Jakarta, wapresri.go.id – Pelaksana konstruksi merupakan bagian dari kemajuan pembangunan bangsa. Seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat akan infrastrukur, negara akan terus melaksanakan pembangunan yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

“Suatu bangsa, suatu negara, tentu mempunyai kemajuan-kemajuan, dan kemajuan itu selalu ditandai dengan pembangunan infrastruktur, pembangunan perumahan, fasilitas umum dan lain-lain. Sama dengan negeri kita, kita mendahulukan kepentingan masyarakat dengan membangun infrastruktur, perumahan, dan fasilitas umum lainnya,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional XIV Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) di Plenarry Hall JCC, Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (14/03/2019).

Wapres menyampaikan bahwa untuk menjawab tuntutan akan kualias pembangunan yang semakin baik, GAPENSI dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme anggotanya.

“Oleh karena itu, maka selalu kita mengharapkan dalam dunia kontraktor, profesionalisme dan juga tentu kefokusan dan keahlian dalam bidang-bidang yang ditekuni. Kalau 20-30 tahun lalu kita lihat bangunan tinggi masih dikuasasi kontraktor-kontraktor asing, sekarang ini kita bangga hampir semuanya menjadikan pekerjaan dari kontraktor-kontraktor nasional. Oleh karena itu, walaupun jumlahnya (anggota GAPENSI) lebih empat puluh ribu tetapi dibutuhkan suatu upaya, fokus dan juga profesionalisme untuk memajukan usaha itu,” pinta Wapres.

Lebih jauh Wapres menjelaskan bahwa pemerintah juga turut berupaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi dari para pelaksana jasa konstruksi. Hal itu tercermin dari pogram-program yang dikembangkan Pemerintah.

“Menteri Pekerjaan Umum menyampaikan bahwa pembinaan kepada kontraktor-kontraktor kita mulai dari bawah, mulai pekerjaan di bawah 10 M, sampai yang besar 100 M. Tetapi sekali lagi saya katakan peralatan dapat dibeli, kantor dapat disewa tapi selalu yang jadi modal utama perusahaan konstruksi adalah orangnya, insinyurnya, kemampuan logistik dan quality control,” terang Wapres.

Wapres mengungkapkan keprihatinan dan berpesan agar para pelaksana konstruksi dapat terus menjaga integritas dan nilai moral yang tinggi dalam menjalankan tugas dan profesinya.

“Saya ingin menyampaikan keprihatinan bahwa dewasa ini apabila ada yang ditangkap tangan kadang ikut kontraktornya disitu. Memang bukan kesalahan kontraktornya saja, tapi yang punya proyek apakah itu Bupati, Gubernur dan lain-lain dan melibatkan dunia kontraktor sehingga kita harus kerja lebih baik lagi supaya tidak terlibat,” pesan Wapres.

Di akhir sambutannya, Wapres mengucapkan selamat atas terselenggaranya Musyawarah Nasional XIV dan berharap agar acara ini dapat membahas hal-hal yang memajukan para pelaksana konstruksi dan terus memberikan sumbangsih bagi kebaikan masa depan bangsa.

Sebelumnya dalam kesempatan tersebut Ketua Umum GAPENSI Iskandar Hartawi menyampaikan keinginan dari para pelaksana konstruksi agar Pemerintah segera menerbitkan Peraturan Pelaksana dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, agar undang-undang tersebut dapat segera dilaksanakan.

Di samping itu, Iskandar juga menegaskan bahwa GAPENSI siap untuk turut menyukseskan pelaksanaan pembangunan di Indonesia.

Tampak hadir mendampingi Wapres dalam acara tersebut antara lain; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin , dan Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. (NL/RN, KIP-Setwapres)