Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menerima audiensi Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Selasa sore (09/11/2021).

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit ini, Wapres mengungkapkan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Gresik yang hendak membangun Kawasan Industri Halal (KIH) untuk mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Saya kira kita memang mendorong pertumbuhan KIH. Itu memang program pemerintah dan salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah kita,” ucap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa salah satu fokus dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah adalah pengembangan industri halal yakni dengan memperbanyak KIH.

“Meskipun di Jawa Timur sudah ada KIH Safe n Lock Sidoarjo, saya kira tidak apa-apa dikembangkan juga KIH di Gresik,” ujarnya.

Untuk itu, Wapres meminta Bupati Gresik untuk segera berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Timur guna melengkapi segala persyaratan administratifnya.

“Yang penting saya kira koordinasi dengan Gubernur, dan kalau sudah memenuhi syarat (lanjut) ke Kementerian Perindustrian untuk memperoleh legalitasnya,” imbau Wapres.

Terakhir, Wapres menyebutkan bahwa saat ini sudah ada tiga KIH yang telah memperoleh penetapan dari Kementerian Perindustrian yaitu Safe n Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Modern Cikande Industrial Estate di Serang-Banten, dan Bintan Inti Halal Hub di Kabupaten Bintan.

“Saya dengar sedang proses juga dua KIH di NTB. Mungkin juga Riau dan Batam sedang dipersiapkan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melaporkan kepada Wapres bahwa Pemerintah Kabupaten Gresik akan membangun KIH di lahan seluas 204 hektar di wilayah Kecamatan Sidayu, Manyar, dan Bungah.

“Di Manyar sendiri ada pelabuhan internasional dan merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kebetulan Sidayu ini bisa kita peruntukkan untuk kawasan industri halal,” ujar Fandi.

Adapun pembangunan KIH ini, lanjut Fandi, akan bekerjasama dengan perusahaan Petrokimia dan Semen Gresik.

“Kerjasamanya nanti Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) akan memasok produk ke KIH,” ucapnya.

Fandi pun memastikan bahwa terkait pemasaran dan pengangkutan tidak akan menjadi masalah karena Gresik memiliki banyak pelabuhan baik yang umum maupun khusus.

“Nanti targetnya adalah untuk ekspor. Kebetulan kami sudah berkomunikasi dengan beberapa eksportir dari mancanegara, seperti eskportir sapi dari Brazil,” ungkapnya.

Lebih jauh, Fandi menjelaskan bahwa KIH Gresik salah satunya akan dijadikan tempat pengolahan daging sapi mulai dari pemotongan hingga pengemasan untuk kemudian diekspor khususnya ke negara-negara muslim.

“Jadi nanti KIH akan mengambil sapi dari Brazil kemudian dipotong dan dipasarkan kembali ke negara-negara tetangga dan Timur Tengah,” jelasnya.

Turut hadir mendampingi Bupati Gresik dalam audiensi ini, Kepala Bidang Badan Perencanaan Daerah Dian Palupi Chrisdiani, Komisaris Gresik Migas Ahmad Nadir, serta Anggota Tim Ahli Konsultan Perencanaan Kawasan Industri Halal Gresik Basanto Yudoyoko dan Wahana.

Sementara, Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Lukmanul Hakim, dan Bambang Widianto. (EP-BPMI Setwapres)