Jakarta, wapresri.go.id – Untuk menangkal paham radikal, harus dimulai dari hulu hingga hilir. Oleh karena itu, seorang khatib harus memiliki kompetensi untuk membangun akhlak yang baik dan memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

“Dimulai dari pendidikan dini hingga di masjid-masjid. Masjid harus betul-betul steril dari radikalisasi, salah satu caranya dengan melakukan seleksi khatib dan pengurus masjid dengan ketat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin ketika menerima Ketua Umum Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK DMI) Hamdan Rasyid bersama jajarannya di Kantor Wapres, Jalan Merdeka Utara No. 15, Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga menekankan, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia harus menjadi produsen halal dari industri minuman, makanan hingga kosmetik.

Ia pun mengusulkan digarapnya Sukuk Wakaf yang diyakini jika dikembangkan mampu memberikan multi keuntungan bagi APBN. Selain itu, diharapkan Indonesia terbebas dari hutang luar negeri.

Sebelumnya, Ketua Umum IK DMI menyampaikan bahwa IK DMI merupakan organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas khatib, karena masyarakat saat ini semakin cerdas dalam mencari isi ceramah yang baik.

“Namun, realitas khususnya khatib di desa-desa, kemampuan fiqih [khatib] sedikit kurang, sehingga apa yang disampaikan agak kurang sempurna,” terangnya.

Wakil Ketua Umum IK DMI Munawar Fuad juga melaporkan bahwa organisasi ini telah melaksanakan beberapa kegiatan, di antaranya program kegiatan silaturahmi khatib di Jakarta dan Jawa Barat.

“Tercatat 750 khatib yang berasal dari 7 (tujuh) provinsi, atau disebut juga pasukan khusus khatibah, bertugas mengingatkan, menjenguk, menghubungi sesama khatib,” ujarnya.

Selain itu, Munawar menambahkan, kami juga telah melaksanakan sosialisasi di masjid dan lingkungan sekitar masjid berupa pemasangan spanduk yang berisi imbauan masjid bebas politisisasi.

“Hal ini menjadikan pendekatan yang efektif dan soft, mengingatkan masyarakat dan jamaah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Munawar juga mengundang Wapres untuk hadir memberikan arahan dalam kegiatan Halaqoh Nasional yang akan diselenggarakan pada Bulan Februari 2020 bertempat di Az Zikra, Sentul, Jawa Barat, dan akan dihadiri sekitar 1000 hingga 2000 khatib se-Jabodetabek. Acara ini bertujuan sebagai media transformasi khatib dalam menghadapi 4.0 dengan membangun sistem aplikasi ‘Khatib Indonesia’ serta menciptakan khatib yang berkompeten melalui program khatib bersertifikat.

Hadir pula bersama Hamdan Rasyid, Sekretaris Umum Mastuki, Sekretaris Syaeful Bahri, Bendahara Umum Adri Istambul Lingga Gayo dan Panitia Daerah Halaqoh Nasional Irwan Kurniawan.

Sementara Wapres didampingi Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Staf Khusus Wapres Masykuri Abdillah, Staf Khusus Wapres Robikin Emhas dan Plt. Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, Abdul Muis. (OYP/AF/SK-KIP, Setwapres)