Jakarta, wapresri.go.id – Inovasi adalah sumber kemajuan suatu bangsa. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla usai menyerahkan penghargaan kepada 45 kementerian/lembaga/daerah penerima penghargaan inovasi terbaik yang telah mengikuti Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019, di Istana Wapres, Jalan Merdeka Selatan No.6, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

“Kenapa Amerika Serikat maju dibandingkan negara maju lainnya? Tetapi barang-barang dibuat di Asia seperti Jepang, China, Korea termasuk di Indonesia. Majunya Amerika akibat adanya inovasi teknologi. Kalau dilihat di beberapa produksi misal telepon seluler, design in California (USA), made in China. Karena inovasi mempunyai harga yang paling mahal dibanding menghasilkan suatu produk,” jelas Wapres.

Inovasi, lanjutnya, membuat segalanya lebih baik, lebih cepat dan lebih murah, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih efisien.

Menurut Wapres, tidak ada inovasi tanpa pengetahuan dan teknologi, karena inovasi menghasilkan nilai tambah pada suatu sistem. Ia kemudian mencontohkan bahwa sumber daya alam tanpa inovasi maka tidak akan sustainable.

“Hari ini harga batu bara turun, masalah lagi, tapi kalau kita menghasilkan nilai tambah dengan teknologi, maka itu bisa berkembang lebih baik dan lebih tinggi. Jadi yang akan menyelesaikan negeri ini ialah produktivitas. Dan produktivitas berasal dari inovasi, contohnya daerah yang menghasilkan beras, tanah makin sedikit, tapi penduduk makin banyak. Solusinya dalam menghasilkan produk untuk 5 tahun sekarang harus menghasilkan padi untuk 6 tahun,” papar Wapres.

Lebih jauh Wapres mencermati, teknologi dan pengetahuan yang menjadi prinsip inovasi berasal dari pendidikan.

“Maka itulah yang harus dilakukan di Indonesia adalah bagaimana memperbaiki pendidikan, hingga akhirnya menimbulkan teknologi, lalu inovasi dan akhirnya menimbulkan nilai tambah yang lebih baik, itulah suatu kemajuan. Kemajuan adalah nilai yang bertambah pada suatu negara, dan selalu diukur dengan gross yaitu pertumbuhan yang dinilai bertambah pada suatu negara,” jelasnya.

Selain diukur dari pertumbuhan, Wapres menekankan, inovasi harus memperbaiki layanan publik kepada masyarakat. Ia pun mengingatkan jika ada kepala daerah yang bangga karena rumah sakitnya yang baru dan memiliki fasilitas bagus, selalu penuh oleh pasien. Hal itu menurutnya salah kaprah, karena menandakan daerah tersebut kotor sehingga banyak penyakit menular.

“Yang terbaik adalah rumah sakit dengan fasilitas yang baik, namun tidak penuh dengan pasien sakit yang antri. Jadi inovasinya bagaimana membuat warga sehat, mindsetnya bukan mengobati orang,” imbaunya.

Selain inovasi pelayanan kesehatan, Wapres juga meminta kepala daerah yang akan memberikan ijin kepada para investor atau pengusaha untuk tidak memiliki prinsip “kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah”.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengapresiasi inovasi-inovasi dari beberapa kementerian/lembaga/pemda (kabupaten/kota) di seluruh Indonesia yang telah berhasil meraih 45 inovasi terbaik. Ia juga tertarik pada beberapa singkatan nama inovasi yang terdengar unik dan menarik publik.

“Jadi singkatan yang aneh itu menyebabkan orang ingin tahu apa inovasi yang ada. Namun kita perlu tahu sumber inovasi pertama adalah pengetahuan, inisiatif dan teknologi,” tegasnya.

Beberapa inovasi yang memiliki nama-nama unik dan mengundang tawa hadirin adalah inovasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta – Telor Dadar 122 (Telepon Orang dalam Kedaruratan), inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat – Si Perut Laper (Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan) dan inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah – Jamin Dokter Datang Tepat Waktu melalui TELE APIK (TEyeng ndeLeng Anterean Pendaftaran lan poliklinIK).

Wapres pun mencontohkan uniknya nama inovasi yang dibuat Pemerintah DKI Jakarta. Inovasi tersebut diciptakan karena semakin banyaknya kendaraan roda empat di jalanan ibu kota sedangkan luas jalan tidak bertambah banyak, sehingga menimbulkan kemacetan dan menambah biaya angkut lagi.

“Maka inovasilah yang dibutuhkan seperti dijalankan Provinsi DKI Jakarta, Telor Dadar. Barangkali nanti ada yang bikin telor rebus, apapun istilahnya semua inovasi-inovasi tersebut diharapkan dapat menyelesaikan persoalan negeri ini,” canda Wapres disambut tawa hadirin.

