Gianyar, wapresri.go.id – Udara pagi yang sejuk diiringi dengan pemandangan tanaman hijau dan kontur jalan yang berbukit menambah keindahan tersendiri Istana Tampaksiring Bali. Sambil menikmati hawa segar, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin didampingi oleh Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin melihat dan memperhatikan lebih dalam istana yang dibangun atas prakarsa Presiden Soekarno ini, Minggu (5/12/2021).

Dengan berjalan santai, Wapres dan Ibu Wury menyimak penjelasan yang diberikan oleh Kepala Iatana (Kais) Tampaksiring, Agus Wawan Herwanto. Wawan menguraikan bahwa istana yang didesain oleh arsitek R.M. Soedarsono ini menyimpan banyak kenangan aktivitas Presiden Soekarno dalam membuat pidato kenegaraan.

“Ruang ini digunakan sebagai tempat kerja Presiden Soekarno menuangkan ide untuk pidato, kebijakan, dan pengambilan keputusan negara,” jelas Wawan saat melewati salah satu ruang kerja yang dahulu sering ditempati Bung Karno (panggilan Presiden Soekarno) ketika merumuskan pidato kenegaraan.

Secara lebih detail, Wawan juga menunjukkan kepada Wapres dan Ibu Wury interior dan furnitur yang digunakan sejak tahun 1957 dan masih bertahan hingga saat ini.

Beranjak ke sisi depan ruang kerja, Wapres pun kemudian diajak untuk melihat bagian luar yang menjadi salah satu lokasi bersejarah dimana Bung Karno dikisahkan sering mencari inspirasi dalam merumuskan sebuah kebijakan maupun menyusun pidato-pidato kenegaraan.

Bagian luar tersebut menghadap langsung ke arah Pura Tirta Empul yang merupakan tempat ibadah umat Hindu dan memiliki mata air dengan pancuran yang dipercaya sebagai air suci.

Pada kesempatan yang sama, Wapres beserta Ibu Wury dan Kais Tampaksiring juga menyempatkan untuk menyusuri Jembatan Persahabatan yang menghubungkan Wisma Merdeka dengan Wisma Negara. Jembatan ini merupakan jalan yang dilalui apabila ada tamu negara berkunjung. Oleh karena itu, nama Jembatan Persahabatan memiliki arti sebagai lambang hubungan bilateral Indonesia dengan negara lainnya.

Museum di Sudut Istana Tampaksiring

Sebelum ke ruang kerja Bung Karno, Wapres dan Ibu Wury serta Kais Tampaksiring mengunjungi museum yang berada di kawasan Istana Tampaksiring. Di dalam museum tersebut terdapat berbagai benda seni, salah satunya lukisan, yang dilukis oleh pelukis ternama Indonesia, Raden Saleh.

Lukisan dan benda pusaka yang terdapat di dalam museum tersebut merupakan benda sejarah yang dari sisi ekonomi bernilai sangat tinggi. Namun di sisi lain, melihat sejarahnya benda-benda tersebut memiliki nilai tak terhingga.

Oleh karena itu, Wapres mengimbau kepada Menteri Luar Negeri dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek untuk menjaga dengan baik pusaka-pusaka Indonesia karena hal tersebut merupakan aset yang dapat diwariskan kepada generasi mendatang.

“Saya dengar banyak lukisan-lukisan yang berharga itu berada di luar negeri. Ada juga pusaka-pusaka yang di luar negeri. Saya minta Menteri Luar Negeri, Menteri Pendidikan, memulangkan itu. Tolong karena itu aset,” tegas Wapres.

“Kalau saya lihat tadi itu kan nilainya tinggi sekali dan itu juga merupakan sesuatu yang bisa kita wariskan kepada generasi yang akan datang. Bagaimana kemampuan para pendahulunya membuat sesuatu termasuk lukisan yang nilainya begitu tinggi,” pungkas Wapres.

Sebagai informasi, terdapat beberapa bangunan yang berada di komplek Istana Tampaksiring. Bangunan tersebut diantaranya Wisma Merdeka dengan luas 1.200 m2, Wisma Yudhistira dengan luas 2.000 m2, dan Ruang Serbaguna. Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira adalah bangunan yang pertama kali dibangun yaitu pada tahun 1957. Kemudian pada tahun 1963, seluruh konstruksi di lingkungan Istana Tampaksiring selesai dilaksanakan dengan berdirinya Wisma Negara dan Wisma Bima. (DAS/NN – BPMI Setwapres)