Ponorogo, wapresri.go.id – Budidaya pertanian hortikultura memiliki prospek pengembangan yang baik karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan potensi pasar yang luas. Untuk itu, diperlukan adanya upaya dalam mendorong kesejahteraan petani agar lebih berdaya di dalam menangkap peluang pasar yang lebih besar.
“Peluang pasarnya besar sekali, kita ingin mengembangkan para petani, mendorong masyarakat untuk tinggal tetap di desa karena ada daya tarik dalam pengembangan pertanian,” ujar Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin dalam keterangannya kepada awak media, usai menghadiri acara Panen Pisang Cavendish dalam rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor, Rabu (30/03/2022).
Wapres menyempatkan berdialog singkat dengan perwakilan petani. Saleh salah satunya. Saleh adalah seorang petani pisang asal Blitar yang merantau ke Tanggamus, Provinsi Lampung dan sudah sejak tahun 2016 bertani pisang. Ia mengungkapkan bahwa sekarang dirinya dapat melakukan panen setiap minggunya.
Ada hal menarik diungkapkan oleh Saleh. Ia menyebutkan bahwa dirinya bersama dengan para rekan petani lain memilki program untuk membangun pesantren di Lampung dengan menyisihkan dana dari hasil panennya dan sudah berhasil membangun dua pesantren di Lampung.
“Saya sudah sejak 2016, sudah 6 tahun. Kami setiap minggu panen. Alhamdulillah, kami ada dari beberapa kelompok ini menyisihkan dana untuk membangun sebuah pesantren di Lampung dan sudah terealisasi 2 pesantren,” ungkapnya.
Sementara itu, petani asal Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali, Nyoman menyampaikan rasa syukur dari profesinya sebagai petani. Karena ia mengaku sektor pertanian dapat terus berjalan dengan normal sehingga tidak terkena dampak perekonomian akibat Covid-19.
“Di dalam situasi Covid seperti ini, kami selaku petani tetap bersyukur karena perekonomian bisa jalan Pak. Kegiatan jalan terus,” sebutnya.
Adapun, Wapres optimis pangsa pasar hortikultura dapat berkembang dengan baik, khususnya melalui kerja sama pihak-pihak terkait di dalam rangka menyejahterakan petani.
“Saya kira kita ingin hortikultura memiliki pasar bagus, itu kita terus kembangkan, seperti pisang cavendish ini. Tentu petani bisa hidup sejahtera melalui kemitraan-kemitraan yang telah dibangun antara pemerintah dengan lembaga yang terkait,” terang Wapres.
“Ini semua dalam rangka pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa, sekaligus juga kita mengentaskan kemiskinan supaya sedikit demi sedikit kemiskinan ini kita turunkan,” pungkasnya.
Masih dalam rangkaian acara yang sama, pada kesempatan tersebut turut dilakukan penyerahan bantuan dari Baznas berupa pompa dan instalasi air untuk Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor yang secara simbolis diwakili oleh tiga petani.
Kemudian, diberikan pula bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat, serta penandatanganan nota kesepahaman tentang kolaborasi Bumdes sebagai kios penyalur sarana produksi pertanian di Kabupaten Ponorogo.
Usai menghadiri acara Panen Pisang Cavendish dalam rangka Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Wapres beserta rombongan menuju Rumah Dinas Bupati Ponorogo, Jl. Aloon-Aloon Utara, Ponorogo.
Sekitar 20 menit perjalanan menggunakan kendaraan mobil, Wapres tiba dan meninjau gelaran produk UMKM di Area Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo yang masih berada dalam satu lokasi di Rumah Dinas Bupati Ponorogo.
Wapres meninjau produk UMKM sekaligus mendengarkan langsung progres dari pada UMKM, khususnya semenjak pandemi Covid-19 melanda. Tampak beberapa produk UMKM olahan pangan dan kerajinan khas Jawa Timur seperti keripik, cincau, jenang, rangginang, border, tas anyaman, batik, serta aksesoris reog. (DAS/RJP – BPMI Setwapres)