Namun, lanjutnya, yang terpenting adalah bagaimana membuat inovasi yang memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat.

“Kepala daerah, Bupati, Walikota, Gubernur dan Kementerian yang berhasil adalah jika membuat kebijakan yang tentu bermanfaat bagi masyarakat,” harapnya.

Pada akhir sambutan, Wapres Jusuf Kalla berkesempatan menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama, bantuan, dan doa hadirin karena beberapa hari lagi ia akan mengakhiri jabatannya sebagai Wapres.

“Tentu tidak bisa berakhir tanpa kerja sama pemda, gubernur, walikota dan bupati. Mudah-mudahan kita semua dapat bekerja sama di bidang-bidang lain. Melalui PMI (Palang Merah Indoensia) dan DMI (Dewan Masjid Indonesia), itu yang akan mempersatukan kita, bidang kemanusiaan, dan pendidikan. Saya akan selalu bersama-sama di situ,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Syafruddin melaporkan, penyerahan penghargaan Top 45 Inovasi kepada Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah ini adalah upaya pemerintah untuk memperkuat kualitas pelayanan publik dan menjawab harapan masyarakat, menjaga dinamisasi roda birokrasi, yang adaptif dan antisipatif terhadap gelombang perubahan dan ketidakpastian.

Syafruddin mengungkapkan, sejak 2013, Kementerian PANRB mewujudkan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang merupakan perwujudan gerakan One Agency One Innovation yang digalakkan kementerian tersebut. Kompetisi yang bisa diikuti oleh seluruh instansi pemerintah ini diselenggarakan sebagai pembinaan inovasi pelayanan publik dalam pelaksanaan reformasi birokrasi. Tujuannya adalah paradigma melayani menjadi nilai dan budaya baru yang mendorong reformasi birokrasi baik di pusat maupun di daerah.
“Konsistensi perubahan ini terlihat dari tahun ini terekam sebanyak 3.156 proposal yang mendaftar proposal inovasi melalui http://sinovik.menpan.go.id, dan menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya 2.824 proposal,” ungkapnya.

Kemudian, Syafruddin menjelaskan, setelah tahap verifikasi dan evaluasi dikerucutkan Top 99, setelah itu dilakukan evaluasi lapangan oleh tim evaluator dan tim panel independen. Dari hasil penilaian lapangan, ditentukan 45 inovasi terbaik.

Selain itu atas inovasi terbaik, khusus bagi pemda, Kemenkeu mengalokasikan dana insentif daerah (DID) pada tahun anggaran 2020, yang mekanisme penerimaannya wajib memenuhi opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), penetapan APDB tepat waktu punya PTSP serta menerapkan e-government.

“Jika salah satu syarat tidak terpenuhi maka DID tidak akan diberikan,” ucapnya.

Menutup laporannya, Syafruddin menyatakan, instansi yang berpartisipasi pada KIPP 2019 juga berkesempatan mengikuti kompetisi tingkat dunia yaitu The United Nations Public Service Awards (UNPSA) yang diselenggarakan PBB.

Penerima Top 45 Inovasi 2019

Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019 ini terdiri dari 8 kementerian dengan 9 inovasi, 4 lembaga sebanyak 4 inovasi, 5 provinsi dengan 5 inovasi, 16 kabupaten dengan 17 inovasi, 9 kota sebanyak 9 inovasi, dan 1 BUMN dengan 1 inovasi.

Kementerian yang mendapatkan penghargaan

1. Kementerian Dalam Negeri – SUPERTAJAM (Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak)
2. Kementerian Kelautan dan Perikanan – OSS-Q (One Stop Service Quarantine)
3. Kementerian Keuangan – IdS (Internship dan Secondment bagi Pemerintah Daerah)
4. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan)
5. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – SIPONGI (Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Web
6. Kementerian Luar Negeri – KBRI KL Jaman Now
7. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat – Sibima Konstruksi Sigap (Sistem Informasi Belajar Intensif Mandiri Bidang Konstruksi Untuk Siap Gapai Pekerjaan)
8. Kementerian Perdagangan – Suka Indonesia (Sistem Surat Keterangan Asal Indonesia)
9. Kementerian Perindustrian – si Telmi Biam (Inovasi Ketel Minyak Kayu Putih Baristand Industri Ambon)

Lembaga setingkat kementerian yang mendapatkan penghargaan

10. Badan Pusat Statistik – Radar Padi (Raih Data Akurat Padi)
11. Lembaga Administrasi Negara – Laboratorium Inovasi
12. Kepolisian Negara Republik Indonesia – SKCK Online dan SKCK Keliling Online Polresta Sidoarjo
13. BPJS Kesehatan – Insiden (Integrated System for Traffic Accident)

Provinsi yang menerima penghargaan

14. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta – Sepatu Jolifa (Sistem Perpustakaan Terpadu Jogja Library for All)
15. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta – Telor Dadar 122 (Telepon Orang dalam Kedaruratan)
16. Pemerintah Provinsi Jawa Barat – Si Perut Laper (Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan)
17. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah – Jamin Dokter Datang Tepat Waktu melalui TELE APIK (TEyeng ndeLeng Anterean Pendaftaran lan poliklinIK)
18. Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara – Sipelandukilat (Sistem Pelayanan Administrasi Kependudukan di Wilayah Perbatasan dan Pedalaman).

