Jakarta, wapresri.go.id – Sumber Daya Manusia (SDM) unggul merupakan kunci untuk memenangkan persaingan global. Hal ini dibuktikan oleh Korea Selatan dengan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) 91%, dan Singapura dengan 62,2%. Sementara kualitas SDM di beberapa wilayah di Indonesia masih menjadi tantangan, salah satunya Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki APK PT saat ini rata-rata baru mencapai 18%. Untuk itu, pengelola perguruan tinggi dan Pemerintah Provinsi NTB perlu mengembangkan perguruan tinggi sesuai potensi sumberdaya, karakteristik lokal, permasalahan dan kebutuhan daerah, terutama dalam penguasaan teknologi dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Oleh karena itu, Perguruan Tinggi di NTB perlu menyelenggarakan program pendidikan yang lebih bersifat aplikatif (terapan), vokasional serta mengajarkan entrepreneurship (kewirausahaan), agar lulusannya mampu mengelola dan mengembangkan potensi alam dan pembangunan berbasis kebudayaan setempat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada Wisuda Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, melalui konferensi video dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No.2, Jakarta Pusat, Rabu (03/02/2021).
Di samping meningkatkan kualitas SDM melalui penguasaan teknologi, Wapres juga mengingatkan civitas academica UNU agar mampu menjaga nasionalisme dalam bingkai keragaman yang ada di Indonesia, sesuai Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
“Untuk itu, pembinaan wawasan kebangsaan harus terus dilaksanakan agar SDM yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak terjerumus dalam ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme,” imbuhnya.
Wapres pun mengimbau stakeholder UNU NTB untuk merespon perubahan yang terjadi akibat pandemi, sehingga hampir semua kegiatan tidak dapat menghindari penggunaan teknologi, termasuk aktivitas belajar mengajar.
“Perubahan tatanan ini harus direspon dengan cepat oleh UNU NTB dengan melakukan berbagai inovasi, penyesuaian, penguatan, dan percepatan berbasis teknologi informasi agar pendidikan tidak berhenti dan tetap berkelanjutan,” imbau Wapres.
Lebih lanjut, Wapres berharap agar mahasiswa, alumni, dan seluruh civitas academica UNU NTB dapat ikut membantu pemerintah melewati masa pemulihan akibat dampak Corona Virus Disease-2019 (Covid-19), termasuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui upaya menurunkan angka kemiskinan dan meningkatkan angka indeks pembangunan manusia (IPM).
“Bangsa Indonesia yang produktif harus dapat melakukan upaya-upaya yang menghasilkan maslahah yang besar, melahirkan high impact. Dulu ada kaidah yang di dalam agama itu bunyinya al-ajru biqadril ta’ab, -pahala itu tergantung kepayahannya. Kaidah ini menurut saya sudah tidak tepat lagi, yang lebih tepat adalah al-ajru biqadril manfaah wal maslahah, pahala itu tergantung manfaat dan maslahat yang dihasilkannya,” terang Wapres.
Mengakhiri sambutannya, Wapres berharap UNU NTB dapat mencetak generasi unggul yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan iman dan takwa (IMTAK), mampu memegang peran dalam perubahan zaman serta berpegang teguh pada karakter kebangsaan dan paham Ahlussunah wal Jamaah An Nahdliyyah.
Sebelumnya, Ketua Senat UNU NTB Baiq Mulianah melaporkan bahwa kali ini, UNU meluluskan 41 orang sarjana strata 1 dan diploma. Sejak 2015 hingga tahun ini, UNU telah mendidik 1.750 mahasiswa dan berhasil terus berkembang, hingga selama 2 tahun terakahir, jumlah peminat yang mendaftar UNU meningkat hingga 300 persen. Keparcayaan ini tidak lepas dari prinsip dasar yang merupakan ciri khas UNU.
“Prinsip yang tidak bisa ditawar adalah bagaimana seluruh civitas academica UNU memiliki niat, komitmen, dan ikhtiar dalam mencapai kesalehan akademik. Kesalehan akademik ini tidak hanya bagaimana mencapai tingkat akreditasi yang tinggi, tapi juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas atau kemanfaatan yang dihasilkan UNU,” terang Baiq.
Hadir secara virtual dalam acara wisuda tersebut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, serta LL Dikti VIII I Nengah Dasi Astawa.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masduki Baidlowi. (DMA/SK-BPMI, Setwapres)