SAMBUTAN DAN ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
K.H. MA’RUF AMIN
PADA PUNCAK ACARA SCALING-UP NUTRITION (SUN)
ANNUAL MEETING TAHUN 2021
“SATU DEKADE MELANGKAH BERSAMA”

23 NOVEMBER 2021

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera bagi kita semua, bismillahirrahmanirrahim.

Yang saya hormati Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan; Koodinator dari SUN Global Movement; para Menteri Kabinet Indonesia Maju; serta seluruh narasumber serta hadirin yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita semua dapat hadir dalam puncak acara Pertemuan Tahunan Percepatan Perbaikan Gizi, atau Scalling Up Nutrition (SUN) Annual Meeting Tahun 2021.

Saya menyampaikan salam hangat dari Bapak Presiden, yang sedianya akan membuka langsung puncak acara SUN Annual Meeting ini. Namun, karena ada agenda kenegaraan lain, maka beliau meminta saya untuk mewakilinya.

Saya menyampaikan penghargaan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, yang telah menyelenggarakan dengan baik seluruh rangkaian acara SUN Annual Meeting 2021, hingga puncak acara pada hari ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Gerda Verburg, Koordinator SUN Global Movement, yang telah hadir bersama kita di sini.

Hadirin yang berbahagia, investasi di bidang nutrisi merupakan bentuk investasi yang paling menguntungkan. Setiap satu dolar investasi pada program gizi akan menghasilkan keuntungan 30 kali lipat. Itulah mengapa investasi di bidang gizi merupakan smart investment. Nilai ini akan semakin meningkat saat investasi ditujukan pada intervensi yang berdampak tinggi dan meningkatkan peluang serta kualitas hidup. Dengan kata lain, dalam pembangunan, intervensi gizi adalah intervensi yang paling efektif dari segi biaya. Hal inilah yang mendorong terbentuknya Gerakan Percepatan Perbaikan Gizi, atau SUN Movement.

Indonesia telah berkomitmen untuk melakukan Gerakan Percepatan Perbaikan Gizi di tingkat global pada tahun 2011. Tema kegiatan SUN Annual Meeting Tahun 2021 ini sangatlah tepat, yaitu “Satu Dekade Melangkah Bersama”. Tema ini menandai 10 tahun kita berkomitmen dan berkolaborasi dalam percepatan perbaikan gizi. Sebagai bentuk dari komitmen tersebut, pemerintah terus melakukan berbagai upaya penguatan, mulai dari penguatan kerangka regulasi, kerangka intervensi, kerangka pendanaan, serta kerangka pemantauan dan evaluasi.

Para hadirin sekalian, selama 10 tahun terakhir, upaya percepatan perbaikan gizi menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Dari tahun 2013 hingga 2019, prevalensi stunting telah turun sebesar hampir 10%, sementara penurunan prevalensi wasting mendekati 5%.

Saya ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang selama ini telah melaksanakan kerja kolaboratif dalam percepatan perbaikan gizi. Dalam satu dekade terakhir, SUN Movement atau gerakan untuk mengatasi semua bentuk kekurangan gizi, telah mendorong komitmen dari berbagai pihak, untuk terlibat secara aktif dalam melakukan percepatan perbaikan gizi. Komitmen yang didorong dalam SUN Movement bukan hanya komitmen pemerintah, melainkan juga komitmen dari SUN Mitra Pembangunan, SUN Dunia Usaha, SUN Organisasi Masyarakat Madani, SUN Perguruan Tinggi dan Organisasi Profesi, maupun pihak media.

Kerja kolaboratif lintas sektoral adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam agenda pembangunan. Oleh karena itu, kerja cerdas dan kolaboratif dari kita semua harus terus ditingkatkan, karena dibalik capaian-capaian percepatan perbaikan gizi, kita masih menghadapi beberapa tantangan.

Tantangan itu pertama, per tahun 2019, prevalensi stunting adalah 27,67% dan wasting adalah 7,44%. Kita hanya mempunyai waktu sekitar dua tahun untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting dan wasting sesuai target RPJMN 2020-2024.

Kedua, selain permasalahan gizi kurang, Indonesia juga mengalami peningkatan kasus penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung, kanker, dan diabetes. Peningkatan penyakit tidak menular ini salah satunya disebabkan oleh pola konsumsi makanan dengan gizi lebih dan tidak seimbang. Masalah obesitas, baik pada kelompok usia anak-anak, remaja, maupun usia dewasa, perlu segera ditangani.

Yang ketiga, masih tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia. Bila tidak kita antisipasi, hal ini dapat meningkatkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, serta menurunkan kualitas bayi yang dilahirkan.

Hadirin yang saya hormati, menutup sambutan ini, saya mengapresiasi seluruh pihak yang selama ini telah mendukung upaya perbaikan gizi. Keterlibatan aktif berbagai pihak dari lintas sektor sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, saya mendorong agar mitra pembangunan dapat memberikan rekomendasi kebijakan berbasis bukti, serta memberikan pembelajaran praktik baik. Akademisi dan organisasi profesi dapat menjaga kualitas intervensi dengan kajian, penelitian ilmiah, dan pendampingan masyarakat. Kelompok bisnis dan dunia usaha dapat mendorong upaya perbaikan gizi melalui produk yang dihasilkan, corporate social responsibility (CSR), maupun lingkungan kerja. Organisasi masyarakat dapat memberikan penguatan kapasitas, dukungan teknis, dan pendampingan pelaksanaan program di lapangan.

Tugas kita sangat besar dan mulia, untuk memastikan Indonesia dapat mewujudkan Generasi Emas 2045 tepat saat kita merayakan 100 tahun kemerdekaan. Untuk mewujudkannya, kita harus mencapai target perbaikan gizi dengan kerja cerdas, koordinasi yang efektif, dan komitmen kepemimpinan yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan.

Akhirnya, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, saya menyatakan “Puncak Kegiatan SUN Annual Meeting 2021” secara resmi dibuka. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayah-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan. Amin ya rabbal’alamin.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
**