Kabupaten yang mendapatkan penghargaan

19. Pemerintah Kabupaten Badung – BATIK (Bandung Anti Kantong Plastik) Berbasis Kearifan Lokal
20. Pemerintah Kabupaten Badung – Fish GO (Penentuan Area Penangkapan Ikan)
21. Pemerintah Kabupaten Banggai – Gerakan Moral PINASA (Pia Na Sampah Ala)
22. Pemerintah Kabupaten Bangka – Ransel si DORA (Rangkul Calon Pendonor, Stok Darah Terintegrasi Dalam Aplikasi Donor Darah)
23. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara – OCe OKe (Siasat Keren Cegah 3 Terlambat dengan 4 Pantauan)
24. Pemerintah Kabupaten Bantul – SIPERKASA Mengatasi Masalah Pasca Panen Mendukung Ketahanan Pangan
25. Pemerintah Kabupaten Banyumas – Pattas Sosial Mitra Kurir Langit (Penanganan Cepat, Tanggap dan Tuntas dalam Pendampingan Warga Miskin Penderita Sakit Kronis)
26. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi – Banyuwangi Festival
27. Pemerintah Kabupaten Bima – Sentuh Perempuan dengan Simawar (Sistem Informasi Warga)
28. Pemerintah Kabupaten Bogor – Si Dalmu Daliya (Sistem Kendali Mutu dan Kendali Biaya)
29. Pemerintah Kabupaten Brebes – Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) Atasi Anak Tidak Sekolah (ATS)
30. Pemerintah Kabupaten Cilacap – Balakar to Response Time (BArisan SukareLA KebaKARan menuju Response Time)
31. Pemerintah Kabupaten Grobogan – Rumah Kedelai Grobogan
32. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul – Ayunda Si Menik Makan Sego Ceting (Ayo Tunda Usia Menikah Mengawali Gerakan Semangat Gotong Royong Cegah Stunting)
33. Pemerintah Kabupaten Magelang – Misteri Calon Pengantin Paseso Merapi (Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Masyarakat)
34. Pemerintah Kabupaten Merauke – Simpatik (Sistem Pelayanan Tiga Puluh Detik)
35. Pemerintah Kabupaten Wonosobo – Rumah Sakit Rasa Toyota

Kota yang mendapatkan penghargaan

36. Pemerintah Kota Ambon – Ambon City of Music
37. Pemerintah Kota Cilegon – Kader Gegana Pedes (Gerakan Warga Binaan Peduli Kesehatan)
38. Pemerintah Kota Cimahi – Gastrodiplomacy Cireundeu
39. Pemerintah Kota Denpasar – Senyum Melia di Tubin (Sungai Elok, Nyaman untuk Masyarakat dengan Menjaga Lingkungan dan Alam di Sungai Tukad Bindu)
40. Pemerintah Kota Makassar – Labinov Beken (Laboratorium Inovasi Berbasis Kemitraan)
41. Pemerintah Kota Malang – Brexit (Braille E-Ticket And Extraordinary Access For Visual Disabilities)
42. Pemerintah Kota Manado – Panada (Portal Analisis Data Berbasis Peta)
43. Pemerintah Kota Palembang – Selfi (Sekolah Filial – Layanan Pendidikan Formal Narapidana Anak di LPKA Klas I Palembang)
44. Pemerintah Kota Tangerang – Pelayanan Kunjungan Rumah Cageur Jasa.

Badan Usaha Milik Negara yang menerima penghargaan

45. PT Taspen (Persero) – Wirausaha Pintar (Kewirausahaan Aparatur Sipil Negara dan Pensiunan untuk Kesejahteraan).

Hadir dalam acara penyerahan Top 45 Inovasi beberapa menteri penerima penghargaan, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Sedangkan gubernur yang hadir menerima penghargaan adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir pula beberapa Bupati dan Walikota dari beberapa Kabupaten/Kota penerima penghargaan.

Sementara Wapres Jusuf Kalla didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohammad Oemar dan Tim Ahli Wapres Sofyan Wanandi. (GSH/SK-KIP, Setwapres)