Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, bismillahirrahmanirrahim.

Yang saya hormati Duta Besar RI Untuk Singapura, Ketua International Business Association (IBA), dan para Pekerja Migran Indonesia dan diaspora Indonesia di Singapura, serta 12 negara lainnya.

Syukur alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan YME, atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat bertemu meskipun secara daring pada acara buka puasa di 10 hari kedua bulan suci Ramadan 1444 H.

Hadirin yang berbahagia, saya ingin membuka sambutan saya dengan ucapan terima kasih kepada seluruh Pekerja Migran Indonesia dan diaspora Indonesia di berbagai belahan dunia, atas segala kontribusi dalam membangun negeri, meskipun hidup jauh di negeri orang.

Keberanian, perjuangan, dan pengorbanan yang telah saudara-saudara curahkan untuk negara sangat layak mendapatkan apresiasi. Oleh sebab itu, pemerintah akan terus menjaga komitmen dalam kebijakan perlindungan pekerja migran, serta terus memperbaiki pengelolaan pada sektor ketenagakerjaan ini.

Pemerintah Indonesia telah meratifikasi Konvensi Internasional Perlindungan Hak-Hak Pekerja Migran Beserta Anggota Keluarganya, selain juga telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang di dalamnya terdapat pengaturan keterlibatan aneka pemangku kepentingan hingga tingkat desa, untuk mendukung upaya sistemik perlindungan terhadap pekerja migran.

Tentu kita semua berharap, dan terus berupaya, agar ke depannya, pelayanan dan perlindungan yang diberikan kepada pekerja migran semakin baik, dan berbagai kekurangan serta persoalan dapat diminimalisir.

Saya juga berharap agar ke depan lebih banyak lagi pekerja migran yang memiliki keterampilan dan keahlian di berbagai bidang, sekaligus juga memiliki sertifikasi internasional.

Hal ini penting saya sampaikan karena persaingan pasar kerja dunia sekarang ini semakin ketat. Pekerja yang memiliki daya saing tinggi akan mudah terserap pasar kerja. Dan mudah-mudahan peningkatan daya saing pekerja kita akan mendorong pertumbuhan pekerja migran pada sektor formal.

Hadirin yang saya hormati, acara buka puasa bersama pada bulan suci Ramadan telah menjadi tradisi penting bagi seluruh masyarakat Indonesia, bukan hanya bagi umat Islam. Tetapi buka puasa bersama selalu diliputi dengan suasana kekeluargaan dan keceriaan, yang dapat meneguhkan jalinan silaturrahim dan semangat kebangsaan kita, meskipun tidak sedang berada di negeri sendiri.

Saya berpesan kepada para hadirin agar melaksanakan kewajiban dalam pekerjaan dengan sebaik-baiknya, menaati peraturan perundangan yang berlaku di negara penempatan, serta selalu berupaya menjaga nama baik bangsa dan negara di mana saja kalian berada.

Bekerja di luar negeri, di lingkungan yang asing, jauh dari rumah sendiri, tentu tidak selalu mudah. Saudara sekalian pasti pernah menghadapi masa-masa yang berat, di mana saudara harus melawan rindu pada kampung halaman, melepaskan kenyamanan keluarga, untuk terus berjuang di negeri orang. Namun kelak saudara kembali ke tanah air, saudara akan membawa pengalaman baru, keahlian baru, dan juga jejaring baru yang saya harapkan dapat membangun masa depan saudara, serta komunitas di mana saudara berasal.

Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada International Business Association (IBA) dan KBRI Singapura yang telah memberikan perhatian kepada para pekerja migran dan diaspora kita melalui penyelenggaraan buka puasa bersama ini.

Kepada Kantor Perwakilan Indonesia di luar negeri, tidak jemu saya ingatkan untuk terus memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada Warga Negara Indonesia (WNI).

Kepada IBA, saya harapkan untuk terus memantapkan kiprahnya sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan dan membangun iklim investasi yang baik di seluruh wilayah Indonesia, khususnya investasi hijau, agar roda perekonomian nasional terus bergerak menghasilkan kemakmuran bagi seluruh rakyat.

Akhirullkalam, saya ucapkan selamat berbuka puasa dan menjalankan ibadah di bulan suci Ramadan yang penuh keberkahan ini. Semoga Allah SWT, Tuhan YME, senantiasa memberikan ‘inayah-Nya, pertolongan-Nya dan meridai setiap ikhtiar yang kita lakukan.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

***