SAMBUTAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
K.H. MA’RUF AMIN
PADA ACARA PERESMIAN GEDUNG AUDITORIUM
“K.H. MA’RUF AMIN”
PONDOK PESANTREN TERPADU DARUSSYIFA AL-FITROH
PERGURUAN YASPIDA SUKABUMI, JAWA BARAT

JAKARTA, 27 MEI 2021

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahilladzi khasa ba’da ibadihi bil ‘ilmi wattuqa washalatu wassalamu ‘ala sayyidina wa maulana muhammadin nabiyyihil mustafa wa waliyihil mujtaba wa ‘ala alihi wa ashabihi mafatihilhuda wa mushabihidduja ahli sidqi wal wafa.

Yang saya hormati Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Pemerintah Sukabumi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sukabumi, Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Darussyifa Al-Fithroh Al Mukaram K.H. Dr. Supriatna Mubarak bersama Ibu, serta para sesepuh serta segenap jajaran pengelola Yaspida Sukabumi, Sdr. Dr. Lukmanul Hakim Staf Khusus Wakil Presiden Republik Indonesia, para hadirin dan undangan.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan berkah, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga kita semua dapat hadir pada peresmian Gedung Auditorium “K.H. Ma’ruf Amin” di hari yang berbahagia ini.

Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi dan mengucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan Pimpinan dan Pengurus Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh dengan penamaan Gedung ini dengan nama saya yang akan diresmikan hari ini. Ini merupakan penghormatan yang luar biasa bagi saya dan juga terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan kepada saya dan juga kepada Presiden Jokowi. Dan sekali lagi saya ingin menyatakan bahwa saya bisa menjadi wakil presiden ini merupakan penghargaan kepada para kaum santri semuanya ini. Dan mudah-mudahan ini akan menjadi tradisi nanti ada lagi yang akan jadi santri lagi yang akan menjadi wakil presiden bahkan menjadi presiden Republik Indonesia. Dan siapa tahu santrinya itu berasal dari Pondok Pesantren Darussyifa Sukabumi.

Saya mendukung sepenuhnya langkah, niat baik, dan ikhtiar keluarga besar Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh untuk berperan aktif memajukan dunia pendidikan dan keagamaan melalui revitalisasi pembangunan gedung auditorium ini, sekaligus untuk merespon dan menjawab keinginan dan kebutuhan santri dan masyarakat sekitar.

Saya mengharapkan berdirinya gedung auditorium yang megah ini dapat memberikan tambahan manfaat dan maslahat tidak saja bagi para santri tapi juga bagi masyarakat di sekitar pondok pesantren, sebagai sentra kegiatan belajar mengajar, pelatihan keterampilan, dan juga pemberdayaan masyarakat.

Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh juga saya harapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih besar lagi dan lebih luas lagi untuk kemajuan bangsa. Peran para kiai dan pengajar di pondok pesantren sangat penting dalam rangka menanamkan ajaran Islam yang washaty dan membimbing para santrinya menjadi generasi yang saleh, cerdas, terampil, dan mandiri. Pondok pesantren adalah garda terdepan upaya kita mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil Alamiin atau islam wasatiyah di negara yang kita cintai ini.

