurkan, menewaskan, membunuh begitu banyak umat Islam yang tidak berdosa,” tutur Wapres.

Lebih jauh Wapres mencermati konflik yang terjadi di beberapa negara tersebut, diakibatkan oleh adanya faktor internal, seperti pemimpin yang zalim di masa lalu. Kemudian Wapres menyebut faktor itulah yang menyebabkan terjadinya pelemahan terhadap suatu negara, sehingga akhirnya dapat diintervensi pihak dari luar. “Dengan mudah ajaran-ajaran radikal, dapat dipahami dan dilaksanakan, di masyarakat yang susah akibat kezaliman yang terjadi dari dalam maupun dari luar,” ujar Wapres.

Wapres menganalogikan ajaran-ajaran yang salah dan radikal itu seperti sebuah virus, yang hanya dapat masuk ke dalam tubuh yang lemah. Untuk itu, negara harus kuat secara ekonomi, politik dan juga menegakkan keadilan bagi rakyatnya.

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melaporkan bahwa kegiatan Musabaqah ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Kerajaan Arab Saudi, yang telah berjalan sejak tahun 2006. “Kerjasama kebudayaan atas landasan ukhuwah islamiyah,” ucap Menag Lukman Hakim.

Musabaqah tingkat nasional telah selesai dilaksanakan pada tanggal 11 s.d. 14 Maret 2015, yang diikuti oleh sejumlah pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam, dengan jumlah peserta lebih dari 120 orang. Sedangkan Musabaqah tingkat ASEAN dan Pasifik dilaksanakan pada tanggal 23 s.d. 29 Maret 2015, yang diikuti oleh perwakilan dari 13 negara, dengan jumlah peserta 85 orang.

Turut hadir dalam acara kali ini, para Duta Besar negara Islam dan sahabat, yang ikut berpartisipasi dalam perhelatan Musabaqah tahun ini. (Taufik Abdullah)

****