SAMBUTAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
K.H. MA’RUF AMIN
PADA PEMBUKAAN KONGRES PERSATUAN INSINYUR INDONESIA XXII
“PENGUATAN INSINYUR PROFESIONAL MENUJU KEPEMIMPINAN INDONESIA DI PANGGUNG DUNIA”

17 DESEMBER 2021

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, salam sejahtera untuk kita semua,
om swastiastu, namo buddhaya, salam kebajikan.

Yang saya hormati para Menko Perekonomian, Gubernur Bali dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Bali, Wakil Menteri PUPR, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), para peserta Kongres Persatuan Insinyur Indonesia ke-22 Tahun 2021, para tamu undangan yang berbahagia.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan berkah, rahmat dan karunia-Nya, sehingga kita dapat berkumpul dalam acara Kongres Persatuan Insinyur Indonesia ke-22 Tahun 2021.

Pada kesempatan yang baik ini, saya ucapkan terima kasih kepada PII yang telah banyak berkontribusi untuk memajukan dunia keinsinyuran dan pembangunan di Indonesia. Saya senang bisa hadir mewakili Bapak Presiden, dan sekaligus membuka kongres ini.

Hadirin yang saya hormati, sekitar dua minggu yang lalu saya juga berada di Nusa Dua, Bali untuk menutup acara Kadin. Kemudian saya dan rombongan menginap di Istana Tampaksiring yang sangat sejuk dan indah. Istana Tampaksiring yang sangat sejuk itu adalah istana yang diprakarsai oleh seorang insinyur, arsitek kebanggaan bangsa, yang juga merupakan arsitek kemerdekaan Indonesia, yaitu Presiden Soekarno.

Pada kongres ini ada juga menteri yang hadir yang juga insinyur yaitu Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Bali juga Insinyur Matematika dari ITB.

Peran dan warisan saudara-saudara insinyur dalam pembangunan bangsa memang tidak dapat dielakkan. Saya senang mengetahui tema kongres PII ke-22 ini karena tema tersebut merefleksikan visi para insinyur Indonesia untuk semakin berperan dalam tingkat global. Bersama seluruh komponen bangsa, peran insinyur sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi pembangunan kita, yaitu Indonesia yang maju dan sejahtera.

Dalam rangka mewujudkan cita-cita tersebut, salah satu upaya pemerintah adalah percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tahun 2021 saja, pemerintah melalui Permenko Perekonomian, ini Pak Airlangga, telah menetapkan pembangunan 208 Proyek dan 10 Program Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp5.600 triliun.

Hadirin yang berbahagia, sebagaimana yang saudara-saudara ketahui, Presidensi Indonesia di G20 telah dimulai sejak awal bulan ini. Bapak Presiden, dalam sambutan pembukaannya, menekankan bahwa Presidensi Indonesia tidak boleh sebatas seremonial belaka. Indonesia harus berkontribusi nyata dengan memfokuskan agenda pada tiga hal, yaitu: penanganan kesehatan yang inklusif; transformasi berbasis digital; dan transisi menuju energi berkelanjutan.

Ketiga fokus tersebut sangat berkaitan erat dengan tugas dan panggilan profesi insinyur. Saudara sekalian dipanggil untuk mengemban amanat dalam aksi-aksi nyata pembangunan, sekaligus mendukung peran kepemimpinan Indonesia secara global.

Secara khusus saya ingin menyampaikan beberapa harapan untuk dirumuskan dalam Kongres PII kali ini. Selanjutnya, harapan tersebut supaya diwujudkan dalam kontribusi nyata PII beserta seluruh insinyur Indonesia.

Pertama, dalam rangka Presidensi Indonesia di G20, PII dapat merumuskan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi, khususnya terkait tiga fokus yang disampaikan Bapak Presiden. Banyak peluang, kesempatan, dan kekuatan dalam negeri yang dapat dikolaborasikan dengan negara-negara lain untuk mendukung pembangunan nasional.

Yang kedua, Hampir 70 tahun sejak didirikan, PII telah memiliki puluhan ribu anggota dan belasan ribu insinyur profesional, dan tak terhitung karya-karya pembangunan yang telah dinikmati oleh masyarakat dan bangsa. Saya harapkan, ke depan PII menjadi wadah komunikasi dan sinergi para insinyur Indonesia yang lebih efektif dan menghasilkan karya-karya yang lebih besar lagi.

Dan yang ketiganya, menginisiasi kolaborasi berbagai pemangku kepentingan, terutama untuk memperkuat ekosistem riset dan inovasi. Insinyur profesional memainkan peran penting dalam menciptakan inovasi dan rekayasa teknologi yang akan mempercepat pembangunan.

Dan yang keempatnya adalah, mengembangkan kompetensi anggota PII dan memaksimalkan potensi insinyur profesional untuk dikontribusikan di berbagai bidang. Sejarah mencatat, dari 7 (tujuh) Presiden yang pernah memimpin Indonesia, 3 (tiga) di antaranya adalah insinyur, yaitu Presiden Soekarno, Presiden Habibie, dan Presiden kita sekarang, Bapak Joko Widodo. Saya berharap akan muncul lebih banyak lagi sosok-sosok insinyur sebagai pemimpin nasional, sehingga memberikan kontribusi lebih besar bagi bangsa dan negara ini.

Kelima, mendorong percepatan penambahan jumlah insinyur profesional agar sejajar dengan negara-negara maju, antara lain melalui sertifikasi profesi. Data Kemendikbud mencatat ada sekitar 2.600 insinyur per 1 juta penduduk di Indonesia. Angka ini masih jauh tertinggal bila dibandingkan dengan Vietnam yang 9.000 insinyur, dan Korea Selatan 25.000 insinyur per 1 juta penduduknya. Ini tantangan saya kira untuk lebih memperbesar lagi jumlahnya.

Hadirin yang saya hormati, saya berharap Kongres PII ke-22 berjalan dengan baik dan lancar, sehingga PII dapat merumuskan gagasan-gagasan baru untuk mewujudkan visi pembangunan nasional sekaligus menyukseskan Presidensi Indonesia di G20.

Selain itu, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Ir. Heru Dewanto yang telah menyelesaikan masa jabatan Ketua Umum PII periode 2018-2021. Dan saya mengucapkan selamat kepada Dr. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga yang akan menjabat sebagai Ketua Umum PII periode 2021-2024.

Semoga para pimpinan dalam kepengurusan PII yang terpilih nanti akan terus berpikir visioner, bertindak kolaboratif dan mendorong inovasi, serta memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi.

Akhir kata, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Kongres Persatuan Insinyur Indonesia ke-22 secara resmi saya nyatakan dibuka. Selamat berkongres. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan ‘inayah-Nya dan meridai semua ikhtiar yang kita lakukan untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
***