Hadirin dan hadirat yang berbahagia, tradisi pendidikan berbasis pesantren mempunyai akar kuat dan terus dan terus kokoh sebagai model pendidikan tertua yang lahir dan berkembang di Indonesia ini. Pesantren telah membuktikan bahwa sistem pendidikannya tidak lekang oleh zaman. Jika dalam masa lalu pesantren turut memiliki andil yang besar dalam perjuangan kemerdekaan, maka dalam era saat ini pesantren harus memiliki peran dalam mengisi kemerdekaan sebagai pusat pendidikan keagamaan, pusat dakwah, dan pusat pemberdayaan masyarakat. Pusat pendidikan pesantren memang sejak awal didirikan untuk mencetak ya’dadul mutafaqqihina fiddin, yaitu mencetak orang-orang yang paham agama. Karena apa? Karena memang para ulama ini nanti juga satu per satu dipanggil oleh Allah SWT. Karena itu harus ada yang meneruskannya.
Rasulullah SAW mengatakan innallaha la yantazi’ul ilma intiza’an min sudurinnas, Allah tidak mengambil ilmu dari hati seseorang walakin yantazi’u biqabdil ulama, tetapi Allah mengambilnya ilmu itu dengan mengambil ulamanya. Hatta izalam yangka alimun, kalau tidak sampai tersisa seorang alim pun, orang akan mengambil pemimpin yang bodoh-bodoh, maka mereka sesat dan menyesatkan. karena itu harus ada penerusnya yang bisa melanjutkan misi kenabian ini. Karena ulama adalah warasatul anbiya sebagai pewaris nabi, ketika ulama itu dipanggil harus ada gantinya. Itulah maka pesantren-pesantren didirikan dalam rangka ya’dadul mutafaqqihina fiddin, ia menyiapkan orang yang paham agama. Tapi pesantren juga menjadi pusat dakwah. Karena selama ini pesantren memang menjadi pusat dakwah, paling tidak masyarakat sekitarnya. Bahkan ada pesantren yang punya jangkauan dakwahnya lebih luas dari tempat di mana pesantren itu didirikan.

Dan saya harap dakwah kita sekarang ini juga bisa lebih luas dengan adanya media komunikasi, melalui media sosial bahkan juga melalui teknologi yang baru itu. Ini kita harapkan peran pusat dakwah pesantren juga tetap kita hidupkan. Tapi selain itu juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat di dalam rangka melakukan upaya perbaikan-perbaikan di segala aspek, termasuk di dalamnya yaitu pemberdayaan di bidang ekonomi. Karena ini memang kita harus melakukan penguatan, jadi markaz li taqwiyatil ummah, yaitu untuk penguatan umat, melakukan perbaikan-perbaikan. Karena itu ada istilah yang harus kita pegang, pertama kita harus al muhafadzah alal qadimussalih, menjaga yang lama yang masih baik, artinya menjaga tradisi-tradisi yang baik yang selama ini diajarkan oleh para ulama kita. Yang kedua adalah al akhdu bil jadidil ashlah, yaitu mengambil sesuatu yang baru yang lebih baik, jadi melakukan transformasi. Hal-hal yang baik dari mana saja yang membawa kebaikan-kebaikan kita ambil. Ini peran baru pesantren kita yaitu melakukan transformasi. Yang ketiga, ini yang kita sebut inovasi, yaitu al ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah, melakukan perbaikan ke arah yang lebih baik, yang lebih baik secara berkelanjutan, jadi melakukan inovasi. Jadi, menjaga tradisi, melakukan transformasi, dan melakukan inovasi secara berkelanjutan, secara sustainable, atau bahasa kerennya sekarang disebut continuous improvement. Itu al ishlah ila ma huwal ashlah, di dalam rangka pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat.

Saya berharap ke depannya peran dan kontribusi Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh terus diperluas dan dikembangkan menjadi pusat pembaruan atau inovasi yang utama di Indonesia, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas, baik dalam bidang ilmu keagamaan, pusat dakwah maupun pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat. Saya juga berpesan agar para pimpinan, segenap pengurus dan jajaran pengajar ponpes terus mengajarkan dakwah wasathiyah dan rahmatan lil alamin dalam rangka menjaga harmoni dan persatuan nasional menuju Indonesia yang lebih maju.

Kepada para santri baik putra maupun putri, kalian semua adalah tumpuan masa depan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Belajarlah dengan giat dan terus nyalakan semangat menuntut ilmu setinggi-tingginya. Bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan oleh para kiai dan guru hanya merupakan dasar-dasar ilmu pengetahuan saja, tetapi tantangan yang akan kalian hadapi pada masa yang akan datang tentunya berbeda. Oleh karena itu, sesuai dengan hadis “Carilah ilmu dari buaian hingga liang kubur”, kalian tidak boleh berhenti hanya dengan ilmu yang didapat dari pesantren, tapi harus terus belajar sampai kapanpun. Dan buktikan kepada dunia bahwa kualitas alumni pesantren tidak hanya setara, namun lebih unggul dari alumni lembaga pendidikan umum. Itu harus dipastikan, harus bisa. Kita bisa untuk berbuat seperti itu.

Di berbagai kesempatan saya selalu menyampaikan bahwa SDM unggul adalah SDM yang sehat, yang cerdas, memiliki produktivitas tinggi, produktif dalam menghasilkan sesuatu yang manfaat dan maslahat. Karena ada hadis sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, memiliki semangat untuk berkompetisi, semangat fastabiqul khairat itu harus kita miliki, cinta tanah air, dan tentu berakhlak mulia atau ber-akhlakul karimah.

Saya harapkan Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh dapat menghasilkan sumber daya manusia unggul sebagaimana saya uraikan tadi. Dan saya yakin itu bisa, insya Allah. Insya Allah dengan inayah Allah kita akan bisa.
Saya juga ikut mendoakan untuk seluruh pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh tetap sehat, semangat, dan istiqamah menjalankan tugas dan amanah yang diberikan.

Dan saya juga semangat seperti yang disampaikan oleh pimpinan pondok pesantren, supaya kita jangan sampai ujian pandemi ini membuat kita lemah, membuat kita putus asa. Tetapi justru kita bersemangat. Pandemi ini kita anggap sebagai ujian Allah, tidak hanya Indonesia tapi juga seluruh dunia. Pandemi ini adalah adararul ‘aam, bahaya yang menimpa semua dunia. Negara yang kuat pun juga menjadi terganggu, terdampak karena adanya pandemi ini. Tetapi kita tetap yakin bahwa kesulitan, kita sudah diajarkan bahwa kesulitan yang kita hadapi itu pasti nanti akan ada kemudahan, inna ma’al usri yusran inna ma’al usri yusra. Kata ulama tafsir, di situ ada satu usr, inna ma’al usri yusra, dengan kesulitan kita akan mendapat kemudahan, wa inna ma’al usri yusra, wa inna ma’adzalikal usri yusran akhar. Jadi, yusrannya dua, al usrinya walaupun dua kali tapi satu karena ada al di situ, menunjukkan bahwa al usri yang pertama itu satu. Jadi, inna ma’al usri yusran wa inna ma’adzalikal usri yusran akhar. Yusran fiddunya wa yusran fil akhirah. Jadi kita itu dapat dua kemudahan, dunia dan akhirat. Karena itu bagi kita tidak ada hambatan, tidak ada sesuatu.

Dan kita dalam menghadapi kebaikan maupun kesulitan itu sama saja. Orang mukmin itu semuanya baik, tidak ada yang tidak baik. Kalau dia dapat kebaikan ya syukur, kalau dia mendapat kesulitan dia sabar. Iniorang mukmin itu. Jadi nggak ada. Karena semuanya kita yakin ini memang dari Allah SWT. Tapi kita wajib menjaga diri untuk menghadapi ini. Tidak boleh kemudian kita meremehkan, sebab menjaga dari bahaya itu merupakan kewajiban.

Syekh Nawawi al Bantani mengatakan di dalam tafsirnya, beliau mengatakan yaitu menunjukkan kepada kewajibannya hidzril madhar al maznunah. Jadi ayat ini juga menunjukkan dari pada kewajiban menjaga bahaya yang diduga akan datang. Yang maznunah saja itu harus kita menjaga diri apalagi Covid. Covid ini bukan maznunah ini mutayakkanah, nyata, sudah jelas. Karena itu kita wajib menjaga diri karena itu kata beliau, Syekh Nawawi bilang bahwasannya berobat itu dan menjaga dari wabah penyakit itu wajib hukumnya. Jadi, wajib kita. Kita wajib untuk menjaga karena itu juga adalah perintah Allah SWT. Mudah-mudahan Covid ini tidak membuat kita lemah, tapi justru membuat kita lebih semangat untuk maju. Oleh karena itu, kebersamaan kita, energi kolektif kit aitu kita harus bangun supaya kita bisa kembali bangkit menghadapi dampak Covid-19 ini.

Akhirnya dengan ucapan bismillahirrahmanir-rahim, Saya resmikan Gedung Auditorium K.H. Ma’ruf Amin pada Pondok Pesantren Terpadu Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Yaspida, Sukabumi.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan ‘inayah-Nya, bantuannya kepada kita, dan meridai semua ikhtiar, upaya yang kita lakukan. Amin ya rabbal’alamin. Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***